Friday, January 18, 2013

[Review Anime] Tari Tari

Kiri ke kanan: Sawa, Wakana, Konatsu
Basic Information: http://anidb.net/perl-bin/animedb.pl?show=anime&aid=9077



Ngelantur Sebentar:

Anime ini gak punya judul dalam tulisan kanji, jadi tetep TARI TARI.
Proyek original dari P.A. Works (gak diangkat dari manga, game, light novel, dst), tayang pas Summer 2012 (bareng sama Kokoro Connect) dan cuma 13 episode. Tapi...wow. Rasanya puas, bener-bener PUAS. Anime terbaik lainnya tahun lalu selain Hyouka.

Salah satu anime yang menggugah perasaan saya. (T__T) Ini juga saya ikutin pas ongoing.




Sinopsis:

Lima orang, satu vokal grup. 

Sakai Wakana, seorang cewek yang awalnya seneng terhadap bidang musik, tapi berhenti setelah ibunya meninggal. Miyamoto Konatsu, si cewek optimis yang suka nyanyi bahkan di depan publik. Okita Sawa, cewek dengan hobi menunggang kuda dan juga merupakan anggota klub panahan. Tanaka Taichi, cowok yang demen main badminton, dan paling sering kena tease 3 temen ceweknya itu. Terakhir, Atsuhiro Maeda a.k.a. Wien, cowok blasteran Jepang-Austria yang pindah dan sekolah di Jepang setelah 12 tahun di luar negri.

Musik menyatukan kelimanya, membawa mereka untuk melakukan sesuatu yang besar sebelum sekolah berakhir.
"Toloooonnnggg!! Gue dikejer om-om mesuuuum!!" - Wakana



Review:


Gak diragukan lagi, Tari Tari adalah salah satu anime terbaik tahun lalu. Formulanya klasik, yaitu slice of life dan school life. Temanya juga umum ditemui, tentang musik. Biasa...eh?

Jangan tertipu! Anime ini adalah salah satu anime dengan setting dan tema biasa-biasa aja, namun mampu diolah dengan amat sangat baik di tengah serbuan anime-anime bertopik ecchi, harem, loli, dan moe. Ibarat makanan, sebenernya bahan utamanya biasa-biasa aja, gak mahal dan extravagant. Tapi karena dibumbui dan dimasak dengan sempurna, maka rasanya hmmm...maknyuuuss!! d(≧∀≦)

Jadi, apa kekuatan anime ini? Jawabannya adalah...

Banyak! Dan sekali lagi saya harus minta maaf karena mau nggak mau harus diungkap sedikit jalan ceritanya. (>__<)

=====SPOILER ALERT=====

Pertama, saya jelaskan sedikit mengenai karakter-karakternya. Kita punya lima orang dengan kepribadiannya masing-masing yang unik, saling mengisi, dan dibangun dengan sangat baik oleh para staffnya.
"Jangan bawel! Ntar gue cabik-cabik luuuu!" - Konatsu
Kita punya (favorit sayahhhh (≧∀≦) ) Miyamoto Konatsu, seorang dengan tipikal genki-girl alias optimistik, periang, ceria, dan bersemangat. Memutuskan untuk membentuk vokal grup di luar tim paduan suara yang udah dimiliki sekolahnya, karena sebelumnya Konatsu keluar dari paduan suara. Kenapa? Gak dibolehin nyanyi. Kenapa ga boleh nyanyi? Karena dia sempet bikin malu setahun sebelumnya...wkaokwoakwoak XD. Bisa dibilang dialah "baterai" dari anime ini dan...gimana ya jelasinnya? Mungkin begini kasarnya: "Gue mikir begini, langsung hajar bleh! Masalah sih urusan belakangan, pokoknya pasti bisa!"
Uuu~ Megane (>__>)
Berikutnya, Sakai Wakana. Semenjak ditinggal mamanya (huaaaa T__T), Wakana menjauhi segala bentuk aktivitas yang berbau musik, meskipun ibunya merupakan seseorang yang berbakat di bidang tersebut. Setelah melalui beberapa kejadian yang menyadarkan dirinya agar gak terus terkurung masa lalu (fans drama, berbahagialah), akhirnya dia mau bergabung dengan klub musik itu. Bisa ditebak, segala sesuatu yang menyangkut lagu dan sejenisnya sebagian besar ditangani olehnya. Bisa saya katakan kalo Wakana adalah elemen sentral dari keterkaitan plot. Gak ada dia, maka cerita ini gak jalan!
Dat clothing (>__>)
Okita Sawa, bergabung dengan klub tersebut karena diajak oleh Konatsu, yang memang merupakan temen baiknya sejak lama. Punya satu cita-cita, yaitu menjadi joki profesional, yang ditentang keras oleh bapaknya. Bergelut dengan mimpi dan cita-cita, topik yang sudah umum. Tapi percayalah, episode yang menceritakan hal tersebut diolah dengan sangat baik.
"Anjrit moe banget!" - Taichi
Tanaka Taichi, cowok kurang beruntung karena klub badminton yang diikutinya ternyata udah berada di ambang kehancuran. Dengan sedikit taktik, Konatsu pun berhasil merekrut Taichi masuk ke klub yang didirikannya. Berkat bergabungnya dia ke dalam klub yang dibikin Konatsu (Klub Paduan Suara dan Sekali-sekali Badminton <--- kwakwkakwak XD), diapun bisa mengikuti turnamen badminton yang diimpikannya.
"Gue ranger merah!" - Wien
Wien alias Atsuhiro Maeda, cowok pindahan dari luar negri yang kadang jadi korban teasing kalo udah menyangkut kultur Jepang. Hidupnya 12 tahun di luar negri membuatnya buta sama sekali tentang negara yang didiaminya sekarang, dan kadang respon lemot dan polosnya jadi comedic effect di anime ini. Seorang fans super sentai, dan belakangan diketahui punya temen seorang anak kecil cowok (namanya Jan) yang lemah dan sakit-sakitan di Austria sana.

=====SPOILER END=====

Saya suka banget kelakuan mereka berlima yang saling dukung satu sama lain, bahkan gak ragu untuk menasehati dengan agak keras kalo salah satu temennya keras kepala. True friends, really. Dan hal itulah yang membuat kelimanya mampu menyatu dan berjuang meski gak selalu rencana mereka berjalan mulus. Yup, itulah salah satu kekuatannya, yaitu (lagi-lagi!) para karakternya sendiri dan juga development dari mereka berlima. Masing-masing juga dapet bagian yang merata untuk diceritain.


Kedua, masalah plot. Jalan ceritanya amat sangat simpel, dan menurut saya bisa ditonton nyaris oleh semua kalangan tanpa merasa kebingungan. Tapi, kesederhanaan plot dari Tari Tari didukung penuh oleh kelengkapannya. Betul, jalan ceritanya gak ada yang bolong hingga akhir! Semua alasan yang dipunyai karakter-karakter utama yang ada sangkut pautnya dengan alur, gak ada yang ketinggalan untuk diceritakan. Bahkan punya konklusi yang bener-bener *klik*!

Ini yang bikin saya merasa puas, karena akhir-akhir ini nggak banyak anime yang bisa membuat penontonnya merasa "terisi penuh" karena jalan cerita yang nutup dengan baik (walau hanya 13 episode!). Episode terakhirnya pun bisa mengakhiri anime ini dengan indah. d(≧∀≦)
Singing together, have fun together. Sesuatu yang gak pernah saya rasain. (T__T)

Ketiga, musik. MUSIK! Karena tema animenya adalah tentang musik (dan fokus ke temanya itu bener-bener bagus), maka jangan heran kalo anda akan menemui banyak lagu yang indah di anime ini. Gak cuma opening atau ending, beberapa insert song yang ada pun nggak kalah bagusnya. Banyak lagu yang dinyanyikan bareng-bareng ala choir, dan itu nilai tambah buat saya. Dreamer dari AiRI juga berhasil menguasai playlist saya. d(≧∀≦)


Keempat, artwork. Desain karakternya, saya lumayan suka. Animasi? Mengulang kesuksesan Hanasaku Iroha, P.A. Works sudah membuat animasi yang terbilang sangat baik di jamannya. Cuma mau kasih tau aja, buat yang lebih seneng dengan karakter yang mukanya bisa diutak-atik ala deformed alias chibi, mungkin anda akan nggak puas dengan Tari Tari.


NB: jangan cari romance di sini, karena hanya ada sedikit, sedikiiiiittt sekali tanda-tandanya di ujung anime.


Sekarang, kekurangan.

Pertama, kesederhanaan. Ini kayak pedang bermata dua. Di satu sisi, plot sederhana memungkinkan eksekusi yang indah, tapi juga...datar! Nggak ada pola alur yang membuat saya heboh setengah mati di dalam anime ini. Dengan kata lain, kurang dinamis. Kalo boleh saya kasih analogi, Tari Tari ini lebih ke arah "menyusun puzzle" dibanding membanting-banting emosi penontonnya. Yah...meski di beberapa titik saya tetep aja terharu karena eksekusinya yang bagus (T__T) Buat saya, itu adalah masalah yang cukup mengurangi nilai Tari Tari di mata saya, karena nggak berhasil ngaduk-ngaduk emosi lebih banyak lagi padahal SANGAT berpotensi untuk itu. Juga nggak disarankan bagi para penonton yang nyari anime dengan plot rumit.

Kedua, ceritanya mudah ditebak. Resiko lain dari plot sederhana adalah kurangnya elemen-elemen yang surprising. Saya tersentuh ketika mereka nyanyi atau bagian-bagian berbau drama, tapi semuanya itu udah bisa saya tebak kalo bakal keluar, bahkan sebelum episodenya ditonton. Entah karena saya yang seneng nebak-nebak plot, atau memang kegampangan ditebak...

Here's Sawa for you. Saya tahu kalo fans dia cukup banyak XD


-------------------


Rating:

Finally, 9.1/10 (A rank) untuk anime ini karena permainan antar karakternya, musik-musik yang indah (BANGET!), dan kelengkapan alur yang menutup sempurna.

Sangat direkomendasikan bagi pecinta slice of life tanpa bumbu-bumbu supranatural, dan para pengejar kelengkapan plot (bukan kerumitan plot!).

***

7 comments:

  1. baru beres nonton dan yah lumayanlah salah satu anime yang gak sadar tiba2 udah abis aja episodenya (biasanya yang kaya gitu artinya menarik)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo saya nontonnya pas ongoing sih, jadi nggak ada rasa 'tiba-tiba abis'. Tapi emang kenceng banget closurenya anime ini, puas banget dah di akhir :3

      Delete
  2. gak ada romance makanya MC ceweknya waifuable

    ReplyDelete
  3. Gw setuju sebagian besar pendapat ente min.
    Ini salah satu anime yg bisa gw bilang tanpa Cacat, meskipun karena beberapa faktor gak bisa dibilang sempurna juga.

    Alur cerita yg bner2 udh ketebak mnurut gw bukan sebuah kesalahan animenya, tapi akibat kita yang udh terlalu banyak pengalaman.

    Andai gw nonton anime ini sebelum menonton banyak anime2 lain, mungkin ada kesan yg lbih indah yg bakal gw rasain.

    Tapi dengan apa yg gw rasain setelah nonton anime ini Minggu lalu pun, gw sama sekali gak kecewa.

    ReplyDelete