Tuesday, January 7, 2014

[Review Anime] Non Non Biyori

Kiri ke kanan: Natsumi, Renge, Hotaru, Komari.

Ngelantur Sebentar:

Nyan-pasu~!

Di tengah "gersang"nya Fall 2013 dengan anime-anime bergenre slice of life, saya menemukan judul ini: Non Non Biyori. Sebenernya taunya agak telat sih... sambil cari-cari tau isi animenya kayak apa. Karena jujur aja, saya agak ragu sewaktu melihat entrinya di AniDB maupun ANN.

Inilah yang saya temukan: Non Non Biyori (のんのんびより) merupakan anime yang tenang, damai, dan adem ayem 1000%. 

Entah apa sebabnya, saya selalu suka dengan anime-anime seperti itu. Dan setelah maraton download 3 episode (saya ketinggalan 3 minggu waktu itu), saya menyimpulkan kalau Non Non Biyori sangat layak dan aman dikonsumsi, bahkan cocok untuk terapi penyembuhan jiwa dan pikiran buat orang dengan selera kayak saya. Nggak pake ada keraguan lagi, seterusnya saya download rutin!

Kalo ada yang bertanya-tanya "Non Non Biyori" itu artinya apa... agak sulit dijabarkan. Kenapa? Karena yang punya arti cuma biyori-nya aja (cuaca, weather, kanjinya:日和). Entah apa arti pasti dari non di sini. Jadi kalo diterjemahkan secara harafiah, maka Non Non Biyori berarti "Cuaca Non Non". (damn, saya ngakak sendiri ngetik ini XD)




Sinopsis:

Ichijou Hotaru, seorang perempuan kelas 5 SD, baru saja pindah rumah dari Tokyo ke suatu daerah yang ndeso banget. Terpencil, terasing, dan berbeda 180 derajat dengan suasana metropolitan. Tentu saja dia juga harus menempati sekolah baru sekaligus satu-satunya sekolah di kampung tersebut, Asahigaoka Branch School.

Anehnya, hanya ada 5 orang selain dirinya di sekolah itu dan nggak ada satupun murid yang berada di tingkat yang sama. Kelas 1, Miyauchi Renge a.k.a. Ren-chon. Dua saudari kelas 7 dan 8, Koshigaya Natsumi dan Koshigaya Komari. Kakak laki-laki keduanya, Koshigaya Suguru, kelas 9. Terakhir, satu-satunya guru sekaligus kakak perempuan Ren-chon, Miyauchi Kazuho. Semuanya melakukan kegiatan belajar-mengajar di satu ruang kelas yang sama.

Meski pada awalnya Hotaru sempat terkejut, tetapi tidak butuh waktu lama baginya untuk bisa menjadi teman akrab bagi yang lain. Bergulirnya musim di desa tersebut pun selalu diisi mereka dengan kegiatan-kegiatan sederhana dan menyenangkan.
Demi nyan-pasu, aku merasakan kedatangan orang baru~



Review:


Sebelum saya memulai, saya harus memberitahu kalau anime tanpa plot dan konflik semacam Non Non Biyori tidak saya rekomendasikan untuk semua orang. Kenapa? Karena saya berani taruhan hanya akan ada 2 reaksi bagi orang-orang yang menonton. Pertama, menikmati. Kedua, mengantuk karena bosan. Sangat mungkin nggak ada kata "lumayan lah".

Kalau anda adalah golongan pertama (bisa menikmati cerita apapun meski tanpa plot dan konflik), silakan lanjut membaca. Tetapi jika anda masuk dalam golongan kedua, mohon jangan baca review ini sampai selesai. Bukannya saya ngusir, nggak. Saya cuma nggak mau memaksa anda untuk menerima kelebihan-kelebihan dari anime yang nggak bisa anda nikmati sama sekali. Bisa jadi anda ngantuk saat memaksa untuk menonton. Ini demi keselamatan mata dan waktu anda sendiri. Gomenasai, minna. m(_ _)m


Baiklaaahhhh... ijinkan saya memulai review ini dengan sebuah nyan-pasu~

Nyan-pasu~

Oke, selesai. Muhuehuehuehue XD~


Langsung ke kelebihan! 

Petama, karakter. Dari yang penting sampai nggak penting begitu memorable buat saya! Udah gitu variatif pula. Saya sebut aja Ren-chon si loli agak absurd tapi lucu BANGET-NGET-NGETTTT, Natsumi yang nyantai dan kadang iseng agak keterlaluan, Komari yang childish tapi suka sok dewasa, Hotaru yang nampak terlalu dewasa untuk anak seusianya dan fans berat Komari, Kazuho si guru tukang tidur, Dagashiya-san Kaede yang nampak cuek tapi sebenernya care sama Ren-chon, sampai si onii-chan yang eksistensinya nggak berharga - 99% selalu dicuekin dan nggak ada seiyuunya!. XD~

Menurut hemat saya, untuk anime tanpa plot semacam ini, keunikan karakter is a must (meski tanpa development). Untunglah eksekusi scene tiap episode berhasil mengupas sempurna sifat karakter-karakternya. Screentime karakter-karakter utamanya pun buat saya sangat pas. Nggak ada yang kurang, nggak ada yang berlebih. Perfect!

Amukan loli membara!

Sikat ke poin kedua!

Poin yang sama telah sukses ditonjolkan KamiNai. Istilahnya, serupa tapi tak sama. Guess what?

Atmosfer.

Yap, itu dia. Sesuatu yang sangat langka saya jumpai di anime-anime.

Atmosfer Non Non Biyori berhasil memberikan ketenangan dan kedamaian untuk jiwa dan pikiran saya. Ada 3 hal yang, menurut saya, membuat atmosfer anime ini begitu nancep.

Yang pertama, nature. Pemandangan desa ala Jepang yang indah, alami, dan hening sukses memberikan efek menyejukkan. Areal persawahan, hutan, sungai, rumah-rumah yang berjauhan, jalanan yang bebas kendaraan bermotor awas sapi lewat... rasanya uwaaaahhhhh~ d(≧∀≦)b. Perpindahan tiap musim yang nggak terburu-buru (pas banget 12 episode dari musim semi ke semi lagi) bertindak sebagai multiplier yang menambah kesejukan tersebut berkali-kali lipat. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pun banyak juga yang sangat berbau alam kayak ngumpulin tanaman liar yang bisa dimakan, nanem padi di sawah, duduk-duduk di pinggir sungai, main ski, dan banyak lagi.

Yang kedua, simplicity. Saya memang suka anime-anime dengan cerita yang punya alur keren disertai kelogisan yang bisa diterima (asal nggak kelewat bermoral negatif). Tapi! Selain itu, saya juga seneng segala sesuatu yang sederhana seperti anime ini. Semua scene menceritakan hal-hal yang sangat simpel tapi fun sesekali kocak. Nggak ada satupun karakter di anime ini melakukan sesuatu yang heboh. Semuanya berkisar kehidupan sehari-hari yang slow paced di sebuah kampung di Jepang. Tapi di sinilah kehebatannya! Otakpun bisa istirahat tanpa harus mikirin ini-itu dari apa yang ditayangkan.

Yang ketiga, utopia. Di anime ini nggak ada yang keliatan kesusahan, nggak ada yang mati, nggak ada yang nampak menderita kecuali Natsumi yang sering dimarahin nyokapnya. Interaksi antar karakter-karakternya juga lucu, cute, bahkan sekali-sekali 'menggebrak' dengan gelombang kehangatan yang bikin saya teriak aaaaawwww~ (>__<). Nggak ada karakter jahat apalagi psycho, juga nggak ada konflik seperti alur cerita pada umumnya. Suasana seperti inilah yang saya pengen. Banget! d(≧∀≦)b

Tranquility. Iyashi-kei (literally: healing). Yap, nggak ada hal lain yang cocok untuk menggambarkan anime ini secara keseluruhan.

Aaaaawwww~ (>__<)


Artwork! Saya nggak bisa bilang animasinya super karena kurangnya adegan-adegan cadas (bedakan dengan fuyukai desu yang banyak gerakan jebret ajegile ke mana-mana). Tapiii... character design-nya saya suka banget. Adorable abiisss~ \(^o^)/ Scenery alam yang ditampilkan juga terlalu indah, berhasil membuat saya menghela nafas. d(≧∀≦)b


This is for the sake of nyan-pasu, Hotarun.


Musik musik musiikkk... nggak ada yang berhasil duduk di playlist saya. Bukan berarti jelek-jelek lho. Saya pribadi cukup menikmati opening theme-nya, Nanairo Biyori yang dibawakan Nano.Ripe. Entah, saya suka warna suara vokalisnya (Kimiko)... lucu gimana gitu. XD~ Ending theme-nya, Non Non Biyori yang dibawakan 4 seiyuu cewek di anime (Koiwai Kotori, Sakura Ayane, Asumi Kana, Murakawa Rie) juga tergolong cute. Sayang, keduanya bukan tipe lagu untuk dinikmati setiap hari bagi saya.


Mari pulang, marilah pulanggg~



Well, ternyata masih ada kekurangannya! Cuma dua sih.

Pertama, ada beberapa adegan yang mendadak kaku dan hening selama beberapa detik ataupun berpindah terlalu lambat. Untuk pemandangan memang nggak masalah, tetapi kalau udah melibatkan karakter... sedikit mengganggu. Seakan-akan director-nya memerintahkan hal tersebut supaya durasi anime tercukupi. Yang paling keliatan adalah wajah Ren-chon di episode 4 antara menit 18:43-19:35 yang kelewat lambat bagi saya (52 detik cuma ngasih liat muka Ren-chon secara frontal! - untung aja dia... maaf, ga mau spoiler XD).

Kedua, nggak ada pesan moral positif yang terang-terangan. Saya mencoba membandingkan dengan 2 serial anime bertipe iyashi-kei lain seperti ARIA dan Tamayura. Keduanya punya pesan-pesan moral positif yang bisa ditangkap dalam sekejap mata. Sebenernya Non Non Biyori juga punya pesan moral yang bagus (kira-kira gini: "tempat yang bisa kamu sebut rumah bukanlah tempat yang mewah dan penuh kemudahan, namun yang bisa kamu nikmati sepenuhnya sesederhana apapun keadaannya"), tapi saya harus mikir 2x untuk menangkap hal tersebut. Sementara itu, anime ini idealnya dinikmati tanpa banyak mikir... Apa karena saya yang dodol ya? (T__T) Tapi seandainya kelemahan kedua ini nggak ada, saya berani tambahin 0.7-0.9 poin lagi!


Ehrensalve, schule!


---------------



Rating:

8.8/10 (B+ rank) deh buat Non Non Biyori! Untuk atmosfer tranquil-nya serta set karakter yang menarik dan variatif, dan juga untuk nyan-pasu!

Amat sangat direkomendasikan bagi penggemar anime bergenre iyashi-kei ataupun anda-anda yang ingin mencari hiburan nggak grusak-grusuk yang mampu meredakan stress. Terapi anti-depresi gratis tanpa harus ke psikolog ataupun psikiater!
Sampai bertemu di review berikutnya!

***

12 comments:

  1. Nyan-pasu..

    hmm.. now i know.. thanks reviewnya

    ReplyDelete
  2. anime paling ngademin. abis nonton ini rileks lagi gue..hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup, memang peaceful banget anime ini. Season 2nya juga nggak kalah adem lho :3

      Delete
  3. Stress jadi ilang kalo liat karakter-karakter kawai kaya gini.. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup, bener.
      Kayaknya manga/anime ini emang sengaja diciptain buat tujuan relaksasi XD

      Delete
  4. Di S1 eps 4 pas ren-chon sedih karena temen barunya mendadak balik ke tokyo, kita di liat kurang lebih 50 detik perubahan muka ren-chon yg tadinya gembira trs berubah datar lalu sedih yg menurut ane bikin gemes Haha

    Ane klo lagi banyak kerjaan kantor pasti ntn ulang sih ren-chon lumayan buat refreshing pikiran sama inget masa kecil di kampung.. recomed bagi yg blm ntn

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cukup gemesin, tapi kalo ambil perspektif lain ya jadinya kayak yang saya tulis... kesannya kayak cuma buat "cukup-cukupin durasi". Well, it's insignificant anyway.

      Nah iya, anime ini juga bisa bikin kangen kampung halaman, bikin pengen mudik terus bawaannya XD

      Delete
  5. suka anime kek gini, yg mirip barakamon

    ReplyDelete
  6. Arigato senpai. Ternyata anime ini bgus buat ngelepas stress gra gra mikirin anime charlot yg endingnya ngerusak imajinasi wkwkwwk

    ReplyDelete
  7. anime ini bikin bingung kalo di logisin . desa kan banyak anak kecil gitu yang masih sekolah . tapi kok cuman ada 5 doang? yang lain kemana? nggak mau sekolah gitu?

    tapi jujur baru 2 eps ane agak bosan karena ceritanya belum terlalu ngena di hati tapi mari kita lihat saja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. > Iyashi-kei
      > Dilogisin
      ...errr... what?

      Anime semacam ini tuh yang dinikmati tenangnya, damainya, "serenity"-nya, "tranquility"-nya. Lupakan hiruk pikuk dunia yang ramai ini sejenak, dan... enjoy!

      Delete
  8. Dari awal udah buat tenang banget, sampe akhirnya di season 3 episode 11 baru nangis (ಥ‿ಥ) *apa gue yang temperamental ya?

    Btw bakal ada season 4 nya kah.?

    ReplyDelete