Monday, June 29, 2015

[Review Anime] Plastic Memories

Mizugaki Tsukasa - Isla

Basic Information: http://anidb.net/perl-bin/animedb.pl?show=anime&aid=10854




Ngelantur Sebentar:

Science fiction! 

Nggak inget lagi udah berapa lama saya nggak nonton anime bergenre ini. Secara pribadi, saya suka dengan segala sesuatu berbau SF, tapi jarang banget nonton/bacanya. Saya juga nggak tahu kenapa... (@__@) Well, yang jelas cukup refreshed rasanya bisa menikmati lagi sesuatu bergenre SF.

Alasan "sedikit kangen" itulah yang membawa saya ke anime ini.

プラスティック・メモリーズ; Plastic Memories. Disingkat PlaMemo.

Kalo masih minta terjemahan bahasa Indonesianya, keterlaluan kalian. (=__=)"




Sinopsis:

Era teknologi membawa manusia pada penemuan luar biasa: Giftia, sejenis android yang mampu berkomunikasi dan memiliki perasaan sama persis seperti manusia pada umumnya. Menjadi asisten, teman, hingga orang yang disayangi dapat dilakukan oleh Giftia. SAI Corporation, itulah perusahaan yang bertanggung jawab atas penemuannya.

Satu kekurangan, suatu Giftia hanya punya waktu hidup sepanjang 81.920 jam sebelum akhirnya mengalami degradasi data dan ingatan, serta berpotensi mengamuk dan melakukan kerusakan. Anak perusahaan SAI Corporation bernama Terminal Service pun dibentuk untuk tujuan penanganan.

Anime ini berkisah tentang Mizugaki Tsukasa, seorang pekerja baru di Terminal Service yang harus berpasangan dengan Isla, salah satu Giftia untuk mengambil kembali para Giftia yang akan memasuki masa kadaluwarsa.

Seriusan ini Isla macem mau boker WKAWKAKWAKW #plak



Review:

Akhirnya, setelah lama nggak menemukan anime yang layak review, yang ini bolehlah (tenang, masih ada yang ngantri kok). Dan percaya atau nggak, anime ini sukses menjerat saya pada pandangan pertama hanya dari... judul.


Memori no.1 - Judul!

I'm dead serious. Judulnya menarik! Buat saya pribadi, frasa "Plastic Memories" ini sukses dalam 3 hal.

Pertama, singkat. Nggak tau lagi berapa banyak anime yang bikin males diikutin karena baca judulnya aja udah bikin lidah kegigit. (=__=)"

Kedua, inkorporasi genre. Maksud saya, judulnya sukses menunjukkan kalo anime ini bergenre science fiction dalam sekejap mata.

Ketiga, maknanya dalem. BANGET. Kata "plastik" berhasil menggambarkan rentannya Giftia dalam hal fisik maupun mental. Nggak seabadi berlian yang mahal, namun kegunaannya dalam kehidupan nggak bisa disangkal. Ditambah kata "memori", judul sudah mendeskripsikan inti dari anime ini secara total.
"Se-Setaaaaannnnn...!!"

Memori no.2 - Karakter!

Saya bener-bener angkat topi untuk couple Tsukasa-Isla. Salah satu pasangan paling sweet yang pernah saya liat~ :3. Kepribadian keduanya amat sangat cocok, chemistry keduanya kenceng banget. Walhasil, interaksi keduanya pun selalu membawa saya pada momen-momen yang menggugah. Setiap momen bahagia mereka sukses bikin saya senyum-senyum sendiri karena rasanya manis anget-anget gitu. Analoginya kayak disambit minum teh manis anget lah. #plak

Nggak cuma itu. Ngeliat keduanya diproses dari awal hingga akhir anime, rasanya bener-bener puas. Yup, development keduanya luar biasa berkelas. Digempur kesulitan di sana-sini bukan membuat mereka hancur berantakan, tapi malah makin mantep hingga akhir... akhir... akhir--- AAAAAAAAAAAAHHHH!! (sori heboh, soalnya ntar spoiler :P)

Nggak bisa deskripsiin panjang-panjang, yang jelas hubungan keduanyalah yang membuat anime ini amat sangat layak untuk dinikmati hingga tuntas. Plus pace yang optimal, aliran storyline jadi terasa asoy geboyyy~ d(≧∀≦)

Mereka doang? Jelas nggak!

Secara pribadi saya juga suka sama Michiru dan Zack. Michiru untuk perannya sebagai support (dan kadang sasaran diisengin XD) yang terasa romantik-klasik tapi mencengkram kuat, dan Zack sebagai pembawa kebahlulan di beberapa scene dalam anime. Keduanya sukses membawa kelezatan yang lebih buat Plastic Memories.


Memori no.3 - Seiyuu!

Ketangguhan Amamiya Sora (Fujimiya Kaori, Akame) dalam berbicara dengan suara halus-halus lembut kembali menggebrak. Saya yang dengerin ngerasa suaranya itu nge-blend sempurna dengan postur dan perawakan Isla. Our main female protagonist pun terasa lebih hidup dengan suara demikian.

Cuma satu? NO!

Akasaki Chinatsu (Nibutani Shinka, Harusaki Chiwa) sukses menemani Amamiya Sora sebagai duet seiyuu terbaik di anime ini dalam mengisi suara Michiru. Karakternya sebagai classical tsundere dan reaksinya di banyak scene menambah daya setrum ketika dialog berjalan, berhasil mengundang nyengir dan tawa saya setiap kali kebahlulan terjadi... wakwkawkakw XD~
Best Michiru scene #1 --- ANJAAAAYY

Memori no.4 - Pesan moral!

Faktor inilah yang buat saya menjadi titik nendang PlaMemo. Ketiga hal di atas bener-bener terasa lengkap dengan adanya sesuatu yang mendalam.

Oke, saya mau ajak anda semua merenung sejenak. Saya mulai dengan satu pertanyaan.

Bagaimana rasanya kalo anda hanya diberi waktu hidup yang rentangnya pasti?

Tema ini mungkin udah pernah dipakai di beberapa anime/film/novel sebelum PlaMemo. Tapi saya tetep suka banget topik tentang ini.

Sebagai manusia, nggak ada yang tahu umur definitif masing-masing. Ada yang belum sempet liat dunia udah diaborsi. Ada yang masih 8 tahun udah dibunuh. Ada yang karena darah masa mudanya bergejolak, tewas tabrakan gara-gara trek-trekan. Baru punya anak, udah dipanggil Tuhan. Terkenal sesaat, nyawanya lenyap. Nggak sedikit yang bunuh diri karena stress di berbagai tingkatan usia. Tapi jangan lupa, ada yang umurnya seabad lebih. Juga ada yang nggak mati-mati meski ikut berperang di Perang Dunia I dan II. Bahkan ada yang tetep hidup setelah 2 kali bom atom jatuh 3 kilometer dari tempatnya berada!

Sekarang ambil posisi sebagai Giftia. Cuma diberi 81.920 jam untuk hidup, lalu 'dieksekusi' karena berpotensi merusak. Kira-kira apa yang akan manusia lakukan dalam rentang hidup sependek itu (kira-kira 9 tahunan)? Anggeplah udah punya tubuh sempurna sebelum timer 81.920 jam itu berjalan. Masih mau males-malesan? Masih mau nyoba hal yang aneh-aneh? Masih mau nanggepin permasalahan yang nggak penting?

Seperti kata saya tadi, manusia memang nggak punya umur definitif. TAPI suatu hari pasti mati.

Kita ini cuma 'Giftia' yang umurnya lebih panjang.

Jadi, kenapa manusia nggak hidup sepenuh hati, padahal hidupnya juga terbatas? Justru adalah satu keuntungan nggak tahu angka pasti kapan mati, karena pikiran nggak terpenjara sehingga akan lebih banyak hal-hal berguna yang bisa dilakukan. Kalo satu Giftia bisa menjadi seseorang yang dibutuhkan hanya dalam rentang waktu segitu, apalagi manusia. Seharusnya BISA banget menjalani hidup lebih maksimal, lebih berguna, dan lebih berarti buat orang lain.

IMO, itulah yang ingin disampaikan oleh anime ini. Bukan soal galau cinta-cintaan, tetapi tentang esensi hidup itu sendiri. :)
Isla is a sweet girl :)

Visual! Nggak bisa saya bilang spesial banget, tapi juga nggak bisa saya bilang jelek. Yang jelas desain karakternya saya suka, plus seragam kantor untuk cewek begitu indah dipandang~ :3

Musik! I love the opening theme! Ring of Fortune dari Sasaki Eri sukses bercokol di playlist saya dan jadi lagu yang dinyanyikan sehari-hari. Asayaka no Starmine dari Imai Asami juga bagus, worth lah untuk didengerin.

NB: Ada satu lagi yang menarik. Coba perhatiin video klip opening-nya, kira-kira 6-7 detik terakhir. Ekspresi Isla selalu berubah setiap episode.



Anime sempurna 10/10 itu amat sangat susah ditemui. PlaMemo pun bukan termasuk dalam kategori tersebut, masih ada kelemahan.
"Oh gitu? Jadi menurut loe masih ada kelemahannya, hah?!"
Buat saya pribadi hanya ada satu kelemahan di anime ini. Memang cuma satu, TAPI fatalnya bukan main. Bisa tebak? 

Betul. Kelemahannya ada di...

SISTEM.

Underlying principle, basic theory, logical basis, atau apalah terserah anda mau menyebutnya dengan istilah apa. Yang jelas ada satu hal mendasar pada sistem yang bener-bener bikin nilainya anjlok. Belum bisa paham apa yang salah di anime ini? Coba baca lagi sinopsis dengan amat sangat teliti.

"Satu kekurangan, suatu Giftia hanya punya waktu hidup sepanjang 81.920 jam sebelum akhirnya mengalami degradasi data dan ingatan, serta berpotensi mengamuk dan melakukan kerusakan."

Perusahaan SETOLOL APA yang ngeluarin defective product semacem Giftia ini?! Masih bisa berserk, eh dilepas ke pasaran. Nggak pake dipasang limiter biar nggak ngamuk. Udah gitu nggak diapa-apain sama pemerintah pula. Padahal ini menyangkut keselamatan masyarakat sipil! Sorry to say, ini science fiction. Sesinting-sintingnya SF dengan prinsip what-if, yang ini kayak nggak dipikir baik-baik. Keseluruhan drama di anime ini pun berdiri rapuh di atas fondasi kesalahan logika. Analoginya kayak bikin rumah dari kayu lapuk tapi dicat seindah mungkin. Secara kasatmata memang cantik, tapi begitu dicolek dikit... roboh sudah.

Apa lagi masalah yang ditimbulkan dari sistem yang ngaco?
"Reviewnya kok gini amat sih? Hmmph."

===SPOILER ALERT===

Di anime, suatu Giftia yang sukses diambil kembali sama Terminal Service akan dihapus ingatannya, untuk kemudian di-install operating system yang baru jika tubuh si Giftia masih memungkinkan untuk di-install ulang. Otomatis, segala kenangannya selama 9 tahun lebih bakal hilang. Sama lah kayak kita format hard disk komputer karena mau ganti total dengan OS baru.

Udah *klik* tentang apa yang aneh lagi?

There is no data backup. NO BACKUP! Nggak ada backup buat data ingatan! Ini bener-bener konyol. Sebagai makhluk berbasis A.I., setiap ingatan seharusnya disimpan dalam memori internal dalam bentuk data digital. Apakah nggak bisa ingatannya itu ditransfer ke perangkat khusus terlebih dulu, format Giftianya, lalu transfer lagi ingatan tersebut ke tubuh si Giftia? Alasan "data sebelumnya mungkin nggak kompatibel" nggak relevan karena tubuh si Giftia tetep sama, nggak diutak-atik hardware-nya.

Bayangin kalo PC/laptop/smartphone anda kayak begitu. Masih mau pake? Saya sih ogah.


Masih ada lagi efek sistem yang kayak begini. Apakah itu?

Ending bisa ditebak dengan akurasi 99%! Umur Giftia yang terbatas udah memberi bayangan bagi saya kalo nanti bakal sad ending. Diperkuat dengan Tsukasa yang akhirnya tahu kalo Isla udah di ujung hayat. Apalagi nggak ada informasi tambahan di sepanjang anime yang memungkinkan ingatan Isla untuk diselamatkan. Tapi okelah. Saya sendiri tetep menunggu-nunggu sad ending yang udah diperkirakan itu, toh saya juga suka sad ending (AnoHana juga begini, nggak sulit ketebak, tapi tetep aja air mata saya amburadul pas eps terakhirnya - eksekusi ceritanya level sorga).

Here comes the problem. Di episode 1, saya udah ditunjukkan "ritual pasang cincin". Saya sebagai orang yang seneng berspekulasi dan berekstrapolasi tentang storyline sedari awal, jelas langsung curiga. Isla udah hampir expired. Tsukasa adalah partnernya Isla. Ditambah judul opening theme, kayak ada bohlam yang nongol di kepala saya, menebak kalo Tsukasalah yang akan jadi eksekutor buat Isla. Seandainya hal ini bisa "disembunyikan" secara baik sama para stafnya sehingga nggak bisa dikira-kira sama sekali, mungkin saya udah nangis ke mana-mana. DAN... kelemahan pada bagian sistem nggak terlalu bikin anjlok.

===SPOILER END===

"Kekurangannya kok sadis banget..." *hiks*

Sayang banget, padahal eksekusi ending udah cantik. Namun kesalahan dalam sistem kayak overshadowing hal tersebut, bahkan air mata nggak sampe netes. Padahal saya ini cukup sensitif dan nggak susah buat netesin air mata kalo nonton. 

Tapi mungkin itu buat saya aja sih, nggak tau kalo anda sekalian. Jadi, untuk menikmati anime ini secara maksimal, saya sarankan jangan banyak berlogika. Ntar kayak saya jadinya. XP~



---------------



Rating:

8.1/10 (B rank) buat Plastic Memories karena character-driven plot yang dikemas secara cantik, ending yang cukup memukau, serta esensi hidup yang bisa dipelajari dari dalamnya. Juga untuk dukungan seiyuu dan judul yang eyecatching. Hikari wo... atsumete... :)

Direkomendasikan bagi para penyuka drama romantis berskala ringan. :D
Isla -reformatted version- #ngarang

***

55 comments:

  1. Review tentang Bokura Minna Kawaisou donk min...??? :)

    ReplyDelete
  2. Ane sih kalau nonton SF gak banyak mikirnya, dinikmatin aja. Tapi heran masa' di masa depan gak ada back up data xD overall 8.5 deh buat nih anime

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ehehehe.... maklum, saya latar belakangnya emang demen mikir XD~ Hal" ndak masuk logika bisa masuk penilaian.

      Nah itu... sayang banget ya. Padahal kalo nggak ada, mungkin anime ini udah saya kasih maks 9.5. Tapi pendapat pribadi aja sih ini.

      Delete
    2. Anda berpikir terlalu realistis di dalam anime XD. kalau misalkan ada back up data, pasti jadinya ga happy ending dan berkesan wkwkwkwk. kayak misalkan kalau merasakan senang terus, ga ada yang spesial kalau senang terus kan? XD

      Delete
  3. tapi kekurangan yang ente sebutin justru adalah bagian dari cerita di anime ini.. bukan suatu hal yang tidak mungkin sesuatu tidak memiliki back-up an mungkin menciptakan mahluk seperti manusia aja udah #amaze banget.. namun itu sebuah kekurangan dari "android" itu sendiri.. artinya yang membeli itu android, tidak punya harapan lain selain mengetahui konsekuensi data atau ingatan dalam jangka waktunya telah habis akan terformat.. pastinya pelanggan telah berpikir dua kali sebelum membelinya.. ane berpikir setelah itu.. hmm kalo misalnya android itu memiliki ingatan abadi maka tak ada cerita ini "plastic memories" dan kaya nya judulnya pun bakal "gak berarti" ... itu saja menurut saya logika nya hehe :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bikin suatu sistem aneh dengan tujuan SENGAJA BIAR CERITANYA GAMPANG DIBIKIN SEDIH itu absolute bahlul. Fondasinya lemah, kreativitasnya kurang.

      Kalo memang para pembelinya udah tau konsekuensi, kok masih mau beli? Kalo begitu yang beli itu semacem orang" yang pengen lari dari kenyataan dong XD Makin aneh lagi keseluruhan sistem.

      Apalagi ngelepas produk masih ada kemungkinan berserk yg membahayakan manusia... speechless saya, sistemnya lemah banget. Seandainya si Giftia setelah 9 tahun akan rusak terus mati nggak gerak, masih okelah kelemahan yg seperti itu. Lah kalo sampe bahayain manusia? (=__=)" Ini bukan cerita militer lho. Kalo militer sih oke lah ada robot tukang bunuh orang. (atau setidaknya genre action lah, masih maklum saya ada robot kayak gitu)

      Kalo untuk fantasy saya masih bisa maklum, karena dgn alasan "karena magicnya begitu" pun udah cukup. Nggak bisa diapa"in lagi dengan logika normal. (sihir kok dilogika, kan aneh juga)

      Kalo science fiction... buat saya itu kacau. Latar blkg saya org science, jadi yang beginian rasanya mengganggu. Emang subjektif sih, tapi apa iya ada review nggak subjektif :P

      Tapi nggak apa2 kok punya pendapat lain, namanya manusia kan isi kepalanya beda" :3

      Delete
  4. awalnya ane kira kaga ada romancenya, ternyata malah fokus ke romance. cerita tentang yg pasar gelap juga tiba2 udah beres dikira saya bakal diceritain lebih.
    dan bener masa kaga ada backup gitu, zaman yg katanya udah maju tapi gak ada backup data gitu, saya aja mau instal ulang laptop data2 di backup dulu. mungkin belum ditemukan cara untuk backup data2nya,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Agak absurd sebenernya kalo belom ditemukan.

      Asumsikan ini "near future" alias jarak dengan masa sekarang nggak sampe 3-4 dekade (mobilnya masih pake ban sih :P), para robotic engineers & AI experts harusnya udah bisa ambil ancang" untuk bikin sistem backup, belajar dari masa yang sudah" (termasuk masa sekarang). Apa iya mereka segoblok itu, lupa bikin hal krusial di suatu sistem yang rumit? (-__-)

      Jadi, menurut pendapat saya, jelas banget ini disengaja sama scenario writer(s) supaya ceritanya gampang dibikin sedih.
      Parahnya lagi anime ini bukan hard science fiction semacem Steins;Gate atau VN Baldr series dan Muv-Luv.
      Kalo hard SF, segala macem jeroan Giftia pasti dijelasin. Tapi resikonya memang jadi susah dipadukan sama drama-romance sih. :P

      Ini ngomong apaan sih saya #plak

      Delete
    2. yah cukup banyak plothole disini, kayak anak kecil yg tiba2 bisa masuk di area terlarang, padahal mau masuk aja harus nego dulu.

      jadi emang ni anime udah niat ke arah romance bukan ke arah SF

      Delete
  5. Halo gan, ane juga baru aja namatin nih anime. mungkin karna ane nonton nya gk banyak mikir, jd mewek deh. & kayaknya anime ini berpotensi ke second season ya, menurut agan gimana? Soalnya kan di ending nya Tsukasa dapet partner baru, dan mukanya belum di tunjukkin.
    Tapi yg bikin saya heran ko reaksi Tsukasa gak kaget,, saya jadi mikir "itu pasti bukan Isla" tapi saya mikir lagi "mungkin hari sebelum nya Tsukasa udah di beri tahu, bahwa itu Isla yg udah di install ulang dgn os baru" jd dia gk kaget,. eeeh saya mikir lagi "tapi walaupun Tsukasa udah di kasih tahu mungkin dia akan sedikit terdiam waktu ngeliat wajahnya, ko ini kagak" Yahh entahla rasanya saya pengenya cewe yg salaman sama Tsukasa itu Isla,, & satu lagi,
    Karna saya penasaran saya cari di mbah tentang manga nya, eeh ternyata gak ada, jadi apa anime ini bukan adaptasi dari manga atau light novel ya gan? Tapi saya nemu satu lembar gambar yg kayak manga tapi masih bhs Jepang, dan judul di atas nya "Plastic Memories : say to good bye" saya jadi makin penasaran nih gan, kalo agan tau sesuatu kasih tahu saya yah gan,..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Good, berarti kamu nontonnya lebih menikmati daripada saya XD

      Sebenernya itu tergantung imajinasi masing" aja siapa yang salaman sama Tsukasa di akhir, Isla reformatted atau Giftia baru. Dua-duanya mungkin aja kok.
      Berhubung Tsukasa itu rada batu, kalo itu Isla pun saya yakin dia bisa pasang tampang nggak kaget. Apalagi kalo Giftia baru.

      Ini anime original bukan adaptasi apapun, bikinnya dari nol.
      Masalah manga Plastic Memories: Say to Good-bye itu, sebenernya manga spin-off dgn Michiru sebagai protagonisnya, dibikinnya belakangan (actually tinggal masukin judulnya ke Google juga ketauan kok informasinya :P).

      Delete
    2. Ooh gitu ya gan,. Thanks banget gan saya jadi ngerti, yah kita tunggu aja deh mudah"an ada second season nya,

      Delete
  6. Saya tau kenapa memori nya setiap giftia gk ada back up-annya karena untuk melindungi privacy setiap pasangan giftia, coba aja bayangkan jika ada backup berarti perusahaan nya akan tau identitas pemilik setiap giftia. Ya itu menurut saya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pemilik Giftia perlu diketahui identitas dst dsbnya dari awal. Kalo nggak, gimana bisa Terimnal Service mau ngambil Giftia yang hampir expired...?

      Delete
  7. Ya maksudnya itu, giftia kan pasti punya ingatan tentang pemiliknya ( termasuk identitas privasi yg tidak boleh di ketahui siapapun,kecuali giftianya ) untuk menjaga itu, maka-nya gk Ada back up nya.

    Kalo buat ngambil giftia Yang mau expired ,itu termasuk identitas umum Yang bersifat boleh di ketahui oleh banyak orang (contohnya kaya alamat. gk mungkin kan orang laen gk boleh tau alamat tempat tinggal nya sendiri )

    Kan saya udah bilang untuk MENJAGA PRIVASI .

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hal "menjaga privasi" itu spekulasi yg nggak ada penjelasan detailnya, menyebabkan tiap orang bisa punya pendapat beda-beda.

      Saya tetep dengan pendapat saya kalo sistem di sini (yg saya jabarkan kelemahannya) sekedar supaya ceritanya gampang dibikin sedih karena ketidakdetailannya itu.

      Tapi it's ok, mungkin persepsi kita untuk anime ini memang berbeda sejak awal.

      Delete
    2. Walaupun saya telat nontonnya, tapi saya setuju sama pendapat agan... soalnya di episode 1 juga dijelasin kenapa si pemilik harus jadi saksi kan, biar gak ada kebocoran data tentang privasi pemiliknya, soalnya datanya rentan bocor.... kalo data tentang si nenek sih gapapa lah, kalo yang data bocornya data dari giftia nya bos mafia (eps 10+11) lah, bisa kelar kan tuh perusahaan.

      Delete
  8. ah ksel sama ending nya, kira ane ntar tsukasa bkal nemuin cara backup nya giftia, apa ga dia di bntu kabur sama tmen2 nya, terus pas giftia ngamuk, dia jadi sadar gara2 kenangan2 nya..
    ternyata malah gni ending nya,agak kecewa padahal udah romance2 nya..
    persis kaya anime darker than black ya, tapi bkn cewe robot, boneka.
    ga ada ova nya tah, biar ngibur2 dikit :3

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hemmm saya blom pernah liat Darker Than Black, jadi nggak bisa bandingin. Dulu belom ada niat nonton genre begituan soalnya.

      Tp kalo diliat dari perspektif lain, sebenernya ending begini udah yang paling "aman", karena premis dan kesimpulan itu tepat berkaitan.
      Coba kalo tiba" good ending (Isla bisa diselametin misalnya), malah resikonya gede banget kalo twistnya nggak masuk akal. Toh saya cuma punya komplain di worldbuilding-nya aja kok, bukan "rantai" ceritanya.

      OVAnya nggak ada... dan secara pribadi saya berharap semoga nggak ada.

      Delete
  9. Haaaiii, menurut saya sih sf yg ini bisa dibilang keren saya bisa kasih nilai 9 dengan sudut pandang saya hihii, begini awalnya saya pikir nggak masuk akal jg os nya diganti ingatannya hilang dan ga bisa di backup, yezz emang nggak ada yg masuk logika, tp saya lebih menyamakan ini layaknya dongeng, dunia fantasi, bisa lakuin apa aja yg kita bisa, ya khaannn? Hehee, saya orangnya imajinatif, jd suka aja dgn anime ini meskipun ya itu td nggak masuk akal dlm beberapa hal, tapi ya itulah dunia anime, yg juga dunia fantasi, dan dunia khayal... u have a good review😀👏✌..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masalahnya adalah, worldbuilding merupakan salah satu aspek dalam genre science fiction dan fantasy yang harus dipikirkan baik" karena secara sistem nggak pake sistem dunia real yg ada skrg.

      Memang nggak harus flawless total, tapi seenggaknya harus bisa membuat penikmatnya "stop mikir" tentang realita internal cerita. Sementara ini nggak kalo buat saya. Di sini terlalu jelas kalo secara sistem sengaja dibikin seperti itu supaya gampang dibikin sedih.

      Saya jg nggak setuju dgn Anda yg bilang kalo "bisa lakuin apa aja yg kita bisa". Cerita" yg bagus punya konsistensi internal yang baik, bukan sekedar "apa aja".
      Well, tapi beda pendapat itu sah" aja kok.

      Delete
  10. Jadi mau nonton ini gan. thanks infonya ._.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Silakan. Terlepas dari logical flaw yang ada, kebanyakan orang tetep bisa enjoy anime ini kok~ :3

      Delete
    2. kalo ane sih kaga akan mikir banyak kalo dari plot awal arahnya udah ke romance.
      plastic memories itu sebenernya ceritanya ringan banget ga menitik beratkan ke story yang mendetil udah keliatan dari episode2 awal soalnya kga ada perkembangan ke arah sana. scienfictionnya hanya penguat latarbelakang dari tujuan anime ini dibuat (menurut gua), yaitu romance yang tragis. ceritanya sederhana banget tapi eksekusinya pecah diakhir juga dapet banget untuk anime 13 episode. building feelnya sederhana tapi mantep.

      Delete
    3. Still, my brain was auto-deflecting the concept. Entah, worldbuilding demi cerita yang gampang disetir gini susah banget diterima sama saya.

      Delete
  11. entahlah tapi menurut ane ending isla yang gak bisa di selametin dan gak ada backup data udh jadi ending paling bagus + paling masuk akal :D . toh meski doi ini android dia bukan mesin yang perasaan dan memorinya diatur sedemikian rupa sewaktu dibuat. giftia kan punya perasaan dan pola hidup sendiri layaknya "manusia" normal. dan jangankan 9tahun, backup kenangan selama setahun pun malah kayaknya gak memungkinkan soalnya meski dia robot ingatan dan mentalnya udh mirip manusia banget. ada gk stabilnya juga. itu menurut ane sih.

    Inori is still best waifu btw xD .

    ReplyDelete
    Replies
    1. Konsistensi internalnya emang baik, di salah satu komen saya di atas juga setuju kok kalo ending begini paling aman dan masuk akal.

      Saya cuma bermasalah di pembuatan sistemnya aja a.k.a. worldbuilding yang sangat susah diterima sama otak saya.

      Delete
  12. Salam masa depan :D
    Sama min, ane jg kebanyakan ngeprediksi plotnya jadi engga ngehayati ceritanya(padahal agak bagus menurut ane) :*(

    ReplyDelete
    Replies
    1. oh iya min, boleh ane ngutip kalimat "Kita ini cuma 'Giftia' yang umurnya lebih panjang." gak? bener+keren tuh...

      Delete
    2. Romance + SF memang rada rawan sih, karena yang satu harus dihayati pake hati sementara yang satu musti dikorek pake otak XD

      Ya silakan aja, toh saya yakin itu bisa didapetin oleh orang" yang nonton kok, jadi bisa dibilang kalimat itu bukan eksklusif punya saya sendiri :)

      Delete
  13. Sebenarnya sih bagus dari awal sampai tengahnya cuman diendingnya saja yang bikin nyesek di dada, kalo bisa di season 2nya , kalo bisa dibuat mirip kayak clannad season 2nya, jadi di season 2nya, partner terbarunya tsukasa itu isla lagi cuman isla yang ini benar2 nyata , biar nantinya di season 2nya happy ending , thx before ☺

    ReplyDelete
  14. Min, minta review Shigatsu Wa Kimi no Uso pliss. Sama kerenan mana dgn Plastic Memories :3

    ReplyDelete
    Replies
    1. Udah ada kok di blog ini, selamat mencari :3

      Delete
  15. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  16. tapi sih kalo masalah giftia saya punya persepsi sendiri.
    pertama, kenapa giftia tetep dijual walaupun udah tau berbahaya kalo masa hidup habis. menurut saya sih itu kan karena orang orang suka banget jadi ngga peduliin resikonya. yah ditambah lagi mungkin yang belinya itu kesepian. Misal aja udah ngga bisa ngebedain mna 3D sama 2D gara gara terlalu suka sama karakter 2D. nah, orang yang gak bisa ngebedain itu kemungkinan juga jadi suka sama karakter 2D gara gara kesepian.

    kedua, kenapa pemerintah nggak ngelarang? sebenarnya kita juga bisa ngambil penjelasan dari animenya, yang dimana udah ada ketentuan tentang batas hidup giftianya terus kan dibuat juga terminal servicenya buat nonaktifin giftianya. Jadi maksud saya sih kemungkinan pemerintah udah ngasih izin tapi kalo ada apa apa perusahaannya yang kena sanksi ato denda. mungkin juga sebelumnya ada versi trialnya (giftia) jadi bisa diketahui aman nggaknya.

    ketiga, masalah back up ingatan. buat masalah back up ingatan juga saya punya persepsi sendiri. kan giftia itu android yang punya sistem mirip manusia (emosi, pikiran, cara hidup) nah dari situ kan kita bisa paham kalo sistem dari giftia itu rumit banget. yang jadi masalah itu OS nya juga, coba bayangin algoritma di OS nya aja udah rumit apalagi ditambah algoritma dari ingatan giftianya. oh ya, yang terakhir juga kemungkinannya semakin usang OS nya semakin turun kemampuam giftianya jadi harus diganti. udah gitu aja kok

    ReplyDelete
    Replies
    1. 1. Udah kehilangan, beli ilusi, eh sekian tahun wajib udahan. Dari segi kemanusiaan ini kejam, dari segi alur ini plot device yang mengarahkan cerita sehingga gampang ketebak.

      2. "Mungkin". Lagi-lagi spekulasi. Nggak diceritain = (idealnya) nggak berguna untuk kelangsungan plot. Artinya, ini sengaja dibiarkan supaya penontonnya teralihkan ke sedih"nya (yang seperti saya bilang, dari awal udah kelewat kebaca untuk disetir ke arah situ, dengan worldbuilding yang demikian). Tapi tolonglah, biar pas sama suasana SF-nya, ada kek gitu penjelasan langsungnya meski nggak usah kelewat detail.

      3. Berarti pembuatnya nggak punya precaution untuk versi Giftia yang lebih anyar? Ibaratnya kayak udah bikin sesuatu ya udah, lepas aja ke pasaran, pokoknya tunggu 9 tahun wajib format dan ganti OS tanpa ada data backup. Tapi okelah, itu problem inventornya.
      Sekarang saya coba posisikan diri sebagai yang kehilangan dan mau beli satu. Saya akan pertimbangkan hal ini: MEMORI 9 TAHUN yang akan lenyap begitu aja. 9 tahun itu nggak sebentar lho. Saya mendingan nggak beli sama sekali daripada punya kenangan bareng-bareng 9 tahun terus mendadak dianya lupa total.


      Tapi lagi-lagi-lagi-lagi, semua itu nggak dijelaskan. Kita cuma bisa nebak-nebak, dan yang namanya nebak udah pasti melibatkan opini. Dan yang namanya opini nggak hitam-putih, nggak 100% bener-salah. Nah kalo menurut opini saya ya seperti yang udah tertulis. Dan yang namanya review itu mustahil murni objektif.

      Oh ya, jangan lupa, anime ini skornya tetep 8.1 dengan logical flaw tersebut. Cuma sedikit lebih rendah dari Log Horizon yang worldbuildingnya sinting, yang IMO poin-poin positif Plastic Memories cukup menutupi "kemudahan plot yang disetir ke arah sedih" tersebut, khususnya pesan moralnya. :)

      Delete
  17. Kapan S2 nya rilis? Gk sabar lanjutin ceritanya ending nya bikn nyesek

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya nggak ikutan bikin animenya, jadinya nggak tau kapan S2nya wkawkakwka XD #plak

      Lagian nggak bisa diterusin lagi ceritanya. Kalo mau ya plotnya berkisar pada Tsukasa sama partner barunya, atau nyeritain pasangan lainnya.

      Delete
  18. Itu sebenernya partner terakhir dari tsukasa itu siapa sih ? Pas eps 13 (end) pas menitenit terakhir ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di serial TVnya nggak dikasih tau sama sekali siapa dia.

      Delete
  19. Sekedar berpendapat, mengenai kelemahan kenapa gak ada limiter biar gak ngamuk… menurut saya limiter itu udah di ada, di mana? Diusia giftia itu sendiri… kebayang kan kalo setiap giftia punya usia yang berbeda-beda? tentunya perusahaan gak bakal diberi izin buat ngedarin produk ini melihat betapa bahaya yang akan di timbulkan… mengenai antisipasi biar gak ngamuk, udah ditangani dengan adanya terminal service… misal giftia yang udah sampai batas umur terus mati gak gerak kayak manusia, buat aja organisasi tukang gali kubur khusus giftia XD… emang mengenai ngamuknya ini agak berlebihan, mungkin seharusnya meledakkan diri aja XD…
    Mengenai alurnya emang mudah di tebak, saya sangat setuju dengan hal itu, apalagi mengenai penyakit yang diderita tsukasa itu gak di bahas lebih dalam lagi, semisalnya Isla pertama-tama muncul sebagai perawat Tsukasa, mungkin ceritanya bakal lebih seru (IMO)
    Masalah Back Up data juga saya setuju dengan pendapat mimin… kalo emang buat privasi data konsumen, kenapa datanya nggak dikasih ke konsumen itu sendiri… ingatan si giftia kan bisa juga jadi album kenagan… ini mah malah maen format…

    ReplyDelete
    Replies
    1. Still disagree about the 1st point. Ngelepas produk yang punya potensi berserk itu di mata saya tetep suatu hal yang nggak bisa diterima akal sehat.
      Apalagi kita tahu kalo nggak semua konsumen punya perilaku patuh, karena Giftia di sini punya fungsi "fulfilling psychological and emotional needs", sesuatu yang susah diukur dengan standar hukum atau perhitungan matematis apapun.
      Kalo ujung"nya nggak berserk tapi shut down/turn off dengan sendirinya, itu baru nggak mengganggu logika personal saya (dan abis itu silakan di-retrieve sama Terminal Service buat dikasih OS baru). Lebih manusiawi juga kesannya karena dgn demikian Giftia seolah" dibuat bisa "mati" layaknya manusia normal.

      Delete
  20. Maaf, klw menurut saya malah aneh klw giftia nya shutdown setelah masa ingatan habis,karena logikanya memori untuk menyimpan data sistem giftia sama ingatannya di jadiin 1, jadi otomatis klw memori di format data sistem giftia juga error, jadi kemungkinan giftia shutdown itu kecil, tapi ada satu yg aneh menurut saya, emang memory giftia gk rentan terkena virus ia??, saya juga kecewa di akhir soalnya tsukasa gk ada usaha untuk buat backup OS punya isla, kan seharusnya isla giftia pribadi perusahaan, jadi gk ada masalah klw perusahaan nge backup sistem giftianya sendiri, lagian klw karyawan gonta ganti terus kan ribet malah jadinya gk akan ada karyawan yg berpengalaman (tolong di balas, saya ingin tahu pemikiran kalian semua)

    ReplyDelete
  21. Saya sih setuju ama pendapat mas Lucas crusade , tentang kelemahan anime plastik memories ini yang terletak di bagian sistem nya , back data , operating atau apalah . Karena melebihi batas logika , so yang membuat ane salut pada ni anime terpaku sama pesan moral yang di ingin di sampaikan. Tentang arti pentingnya suatu anugerah hidup yang di berikan oleh TUHAN .Untuk Menjadi seseorang yang berguna bagi diri sendiri maupun orang lain. Untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Karena saat kita di tanya TUHAN bukan berapa uang yang punya, berapa besar ilmu yang engkau miliki , dll tapi seberapa besar kebaikan mu saat hidup di dunia. So itu aja yang ingin ane sampai kan terima kasih .

    ReplyDelete
  22. Nice review mungkin ini thread agak lama sih, tapi mau nanya aja mas author kenal illyasviel rose kun? Sioalnya dia ngopas review mas tanpa sumber klo mas kenal atau tau mungkin gpp

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nggak kenal. Sampai saat ini saya nggak berafiliasi sama website manapun selain blog saya sendiri.

      Anyway makasih pemberitahuannya soal copasannya :D

      Delete
  23. Baru kesampean nonton anime ini sekarang, overall menarik dari segi cerita SF yg dibalut romance. Berharap banget ada S2nya. Makasih buat reviewnya, sedikit menjawab rasa penasaran beberapa hal yang nggak dijelasin secara signifikan dianimenya.

    ReplyDelete
  24. nonton ni anime buat saya sedih...gimana tu rasanya di tinggal paksa oleh orng tercinta gk kebayang dh saya..... moga anime ini ada season 2 nya...

    ReplyDelete
  25. Saya berharap season 2 nya bakal dibikin.. ending nya bikin nyesek, masa tsukasa ditinggal isla dgn sad ending.. moga2 aja ada season 2 nya dan happy ending lah.. ato setidaknya endingnya jgn sesadis ini.. nice review dah gan

    ReplyDelete
  26. Hmm. .
    Saya sangat setuju dg review anda 😂
    Rasanya janggal banget gitu gak bisa di back up ato gimana gitu..
    Yah.. Tp intinya itu yg pengen dijadiin landasan cerita ini, mau gimana lagi kita hanya bisa nonton 😅

    ReplyDelete
  27. Ya saya sendiri juga merasa begitu setelah menonton animenya dan juga telah memperdalan tentang anime ini jadi saya tidak berharap ada S2nya kalau ada OVA-nya saya sudah senang kalau cuma ada OVA

    ReplyDelete
  28. ingatannya dibackup kaya instal ulang kan giftia android

    ReplyDelete
  29. Nice review. Makasih gan terus kembangin blognya...

    ReplyDelete
  30. Pendapat ane nih gan. Itu android kan ada batas memorinya. Setiap yang dia lakukan maupun itu melihat pun menambah memori. Mungkin aja memorinya dah overload. Habis itu kenapa gak ada backup? Misal, batas memori suatu android 1 TB, dibackup, habis itu mau dipasang ke android dengan batas memori yang sama. Jadi android yang baru juga gk bisa membuat memori baru. Cuma pendapat ane gan.

    ReplyDelete