Tuesday, September 29, 2015

[Review Anime] Charlotte

Searah jarum jam dari kanan bawah: Yuu - Ayumi - Nao - Yusa - Joujirou

Basic Information: http://anidb.net/perl-bin/animedb.pl?show=anime&aid=10997



Ngelantur Sebentar:

Summer 2015 berakhir, dan itu artinya adalah... waktunya full review!

Charlotte; シャーロット
Sebuah judul misterius yang membuat penasaran siapapun yang membacanya.

Berhubung udah ada first impression-nya, bagian ini nggak perlu panjang-panjang. Review started!



Sinopsis:

Ada suatu waktu ketika remaja laki-laki dan perempuan tiba-tiba saja memiliki berbagai kekuatan super. Tak terkecuali Otosaka Yuu, yang mampu "merasuki" alam sadar seseorang selama 5 detik. Kemampuan itu pun selalu digunakannya untuk melakukan kecurangan.

Hingga akhirnya dia bertemu seorang perempuan yang juga mempunyai kekuatan super, Tomori Nao, yang menunjukkan apa yang sebenarnya terjadi di dunia para pemilik kekuatan khusus.
Such beautiful blue eyes. Ditambah rambut abu-abu pucat = instant win.



Review:

Frasa "mixed reaction" di first impression sepertinya masih nggak bisa saya lepaskan ketika selesai menonton keseluruhan anime. Ada bagusnya, ada jeleknya.

Akan saya bongkar sedikit demi sedikit.

Kelebihan!
"Pemirsa di rumah! Selalu ingat, gue ini ganteng." #eaaakk

Superpower #1 - Judul!

Layaknya Plastic Memories, pemakaian nama "Charlotte" pada judul terasa amat sangat jebret sekali, serta memberikan aura misterius yang menyelimuti anime ini. Apalagi nama "Charlotte" nggak ada koneksinya dengan nama karakter atau sinopsis. Faktor ini sukses menjerat siapapun yang penasaran (termasuk saya) untuk mengikuti serial ini sampai misteri tentang nama itu terjawab.


Superpower #2 - Twist, twist, and twist!

Untuk Anda yang nggak terlalu banyak mikir keras sewaktu anime ini berjalan (dan belom baca first impression saya #plak), saya yakin pasti kaget dengan banyak poin nggak terduga di sini. Setelah disuguhkan episode-episode awal yang santai, taburan hal-hal sinting setelah episode 5 menjadi penggebrak yang bisa membuat Anda terbengong-bengong. Saya pribadi meski berhasil bener menebak di beberapa hal masih kaget dengan twist-nya, tepatnya dalam hal kekuatannya Yuu. Well, nggak mungkin saya ngomong banyak-banyak di sini. Ntar namanya bukan twist lagi kalo diceritain... :P


Superpower #3 - Artwork!

Terlepas dari nggak stabilnya kualitas cerita anime-anime yang diproduksi seperti Glasslip yang membingungkan ituhhh, P.A. Works tetap berhasil menghadirkan kualitas grafis yang layak dinikmati sejak full animation work pertamanya 7 tahun lalu (anyone remember True Tears?). Saya nggak mungkin komplain dengan pewarnaan dan desain karakternya.

Apalagi video klip openingnya itu... AAAAAHHHH!! Salah satu video klip anime terbaik yang pernah saya liat seumur hidup! Taburan bintang, kemunculan riak-riak yang pas dengan melodi, kemunculan tulisan judul, hiasan huruf-angka-kanji-simbol random yang bertebaran, plus scene yang agak blurry sebelum refrain lagu itu... wow. Sedap lah! d(≧∀≦)b
Himouto! Ayumi-chan! #plak #salah_anime

Superpower #4 - Sound!

Sakura Ayane lagi-lagi membuat saya jatuh cinta. Ternyata dia nggak cuma bisa ngisi suara dengan karakter cool dan feminin (respectively Nagato dan Mutsu - KanColle), hiperaktif-imut (Cocoa - GochiUsa), tomboy-sporty (Tsubaki - KimiUso), dan badung-badung somplak (Natsumi - Non Non Biyori). Suaranya sangat nge-blend dengan karakter intelligent-cynical di anime ini, Tomori Nao.

Who else? Uchida Maaya! Dirinya sukses mengisi suara dua karakter yang berbeda jauh dengan luar biasa! Suaranya dalam karakter cute (Yusarin) maupun gahar (Misa) sangat menghibur telinga saya. Jarang-jarang saya ketemu anime seperti ini, yang menghadirkan sekaligus 2 karakter berkepribadian (dan bersuara) kontras dengan 1 seiyuu yang sama.

Cuma seiyuu? No!

Saya pribadi amat sangat kangen dengan suaranya Lia, sang vokalis opening theme (Bravely You). Sejak dengerin Tori no Uta (astaga taun berapa ini ya XD), saya kepincut dengan suaranya. Dipadukan dengan komposisi lagu yang bagus, jadilah opening theme yang asik. Ditambah BGM-BGM yang enak-enak, enjoyment untuk faktor musik bener-bener berlipat ganda.


And... done. Bagusnya cuma di situ buat saya.
"Cuma itu? CUMA SEGITU?! HAWAWAWAWA...!"



Sekarang, bagian yang jeleknya. Akan saya obrak-abrik apa yang membuat anime ini cukup berantakan.

Karena poin-poin lemah di anime ini berkaitan banget sama isi cerita, saya harus pasang border keramat dulu~ (klik untuk lompat ke akhir)

===SPOILER ALERT===

Kelemahan!

Pertama, pemanfaatan durasi yang nggak optimal.

Episode 1 sampai 5 itu terlalu lambat. Idealnya sampai episode 3 aja santai-santainya kalo total episode sekitar 12 atau 13. Lain hal kalo 24 hingga 26, baru boleh menurut pendapat saya. DAN seharusnya anime ini memang ditambah episodenya.

Bukan hanya itu. Resolusi cuma diungkapkan sebagai seonggok ide di episode 12, dijalankan di episode 13 dengan mengulur-ulur penyelesaian sampai 2/3 atau 3/4 episode berjalan, kemudian tiba-tiba dipotong dengan "aniki ex helicopter machina", lalu... ending dalam beberapa menit. Idealnya, penyelesaian resolusi seperti itu nggak serta-merta ditaro di episode terakhir. Nonton episode 13 itu serasa dipaksa nggak nafas, terus tiba-tiba kelar damai happily ever after begitu aja. Blargh... (=__=)"

Kedua, kurang detail. 

Saya serius, anime ini potensial BUANGET jadi anime yang amat sangat bagus seandainya lebih detail menceritakan hubungan para karkater dengan benda yang digunakan sebagai judul. Lah ini? Cuma diceritain selewat doang. Secara sistem/prinsip dasar, anime ini udah oke. Tapi itu bisa menjadi pedang bermata dua. Sistem yang greget tidak mungkin diceritakan dengan baik kalo jatah episodenya sedikit. Butuh lebih banyak detail, khususnya hubungannya dengan judul.

Terus... tiba-tiba dimunculkan antagonis nggak jelas di episode 11. Saya punya firasat kalo itu sengaja ditaro di cerita supaya anime ini "ada ending-nya", tapi malah jadi plot device yang lemah. Sayang banget nggak diceritakan sedikit lebih dalem siapakah mereka sebenarnya. Apakah mirip Gaia dan Guardian di salah satu VN karya Key, Rewrite? #plak

Ending pun jadi nggak mengena. Dipadukan dengan poin pertama kelemahan di atas, lubang besar jadi terbentuk ketika ending. Buat saya, aneh rasanya ngeliat Yuu yang nyaris omnipotent berakhir terlalu normal kayak begitu, kurang luar biasa aja rasanya. Nggak dramatis jebret gitu lah.
I love this kind of expression~ :3

Ketiga, karakter. 

Buat saya pribadi, yang karakternya mendingan itu cuma (CUMA) Nao. Sayangnya, saya masih merasa peran Nao kurang nonjok sedikiiittt lagi. Yuu terlalu nggak stabil sifatnya dan personality-nya agak ngeselin buat saya. Joujirou sebagai comedic effect malah annoying begitu kecenderungan idol freak-nya keluar (Nao, saya setuju sama kamu - ひくな!). Yusarin? She's cute--- lebih tepatnya tipe cute yang saya nggak suka (cute yang kurang natural), dan parahnya... nggak berperan banyak. Segalanya diambil alih oleh super aniki-sama di 1/3 bagian akhir. Ayumi? No, just no. Imouto kurang jebret buat saya.

Parahnya lagi, hubungan antar karakter di sini rasanya ngambang, nggak mencengkram. Fokus sama Nao malah melonggar setelah episode 8-9, padahal dia itu karakter utama. Akan lebih bagus kalo Nao-Yuu tetep menjadi fokus kuat hingga episode 13 tanpa beralih banyak ke hal-hal lain.

Keempat, predictable

Saya harus akui poin ini agak subjektif, mengingat posisi saya yang cukup ngikutin karya-karya Maeda Jun sejak era Kanon. Tapi saya mau katakan... formula dari si pembuat cerita selalu sama. Selalu berparalel dengan aliran ruang-waktu yang lain (mimpi di Kanon, abad pertengahan Jepang di AIR, dunia yang udah kiamat di Clannad, dunia temporer hasil thought ripples secara kolektif di Little Busters, limbo di Angel Beats, dan spacetime frame yang bisa berulang di Charlotte ini). Miracle ex machina (parodi dari istilah "deus ex machina") pun terus dipake demi happy ending (perlu saya kasih tau lagi satu-satu triknya dipake di mana aja?). Nggak ada banting setir berani menunjukkan tipe aliran cerita baru. 

Hasilnya? Hal-hal krusial banyak ketebak dari awal. Pakem "repeated spacetime frame" itu pun memaksa saya terpaku pada satu anime lain yang nggak ada hubungannya (dan tergolong revolusioner). Parahnya lagi, unsur tear-jerking tetep dipaksa dikorporasikan ke dalam cerita, kurang menyatu dengan flow cerita seperti karya-karya sebelumnya. Walhasil, Charlotte menjadi karya pertama Maeda Jun yang gagal bikin saya mewek-mewek di episode mana pun. (* ̄ロ ̄)!



Oh ya, sekarang ngerti kan kenapa frasa "suatu waktu" di bagian sinopsis saya cetak miring? :P
"Dah kelar baca reviewnya, hah?" #plak



---------------



Rating:

6.9/10 (C rank) untuk Charlotte karena kualitas visual yang oke, musik-musik yang memanjakan telinga, dukungan seiyuu yang optimal, dan serangkaian twist yang mengejutkan. Dan tentu untuk judulnya yang misterius. :3 Juga punya potensi untuk menjadi jauh lebih baik (kalo dibikin jadi VN mungkin bisa lebih bagus).

Direkomendasikan bagi yang ingin mencari anime action yang ringan dengan sedikit bumbu komedi.

Smart, sharp, calm, cute, and... have a beautiful smile. :)

***

20 comments:

  1. ah ternyata begitu saja, kurang greget rasanya.
    yang saya demen cuma nao dan suaranya, ternyata seiyunya sama kaya anime musim sebelumnya yang sering bilang senpai senpai senpai (iroha isshiki)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ho oh kurang greget, soalnya... menurut pendapat saya, Maeda Jun MASIH kejebak dengan mindset sistem aliran cerita di VN.

      Kalo pernah main VN bikinannya KEY, scenario writernya nggak cuma satu, sehingga bisa saling melengkapi (dan banyak juga VN yg begini, multiple writers). Satu writer pun bisa "lepas tangan" karena tau akan ada yg ngelengkapin plothole di cerita yg dia tulis, di rute cerita lain.
      Juga nggak perlu pusing mikirin flow, karena mau nggak mau si pemain (baca: pembaca) harus mainin semua rute buat tau segalanya, sehingga flow dikontrol pemain... jelas berbeda kalo di anime.
      Bahkan nggak perlu mikirin durasi, karena nggak ada patokan pasti sebuah VN harus dibikin dalam sekian baris dialog dalam sebuah angka mati. Kalo di anime kan ada patokan waktu dan total episode.

      Sakura Ayane pertama kali saya taunya di game KanColle sih (saya maen dari Oktober 2013), makanya udah akrab sama suaranya sampe saat ini. Memang sedap suaranya XD

      Delete
    2. Madalah terbesarnya sih pacing

      Terlalu slow awalnya, dedicated eps buat promoin lagu.

      Imo harusnya
      2-4 buat yang cuma main main
      5-7 buar time travel
      8-13 buat terrorist arc

      Itu eps 13 bisa jadi 1 arc sendiri, tapi di rush abis jadi cuma 1 episode

      Oveeall bagus animenya tapi pacing nya kacau, banyak yang bilang ini kayak AB. Plot berasa asspull tanpa ada character development

      Delete
    3. Emang parah itu ep 13, pusing nontonnya @__@

      Delete
    4. kalo kata saya anime ini banyak yg nonton alesannya karena jun maeda dan angel beats. di kaskus thread charlotte ampe nembus 100 page, jarang2 anime baru tembus 100 page gitu.
      musim ini banyak bgt anime yg endingnya oh gitu menurut saya

      Delete
    5. Kalo saya udah ngikutin karya"nya sejak lama banget, jadi bisa bilang kalo Charlotte dan Angel Beats masih belum bisa nyamain kelasnya AIR, Kanon, Little Busters, apalagi Clannad (dan After Storynya). Khusus LB saya main VNnya doang.
      Mungkin harus tunggu Charlotte jadi VN biar jadi keren :v

      Season ini saya nggak ngikutin yang punya plot utama kayak Charlotte sih. Sisanya ya Non Non Biyori Repeat, Ore Monogatari, Working S3, Himouto Umaru-chan, sama Akagami no Shirayuki-hime. Paling Shirayukihime aja yang plotnya masih eksis dibanding judul lain yang saya sebut. Makanya saya nggak bisa bilang banyak yang endingnya "oh gitu".

      Delete
    6. kalo musim ini sih cukup banyak haha, 15 judul
      yang cukup berkesan, shimoneta, umaru, gate, non-non biyori,joukamachi lumayanlah

      Delete
  2. Seperti biasaaaaaaa, situ keren banget euy kalo nulis.. salut deh (y)

    Herannya mereka kok gak belajar dari Angel Beats ya?
    90% dari isi cerita ditubruk di 4-5 episode terakhir yaa bobrok lah hasilnya -__-"
    Mana ada campur tangan deus ex machina pula haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih d(≧∀≦)

      AB itu karakternya kebanyakan. Sebenernya udah direduksi jadi lebih sedikit di Charlotte, yang artinya ada sedikit usaha perbaikan. Tapi malah kayak kata anda itu... dikompres parah. Walhasil pace-nya menyedihkan.

      Masalah "miracle ex machina" itu sebenernya nggak masalah sewaktu di VN" lama bikinannya KEY, soalnya durasi keseluruhan VN mencukupi untuk ngejelasin kenapa bisa ada satu titik yang mendadak berubah jadi happy ending. Sementara di sini... nggak.

      Delete
    2. Hahaha..

      Btw rajin-rajin posting ya bray..
      Jarang-jarang soalnya liat blog "review anime" di indo yang bener-bener ngerti cara ngereview kaya situ

      Delete
  3. ini benar bangeeeeetttttt! setuju sama reviewnya! Aku sih lama ga nonton anime. Nonton ini pun sebenarnya cuma coba-coba. Trus menurut aku di awal-awal episode itu alur waktunya lambat banget. trus pas menuju ke akhir lah kok cepat banget. jadi gak ada kesan yang ditinggalkan, aku malah merasa kaya lagi digantungin pacar (?). tapi sialnya anime ini masih cukup bagus menurut saya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bagus juga analoginya, "kayak lagi digantungin pacar" wkawkakwakw XD

      Delete
  4. Harusnya ceritanya digamblangin aja gan, ane dah nonton.. Flash back pertamanya ane kurang vaham..

    Bener endingnya terlalu singkat cuman beberapa menit doang, kalo ane liat anime laen di ending diceritain ampe 1/2 eps buat ending..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebenernya secara konsep udah bagus sih Charlotte ini, tapi emang karena jatah episodenya cuma segitu ya... tau sendiri lah.

      Ini harus jadi 2-cour alias 24/26 episode biar jelas semua nggak ada acara nanggung-nanggung.

      Delete
  5. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  6. Memang.. terlalu dikit episodenya.. soalnya cerita episode 1 sampe 6 terlalu santai.. kalo santai begitu harusnya sampe eps 24 ++ .. sama, endingnya ane kurang puas.. harusnya Nao sama Yuu tambah dideketin lagi, dan masa kekuatan 'dewa' nya si Yuu kok tiba tiba gak ada lagi?

    ReplyDelete
  7. menurutku sih bagus ya....jarang" ada anime yg romancenya kuat gini...saya menilai dgn perjuangan yuu di epsd 13 sampai gila dan teringat lagi berkat catatan..ya klau aku raitingnya 9/10 soalnya yg kek gni cma guildty crown

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
    2. pesan kesannya sih
      pesannya udah ada di blog ini cma mau ngasih sedikit nilai plus ( kan ga ada anime yg sempurna hehehe )
      kesannya masuk best anime lah...klau di hayati beneran emng yuu ngeselin tpi dari arc ayumi meninggal dia mulai berubah nah yg menjadi best dari segi yuu X tomori di akhir" di perlihatkan perjuangan mereka yuu sebisa mungkin nepatin janji dan tomorinya menerima dia walaupun dia tidak mengingat dia ( sakit lo ini ) yak itu pendapat saya dari segi alur cerita kurang lebihnya mohon maaf

      Delete