Saturday, October 31, 2015

[First Impression] Subete ga F ni Naru: The Perfect Insider

Nishinosono Moe - Saikawa Souhei - Magata Shiki


Official Website: http://www.f-noitamina.com/



Kenapa Saya Tertarik Menonton:

Cuma satu alasan, saya lagi pengen mikir. #udahgituaja

Nggak, nggak. Saya bercanda kok XD

Alasan pertama, memang lagi pengen mikir.

Alasan kedua, noitaminA. Selamat melihat sendiri di link itu, apa aja yang pernah ditayangkan di segmen khusus anime Fuji TV tersebut. Meski saya nggak nonton semuanya, tapi beberapa anime yang berhasil "mengguncang" diri saya ditayangkan di segmen noitaminA ini.

Alasan ketiga, perpaduan plot summary dan artwork berhasil menyodorkan sesuatu yang "nggak biasa", seakan mengaktifkan satu saklar di kepala: this show is gonna be serious.



Kesan Awal + Hipotesis:

Well... sebenernya agak telat nulis first impression untuk anime ini karena hingga tanggal 31 Oktober ini udah tayang 4 episode. Tapi... ya udah lah ya. Hajar bleh! XD~
Ngopi dulu, gan~

Kalo bicara apa tema dari anime ini, deskripsi yang pas adalah formula klasik ala novel-novel misteri, formula whodunit digabungkan dengan locked room mystery. TAPI tanpa melibatkan detektif jagoan nan sensasional.

Di sini kita punya seorang programmer eksentrik sekaligus profesor bernama Saikawa Souhei, yang selalu ditempel oleh cewek yang merupakan anak dari mentor Saikawa-sensei, bernama Nishinosono Moe. Kedua orang inilah yang menjadi sentral pemecahan kasus. Kasus apa? Juga klasik, pembunuhan berantai.

Meski temanya bermodalkan yang klasik-klasik, tapi anime ini berhasil mengolahnya menjadi sesuatu yang bikin saya nggak bisa lepas dari monitor begitu masuk episode 2. Aura anime ini yang "teknologi banget" nggak mungkin saya tolak. Udah gitu seperti yang saya bilang sebelumnya, nuansa serius terasa begitu asoy meski baru awal-awal.
I like this badass professor XD~

Bukan cuma itu yang berhasil membuat saya betah nonton. Karakternya juga!

Masalah desain karakternya memang biasa aja meski nggak bisa saya bilang ancur. Tapi saya suka BANGET kepribadian dan isi otak para karakter. Saikawa-sensei, Moe, dan Magata Shiki... nggak ada yang goblok di sini. Semuanya cerdas dengan sentuhannya masing-masing, diwarnai eksentriknya Saikawa-sensei, serta Moe yang sangat observant dan cepat tanggap (banget). Magata-sensei juga SANGAT menarik, plus karakternya berpotensi mengobrak-abrik cerita dengan pedang twist yang luar biasa tajam.

Philosophical talk di episode 1 juga menarik. Selain karena saya memang seneng kalo karakter-karakter berinteraksi dengan obrolan berbobot, porsinya juga pas. Cukuplah 1 episode aja yang demikian, setelahnya langsung masuk kasus.
I'm dead serious. She's beautiful, yet creepy at the same time.

Komposisinya juga lezat!

Empat episode ini bener-bener ngeri bernafaskan kedahsyatan super jebret. Alurnya maju, mundur, maju mundur... wow. Berasa novel banget! Beberapa kali "melempar" ke masa lalu bener-bener bikin otak saya meraung heboh karena saya tahu ada petunjuk-petunjuk penting pada beberapa kali flashback. Ditambah dengan BUANYAK petunjuk yang disebar di 4 episode, boleh saya katakan kalo pelakunya itu... *jreng jreng*


Mau saya kasih hipotesis saya? (AWAS PANJANG!) --- nggak saya rekomendasikan untuk membacanya kalo belum menonton sama sekali.

Oh iya... inget, Moe itu SUPER jeli. Segala yang sempat dia lihat dan jadi fokus adegan bisa jadi adalah petunjuk.



Kita tangkap dulu gambaran besar dari latar tempat. Terisolasi secara fisik maupun komunikasi, plus high-tech dengan central AI yang mengatur hampir segala hal di laboratorim pulau. Pembunuhan pertama terjadi di ruangan Magata Shiki, seseorang yang nggak pernah keluar selama 15 tahun dari ruangannya. Juga nggak ada satupun orang yang pernah masuk.

Satu lagi, ruangan itu amat sangat terisolasi. Nggak ada yang bisa melihat ke dalam, nggak ada juga suara yang bisa keluar masuk.


Pertama-tama, saya ke bagian yang jelas keliatan dalam animasi, yang bisa jadi petunjuk.


1. Mayat Korban

Tahu kenapa diamputasi? Karena si baki berjalan alias P1 pasti punya batas beban angkut/weight limit, juga supaya mayat tetap stabil ketika diletakkan di atas P1 yang bergerak. Ini juga menjelaskan mustahilnya si pelaku ngumpet di bawah P1 berselubung baju pengantin, dan didukung oleh Yuminaga-sensei di awal-awal episode 3 yang ngeliat ke bagian bawah mayat.

Kenapa bau? Karena matinya nggak di hari itu. Juga nggak ada bercak darah sama sekali di baju pengantin. Saya nggak bergelut di dunia forensik, tapi saya yakin yang namanya menghilangkan darah dalam jasad itu nggak bisa terjadi dalam waktu 24 jam.

Sebenernya saya sedikit curiga dengan microwave yang bisa jadi dimodifikasi Magata-sensei untuk "memanggang" pangkal paha dan pangkal bahu untuk memutus aliran darah di bagian itu, tapi... masih ngambang. Lupakan, lupakan.


2. Indikator Pintu Lift

Pada kejadian sesaat sebelum mati lampu, indikator menunjukkan huruf "B2" (basement, ruangannya Magata Shiki). Sementara tidak lama setelahnya malah menunjukkan "R" (roof).
Durasi setelah gambar 1 dan sebelum gambar 2 adalah kejadian saat mayat keluar ruangan sampai berhenti di lorong.
Artinya?

Saikawa-sensei ada benernya. Si pelaku pake lift buat lari ke atap selagi semua orang tercengang ngeliat mayat berjalan. Itulah kenapa Saikawa-sensei langsung mengernyitkan dahi begitu liat rekaman di episode 3. Selama mati lampu, pintu ruangan juga terus kebuka. Keluar pun gampang selama mata yang lain nggak menatap ke arah pintu. Pelaku bisa bebas ke lift dan mencet "R", lalu bersembunyi di atap untuk melakukan pembunuhan berikutnya.

"Lho, tapi ada CCTV!"

Eits, tunggu dulu. Ada emergency reset selama 1 menit. Taruhan, CCTV pasti mati.

NB: Ada yang menarik di sini, yaitu bangunan lab nggak punya lantai B1. Ada di episode 3.


3. Red Magic

Red Magic dipake sebagai sistem keamanan sentral seluruh bangunan lab. Inget, yang dipakai di gedung lab adalah versi 4, sementara Magata-sensei udah mengembangkan versi 6. Buat Anda yang berkecimpung di dunia pemrograman, pasti tahu apa alasan suatu program/apps di-upgrade menjadi versi lebih anyar. Improvisasi performa, bug fixing, dan juga menutup segala celah keamanan yang ada. Masuk akal jika pengembang versi 6 tahu segala celah di versi 4 dan memanfaatkannya untuk memanipulasi APAPUN di bangunan lab. Atau bisa jadi, celah itu dibuat secara sengaja.

Celah pada Red Magic ini tentu bisa digunakan untuk macem-macem. Dari ngontrol arah gerak P1, bikin "malfungsi" secara sengaja pada waktu tertentu, hingga membuat lift nggak mati di waktu emergency reset sekalipun.


4. Ruangan Magata Shiki

Jelas, jelas, dan jelas... kalo ruangan tersebut amat sangat aneh. Ini daftar keanehannya yang amat sangat berpotensi menjadi petunjuk:
  • Sofa. 15 tahun nggak ketemu orang, pentingkah?
  • TERLALU bersih.
  • Kursi makan ada DUA.
  • Boneka, balon, balok mainan. Magata-sensei itu 11 taun udah lulus S3, gelar doktor, programer jenius. Mikir pun selalu filosofis. Masih main begituan? I highly doubt that. Maksud saya... come on, umur 5 tahun udah mikir tentang eksistensi diri! Lagian kan "mainan"nya udah beda, mainan om-om #eh #plak
Artinya?
Magata Shiki TIDAK hidup sendiri di dalam ruangan tersebut.


5. "Michiru"

Robot yang satu ini tiba-tiba ada di dalem ruangan terisolasi. Asumsi saya, ini dibuat di dalam ruangan tersebut, pada satu waktu di rentang 15 tahun.

Saya bisa katakan kalau fungsi robot ini bener-bener seperti di dalam anime, cuma buat muter kunci pintu. Tujuannya? Supaya orang lain di dalam ruangan nggak bisa seenaknya keluar/masuk dari dan ke ruangan-ruangan tertentu.


6. Dimensi Pintu

Ada 2 pintu yang dipakai sebagai jalur masuk keluar barang, satu kecil dan satu besar. Yang besar saya abaikan aja, karena kalo ada apapun lewat situ mudah ketauan. Namun saya mau Anda mengamati yang kecil, berukuran 250x250x350 milimeter, alias 21.750 cc.

Katanya sih, nggak ada orang yang muat. Tapi kalo bayi... muat kan? (Sedikit data: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1171820/?page=4 )


7. Marimba

Benda ini bener-bener out of place. Moe yang tiba-tiba bertanya tentang benda ini spontan menyentil sesuatu di kepala saya.

Bisa tebak marimba ini buat apa? Buat mengaktifkan sesuatu. Inget, Moe itu extremely observant. Dia nggak mau nyoba main marimba itu (meski JELAS banget kelihatan amat sangat tertarik), karena dia menduga kalo memainkan marimba akan mengaktifkan sesuatu.
Moe menolak bener-bener seketika, langsung nyamber.
Sesuatu apa?

Bug pada Red Magic versi 4.

Itu murni tebakan, tapi... Moe nggak mungkin mendadak begitu aja menolak tawaran si satpam kalo dia nggak tahu potensi bahaya dari marimba tersebut.


8. Magata Miki

Yup, adik dari Magata Shiki. Mencurigakan? Bisa iya bisa nggak, tapi dalam hipotesis ini saya menduga dialah salah satu target pembunuhan berikutnya. Kenapa? Karena si pelaku membutuhkan "identitas pelarian".

Sekali lagi saya harus berpatokan pada pengamatan Moe.

Pertama, Moe sempat bertatapan dengan Magata Miki ketika turun dari helikopter. Fokus selama beberapa detik menandakan kalo Moe menyadari sesuatu. Juga Moe berkomentar kalo Magata Miki mirip banget sama kakaknya.

Kedua, dia juga bilang kalo Magata Shiki kelihatan lebih muda dibanding adiknya. Saya nggak bisa menyalahkan polusi dan radikal bebas atas penuaan dari Miki, karena substansinya terlalu melenceng dari fokus kasus. Jadi, kenapa jasad terlihat lebih muda? Alasannya simpel.

Mayat itu bukan Magata Shiki!

Pertanyaannya, mayat SIAPA?


Berkali-kali flashback menunjukkan kalo Magata Shiki punya affair dengan sang director, Shindou Seiji. Secara tersirat juga digambarkan kalo keduanya pernah berhubungan badan.

Artinya?

Magata Shiki sudah punya anak.
AAAAAWWW YEEAAAH *lho kok saya malah heboh* #plak



Udah tergelitik otaknya? Bagus. Ini versi lengkap dari hipotesis saya, berangkat dari bukti-bukti di atas.


  1. Sebelum diisolasi di ruangan 15 tahun yang lalu, Magata Shiki melahirkan seorang putri, hasil affair dengann director laboratorium pulau, Shindou Seiji.
  2. Putrinya ini adalah BAGIAN dari rencana yang akan dilakukan 15 tahun kemudian. Dengan memiliki putri yang wajahnya mirip, Magata Shiki bisa menciptakan alibi sempurna dengan membuat seolah-olah dirinyalah yang dibunuh.
  3. Nggak lama kemudian, dia masuk rentang waktu isolasi selama 15 tahun.
  4. Pada satu waktu, anak dari Magata Shiki (yang masih cukup kecil, bayi mungkin?) diselundupkan melalui pintu kecil bervolume 21.875 cc. Mungkin dibius terlebih dahulu biar nggak rewel. Yang memasukkan lewat pintu? 99.99% saya yakin si director sendiri.
  5. Kondisi ruangan yang amat sangat sempurna mampu menyembunyikan eksistensi si anak.
  6. Selama 15 tahun, Magata Shiki hidup bersama anaknya di dalam ruangan terisolasi. Dua kursi makan dan mainan anak-anak membuktikan hal ini.
  7. Eksistensi Michiru di sini adalah membantu Magata Shiki dalam hal penguncian pintu, siapa tahu anaknya (yang mungkin masih kecil) akan masuk sembarangan ke ruangan tempat dia bekerja. Atau mencegahnya keluar ketika Magata Shiki sedang bicara dengan orang lain lewat video call.
  8. Berselang 15 tahun, Magata Shiki membunuh anaknya sendiri dengan trik ciptaannya sebelum kejadian di anime (mungkin udah beberapa hari sebelumnya). Dengan kata lain, jasad yang selama ini kita lihat di P1 adalah putri dari Magata Shiki.
  9. Gaun pengantin sengaja dibelinya untuk dipakaikan pada anaknya yang udah dibunuh, untuk membuat trik horor agar dia bisa lolos.
  10. Tangan dan kaki sengaja diamputasi agar lebih sulit untuk memastikan identitas jasad. Semua itu dipotong kecil-kecil/dicincang, lalu dibuang ke tempat sampah dapur (saya setuju sama Moe dalam hal ini). Minus sidik jari, yang bisa dilakukan polisi (jika datang) hanyalah tes DNA.
  11. Sebagai pembuat Red Magic, dia tahu segala kelemahan software buatannya sendiri. Atau bisa jadi dia SENGAJA menciptakan kelemahan tersebut. Dimanfaatkannya untuk perfect plan ini.
  12. Marimba bisa jadi sempat beberapa kali dimainkan. Makin sering marimba dimainkan, bug pada Red Magic 4 akan makin sulit dieliminasi. Asal nebak: marimba itu bel untuk ruangan terisolasi, memberitahu kalo ada barang datang/tamu ingin ketemu.
  13. Bug dalam Red Magic versi 4 sangat mungkin bekerja dengan algoritma Conway's Game of Life, sehingga dapat mengeksekusi/memultiplikasi diri tanpa harus diprogram ulang. Video klip ending menunjukkan Game of Life ini pada hampir keseluruhan durasi, sehingga bisa jadi petunjuk bagus.
  14. Magata Shiki memasukkan adiknya dalam bagian dari rencana. Jika adiknya mati DAN dia mengambil identitas sebagai adiknya (karena seperti kata Moe, keduanya mirip banget), alibi pun MAKIN sempurna. 
  15. Masuk ke adegan di anime. Pembunuhan terjadi, serem-sereman terjadi.
  16. Selagi orang-orang panik, Magata Shiki menggunakan lift untuk naik dari B2 ke R. Bersembunyi untuk menunggu helikopter datang.
  17. Helikopter datang bersama adiknya dan director. Ketika yang lain turun, dia segera ke helikopter. Mengetahui kalo sang director akan menghubungi polisi lewat radio, dia pun membunuhnya juga dan menghancurkan radio.
  18. Dengan kamar yang kelewat bersih seperti itu, Magata Shiki bisa jadi nggak meninggalkan apapun dalam ruangan yang bisa digunakan untuk tes DNA (rambut, air liur, sisa-sisa sel kulit mati, dll). Artinya, yang bisa dites hanyalah jasad. Pola DNA Magata Shiki pun bisa jadi tidak akan ketahuan (saya berasumsi dia nggak pernah menjalani tes DNA sebelumnya), sehingga polisi berasumsi kalo jasad adalah Magata Shiki berdasarkan kemiripan DNA jasad dengan Magata Miki.
  19. Selamat menonton episode 5...
Betul. Magata Shiki adalah pelakunya. She's "The Perfect Insider".

Yang gila dari rencana ini menurut saya ada dua. Pertama, dia butuh anak cuma buat dikorbankan nantinya. Kedua, dia butuh orang lain yang mirip sebagai pelarian. Dan seperti apa yang diungkapkan di dalam anime, rencana ini harusnya udah direncanakan sejak lama, mungkin udah sejak 15 tahun yang lalu. Truly a mastermind!


Nah, sekarang ke motif. Apa tujuannya?

Saya sendiri nggak begitu yakin dengan ini, mungkin cuma 60% yakin. Tapi buat saya inilah yang paling masuk akal menjadi motif, mengingat cara berpikir Magata Shiki nggak kayak orang biasa.

Ingat lagi philosophical talk antara Saikawa-sensei dan Moe di episode 1 tentang kebebasan. Ini bisa jadi analogi bagus sebagai permulaan. Kalo saya amat-amati, Saikawa-sensei ini secara kepribadian punya kemiripan dengan Magata Shiki (eksentrik + seneng berpikir tentang eksistensi diri), sehingga kata-katanya bisa mewakili apa yang ada dalam pikiran sang pelaku. Yap, Magata Shiki cuma ingin bebas dan nggak berhubungan dengan orang lain sama sekali, nggak ada ketertarikan dengan orang lain. Sedikit aja ada ketertarikan, seseorang nggak bisa lagi menjadi "bebas sejati" karena orang lain bisa jadi kekuatan eksternal yang menekan kebebasan individu.

Kesimpulannya kenapa dia melakukan ini semua... cuma ingin bener-bener bebas.
Cek lagi bagian ini di episode 1 buat tahu motif dari kasus ini.

Oh iya, sebenernya ada hipotesis alternatif, yaitu Magata Miki yang turun dari helikopter = Magata Shiki. Tapi... selamat membuat alur logikanya sendiri. Cuma perlu sedikit modifikasi dari poin-poin di atas kok. Kemungkinan lainnya... Magata Shiki nggak bekerja sendirian (konspirasi sama satpam, atau sama adiknya). Tapi lagi-lagi cuma perlu sedikit diutak-atik aja pemikiran di atas. Jadi, cukup itu aja yang saya tulis :P


Fun fact! Pernah denger kode warna hexadesimal? Jika semua karakternya jadi F alias #FFFFFF, maka warna tersebut adalah warna putih. Magata Shiki selalu pakai baju putih, kan? :3 #cocoklogi #plak



Ada lagi yang saya suka, yaitu opening dan ending theme-nya. Bener-bener catchy dan enak didengerin, gaul asoy geboy gitu lah. Video klip keduanya juga keren dan sedap membahana. Rugi lah kalo nggak dinikmati setiap kali nonton d(≧∀≦)b
Salah satu loli paling seduktif yang pernah saya tonton. #ngeri #tapisedap #eh


---------------



7.1/10 untuk episode 1, dan 9.5/10 untuk 3 episode selanjutnya dari Subete ga F ni Naru: The Perfect Insider. Bener-bener gila! Mudah-mudahan ke depannya makin gilaaaaa!!!! d(≧∀≦)b

Subete ga F ni Naru: The Perfect Insider tayang setiap hari Jumat pukul 00:55 JST di channel Fuji TV, noitaminA block. Untuk sub English, saya ngambil fansub DameDesuYo.


***

2 comments:

  1. setelah 6 episode baru ada pencerahan ahaha
    subete ini bener2 underdog bgt
    gak hype tapi mantap

    sementara anime musim yg bergenre sama mbak sakurako suka ama tulang entah kenapa kehilangan arah gitu mau dibawa kemana animenya.

    ikut nitip link :D
    www.syntasium.com

    ReplyDelete
  2. Muke Gileeee..... Magata Shiki gituan ma omx trus ortux sendiri dibunuh akhirx sampe punya anak trus di besarkan 15 tahun trus omx/ suamix dan anakx dibunuh cuma buat rencana "kebebasan yg sesungguhx"? dan ini sudah dia rencanakan pas sebelum affair ma omx?? wuih, ni ANIME dalem banget... asli we abis nonton ga bs tidur... cuma mikirin apa sebenarx jalan pikiranx si Magata Shiki ini???

    ReplyDelete