Thursday, January 14, 2016

[Review Anime] Gochuumon wa Usagi Desu ka?? (S2)

Aoyama - Mocha
Chiya - Sharo - Rize
Megu - Maya
Chino - Cocoa

Basic Information: https://anidb.net/perl-bin/animedb.pl?show=anime&aid=11049



Ngelantur Sebentar:




Sinopsis:

Masih bersama protagonis lucu-lucu hiperaktif kita, Hoto Cocoa, yang bekerja sekaligus tinggal di kafe Rabbit House. Tentu tidak lepas dari interaksi sehari-harinya dengan keempat temannya, Kafuu Chino, Tedeza Rize, Ujimatsu Chiya, Kirima Sharo...

...dengan sedikit tambahan keceriaan dari kakak perempuan Cocoa, Hoto Mocha.
THE PAWA OF ONEE-SAN



Review:


Seperti halnya review season 2 untuk anime sebelah, kali ini saya hanya akan point out hal-hal yang berubah menjadi lebih baik dibanding season 1. Yang tetap sama? Kita tetap disuguhkan karakter-karakter dan seiyuu yang sama dan atmosfer kota anget-anget nan damai.

Jadi, apa yang dibuat lebih baik?
Drunk Sharo best Sharo #plak


Blend #1 - Less Fanservice!

Saya bukan penyuka fanservice buka-bukaan karena mending langsung liat hentong, khususnya untuk tipe anime yang murni menunjukkan kelakuan lucu imut-imut seperti GochiUsa ini. Menurut pengamatan saya, level fanservice yang ada di season 2 ini tampak jelas dipangkas menjadi lebih sedikit. Mungkin hanya akan terasa pada level yang sama jika Anda punya fetish tipe-tipe pakaian tertentu.
INI ANAK YA AMPUN KENAPA SIH LUCU BENER ASAERHAWSGAEAGSHGRH


Blend #2 - Ending Theme!

Saya harus akui kalo saya lebih suka Daydream Cafe (OP season 1) dibanding No Poi! (OP season 2).

TAPI! Untuk lagu ending-nya...!

Tokimeki Poporon yang dinyanyikan Chino, Maya, dan Megu (trio Chimame) bener-bener membunuh karena dipadukan dengan video klip yang sanggup membuat kadar gula darah meluncur bebas hingga jarak 149.597.870,7 kilometer!!! Saya bener-bener nggak bisa bertahan ngeliat kelakuan 3 anak lucu-lucu itu dengan dance-nya yang ceria, plus serangan MEMATIKAN dari ketiganya yang mengenakan hoodie bertemakan hewan sambil menggeleng-geleng manja! (≧∀≦) HGAAAAAAHHHHHH!!!!! HYAAAA KYAAA NYAAAAA #heboh #digampar #diinjek
BISAKAH ANDA BERTAHANNNN??? HNNNNGGGHH #tewas


Blend #3 - Character Dynamics!

Terlepas dari kegilaan saya di atas karena teringat lagi video klip ending, sebenarnya faktor inilah yang amat sangat nikmat dan legit dari GochiUsa season 2. Ada beberapa faktor yang mendukung dinamika karakter di sini.

Pertama, detail.

Genre slice of life nggak menjadi alasan bagi GochiUsa season 2 ini untuk melupakan detail karakter. Malahan, dari karakter minor sampe utama nggak ada yang lepas untuk diberitahu latar belakangnya.

Mulai dari bapaknya Chino dan Rize yang ternyata sesama veteran perang, si penulis Aoyama-sensei yang ternyata punya masa lalu yang unik (dan selalu dikejer editor XD), Mocha onee-san yang udah kayak Cocoa v2.0 dengan fitur-fitur yang lebih upgraded dan reliable, bagaimana trio Chimame itu akhirnya bisa berteman, penyebab persaingan masa lalu antara kafenya Chiya dan Chino, Sharo yang ternyata sedikit berkontribusi membuat Chiya bersifat seperti sekarang, hingga kayak gimana isi rumahnya Rize. Nggak lupa juga penyebab kenapa Cocoa begitu terobsesi menjadi kakak perempuan yang baik, plus banyak lagi yang didapatkan kalo diperhatikan secara teliti. Well, memang sudah seharusnya karena segala macem perkenalan udah ada di season 1.

Kedua, interaksi.

JAUH lebih kaya dibanding sebelumnya. Kita nggak hanya disuguhkan interaksi antar kelima tokoh utama, namun diperluas ke yang lainnya secara lebih intensif.

Minus Aoyama-sensei yang udah kayak makhluk gaib yang bisa nongol di manapun, sisanya boleh saya katakan terlibat dalam situasi-situasi unik yang sangat menghibur dari karakter-karakternya. Kapan lagi bisa ngeliat trio Chimame bersenang-senang bareng dengan senior-seniornya? Kapan lagi bisa ngeliat duet Chino-Chiya yang jadi plot device yang baik? Kapan lagi bisa ngeliat akrabnya Rize dan Maya? Kapan lagi bisa ngeliat... ah sudahlah, banyak deh pokoknya interaksi yang lebih mendalam dibanding season 1. Saya bilang season 2 ini memang lebih fokus ke karakter dibanding lingkungan kota tempat Rabbit House berada sih, makanya lebih banyak interaksi menarik.

Ketiga, development.

Saya pernah mengatakan kalo ada sedikit development di ujung season 1. Ternyata nggak berhenti sampai di situ! Malah harus saya katakan kalo season 2 ini memiliki character development yang beranjak naik dan nggak keliatan kontras dengan interaksi sehari-hari tanpa konflik berarti (biasanya kelarnya cepet dan nggak ribet). Yang saya maksud di atas tentu tentang hubungan Cocoa dan Chino.

Di season 1, kita disuguhkan Cocoa yang aktif dan periang, serta lebih kekanakan dari Chino. Namun bisa dilihat di season 2, ada perkembangan yang cukup jelas terlihat dari diri Cocoa. Nggak sekedar berantem-berantem unyu doang, tapi juga bisa caring bahkan marah ketika Chino melakukan sesuatu yang membuat Cocoa khawatir dan setelahnya saya ngakak nggak karuan. Cocoa juga udah sanggup mengeluarkan simple remark yang sanggup bikin Chino termotivasi tanpa harus melibatkan kondisi darurat seperti di season 1. She's a true older sister now. :)

Development yang baik selalu terjadi di kedua sisi, dan demikian pula di sini. Saya ngeliat Chino jadi JAUH lebih terbuka terhadap perasaannya sendiri, mulai berpikir apakah dia terlalu keras dengan Cocoa, bahkan perlahan merasa nyaman dengan perilaku si protagonis hiperaktif itu. Ada dua adegan favorit saya yang jadi tanda kalo development udah terbentuk solid. Satu, ketika episode 10 bagian ujung plus episode 11, sewaktu Chino, Cocoa, and the team bersantai secara outdoor. Perilaku Chino yang nggak rela kehilangan sesuatu yang dikasih Cocoa, bahkan sampe mengejar benda tersebut tanpa banyak mikir, menjadi titik nonjok development yang udah dibangun selama 20++ episode. Dua, di episode 12. Our cute and calm litte girl akhirnya mengakui kalo kehadiran Cocoa itu menyenangkan baginya~ :3

Lalu... kalo didengarkan baik-baik, suara Chino berubah jadi less monotone di season 2 ini. Yang terakhir, dia juga lebih banyak tersenyum. :)
Keduanya juga makin kompak~ :3

Dengan segala hal di atas, Gochuumon wa Usagi Desu ka season 2 berhasil menjadi sekuel yang SANGAT SUKSES tanpa mengurangi unsur cuteness gila-gilaan yang ditawarkan di prekuel.

#dead


10/10? Tentu tidak.

Tapi seperti halnya anime sebelah, yang menghalangi adalah subjektivitas saya sendiri. Nggak ada hal yang mengurangi nilai anime ini di mata saya, namun segala unsur di GochiUsa S2 ini nggak sanggup mengangkatnya hingga nilai tertinggi.

Well, berapa pun nilainya, season 3 itu WAJIB hukumnya! \(≧∀≦)/

Best scene in the entire series. :)

Oh ya... ngomong-ngomong, Anda udah tau kan kalo setting tempat untuk GochiUsa itu 99% based on kota Colmar, Prancis? :P

Nice review, onii-san! #banggasendiri #digeplak



---------------



Rating:

9.0/10 (A rank) untuk Gochuumon wa Usagi Desu ka?? (season 2) karena diolah menjadi lebih baik melalui karakter-karakternya. DAN VIDEO KLIP ENDING-NYA ITU LOH ASTAGAAAA #masihheboh #digebukin

Direkomendasikan untuk siapapun yang sedang mencari anime dengan unsur "obat penenang".

Terima kasih sudah menonton GochiUsa season dua! d(≧∀≦)b

***

2 comments:

  1. Setuju!! Banyak banget perubahan yang saya juga lihat di S2 ini, dan tambahan point positif menurut saya.. timing comedy nya lebih dapet, jarang ada yang miss di S2 ini. Lebih fun, masing2 character pun lebih terbuka lagi personality nya, plus Ai Kayano cocok & hidup banget buat jadi onee-chan nya Cocoa �� di rombak habis2an deh!! Best eps pas Mocha onee-san dateng (ga salah eps 5) dan pas mereka semua nge-stalking 1 sama lain (eps 8), ngakak plus gemes bangettt ngghhhh!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yep, setuju. Tek tok nya jadi lebih jebret di S2 ini.
      (Dan kenapa saya lupa ngomongin tentang itu ya di review? =__= )

      Delete