Tuesday, January 24, 2017

[First Impression] Demi-chan wa Kataritai

Belakang: Satou Sakie - Takanashi Himari - Takahashi Tetsuo
Depan: Kusakabe Yuki - Takanashi Hikari - Machi Kyouko

Official Website: http://demichan.com/




Kenapa Saya Tertarik Menonton:

Sebenernya nggak ada alasan khusus. Saya cuma butuh dosis musiman slice of life nggak rusuh aja setelah season lalu nonton drama dan sedikit tembak-tembakan.

Yep, rada-rada random choice. Tapi setelah 3 episode... kok malah menarik ya? Selama nggak ada sesuatu yang kelewat aneh-aneh, mungkin bisa saya ikutin sampai kelar.





Kesan Awal:


Sebelum ngomong lebih jauh, saya mau kasih tau kalo saya nggak nonton Monster Musume no Iru Nichijou (yang sama-sama seputar makhluk jejadian, tapi cuma pernah liat entrinya di AniDB/MAL), jadi nggak bisa saya bandingkan dengan anime yang satu itu. Well, tapi bukannya sama sekali nggak pernah tahu sesuatu macem begini sih. Saya pernah baca manga T-REX na Kanojo (bisa ditebak semacam apa jejadiannya) dan dulu pernah baca Centaur's Worries. Dan kalo makhluk halus berbentuk cewek diitung, saya juga dulu (DULUUU) pernah nonton Rosario+Vampire.

Sebentar. 

Mungkin kurang enak kalo nyebutnya "jejadian".

SUMPAH MUNCRAT LUDAH AWKOAEKAOWKE


Jadi ceritanya... di sini, yang namanya makhluk antropomorfik disebut dengan nama Ajin. Tapi karena nama tersebut udah basi dan nggak gaul buat anak muda, sekarang mereka disebut sebagai Demi (kependekan dari demi-human brute insect fish formless undead demon).

Sebagai protagonis, kita punya guru biologi bernama Takahashi Tetsuo yang kebelet pengen ketemu yang namanya Ajin alias Demi. Cita-citanya pun terwujud, malah dia langsung bertemu empat Demi yang berada di sekolah tempatnya mengajar. Ada vampir, Takanashi Hikari (serius, saya mau ketawa dari namanya aja... inget, dia itu vampir XD). Ada juga dullahan, Machi Kyouko. Ada yuki-onna, Kusakabe Yuki. Ada juga succubus sesama guru di sekolah itu, Satou Sakie. Keempatnya perempuan.

Kedengerannya kayak cerita harem

Eits, tunggu dulu. Jangan terlalu cepat menghakimi.

Paling horor wujudnya, tapi paling lovable sifatnya~ :3


Berhubung protagonis kali ini bukan seorang lelaki muda tampan pemberani yang bisa bikin musuh mampus dalam 1 menit durasi, maka unsur harem nggak bisa saya bilang kompatibel (dan mudah-mudahan nggak ada unsur itu sampai animenya selesai). Di sini kita punya pak guru biologi yang murni penasaran terhadap para Demi karena alasan ilmiah, soalnya dia lagi nyusun tesis. Karena itu, dia berusaha untuk mencari tahu secara mendalam gimana cara hidup sehari-hari para Demi tersebut. 

Kalo boleh kasih perbandingan, saya melihat anime ini punya kemiripan dengan Flying Witch, yaitu dalam hal mengeksplorasi fenomena non-natural. Dan tema tersbut disampaikan secara menarik! Bedanya, yang dieksplorasi kali ini adalah individunya, bukan fenomena alam yang abiotik. Bicara lebih spesifiknya, kita disuguhkan gimana kesulitan-kesulitan yang dialami para Demi yang keliatannya sepele buat orang normal, tapi dirasa mengganggu bagi mereka. 

Sang sensei juga berkontribusi dalam memicu interaksi menarik, malah bisa menyelesaikan problem salah satu Demi di episode 2. Penyelesaiannya nggak bermodal semangat, perasaan, dan keinginan kuat, tetapi melalui murni analisis dan eksperimen santai. Sesuai banget dengan kapasitas karakter utama sebagai sosok akademis yang lagi nyusun tesis. Juga cukup refreshing melihat karakter utama pria yang menyelesaikan problem sehari-hari tapi tetep otaknya dipake.

Hmm... saya jadi nangkep sesuatu dari eksekusi semacam itu. Kalo eksekusinya konsisten, akan saya ungkap di full review nanti apa yang saya tangkep tersebut.

Juga yang paling simpel dan praktis diajak nge-date. Cukup bawa kepalanya.


Visualnya standar-standar aja, tapi nggak bisa saya bilang nggak enak. Desain karakternya juga simpel. At least nggak bikin saya ngomel selama 3 episode ini. Oh, tapi saya suka frame awal video klip ending-nya, dengan susunan krayon yang berfungsi kayak piano. Semacam ngasih efek sinestesia, kalo nada-nada itu "punya warna". Nice! :3

Sekarang ke audio. Opening sama ending theme-nya nggak spesial, nggak ada sesuatu yang bikin kuping saya menjerit bahagia. Nah seiyuu-nya ini yang lumayan. Hikasa Youko oke punya, saya suka penyampaian suaranya setiap kali ada peralihan sikap dari Satou-sensei. Dan Shinoda Minami! Pengisi suara Kowata Makoto di Flying Witch itu kali ini mengisi suara Machi Kyouko. Akhirnya, suara adem adem enyak itu kembali memanjakan telinga~ :3

Tangannya abis ngapain hayo~


Yep, saya kira cukup first impression untuk Demi-chan wa Kataritai. Saya nggak berharap ada sesuatu yang "wah" luar biasa, yang penting konsistensi eksplorasinya jangan melonggar aja. Soalnya ada beberapa hal yang masih bikin penasaran, contohnya gimana makanan/minuman bisa ngalir dari mulut ke badannya si dullahan, padahal keduanya terpisah.

Oh ya, yang suka sama Kusakabe Yuki, tunggu episode 4.

Karena Yuki itu dingin-dingin enyak... semacam kulkas.



---------------




7.7/10 untuk 3 episode awal Demi-chan wa Kataritai karena unik, dan sekali-sekali ada yang bikin ketawa. Semoga tetep menarik ke depannya. :)

Demi-chan wa Kataritai tayang setiap hari Minggu jam 00:00 JST di channel Tokyo MX/BS11. Untuk sub English... well, English fansubs are pretty much dead anyway. Jadi ya apa aja yang cepet deh.

Mungkin juga bisa jadi pengganti AC. #plak


***

8 comments:

  1. Menarik nie kebetulan baru 1 episode trus Mao g lanjut tapi setelah baca ini mlah jadi mao lanjut ( dapet pencerahan)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo seneng yang eksploratif tapi santai pasti suka kok Demi-chan ini :D

      Delete
    2. iah nie , setelah lanjut lagi semlam jadi penasaran episode berikutnya dan

      Delete
  2. yg mayan menarik ada seiyu si takahashi sensei itu sama kayak itama di gate.
    pantes aja rada2 mirip hokinya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nggak nonton GATE (@__@)
      Saya seneng perilaku analitisnya sih, itu yg saya anggep cocok buat eksplorasi makhluk" begini

      Delete
  3. bakal dapet season dua gak ya min ?
    bagus ni anime, sayangnya cuma 12 episode :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Anime semacam ini kalo dipanjangin 3 season pun saya nggak akan keberatan, asalkan elemen-elemen yang bisa dieksplorasi tetep unik dan menarik buat diceritain. :D

      Tapi faktanya ya dalam waktu dekat nggak ada season 2nya sih. #sedih

      Delete
    2. iya bener, banyak anime biasanya masuk S2 udah gak sebagus yg pertama. jalan cerita udah mulai ngawur. semoga dapet S2 di 2017 :D

      Delete