Thursday, January 12, 2017

[Review Anime] Girls und Panzer (+ OVA)

Atas: Isuzu Hana - Nishizumi Miho - Takebe Saori
Bawah: Reizei Mako - Akiyama Yukari

Tank: Panzer IV Ausf. D

Basic Information: 






Ngelantur Sebentar:

PANZER VORRRRR! 

Lalu dimulailah Operation Barbarossa dan langsung melaju lurus ke Moskwaaaa.

Maaf, itu ngelantur beneran. #plak

Kalo Anda udah nengok review beberapa bulan lalu, saya sempet menyebutkan kalo akan nonton Girls und Panzer. Percayalah, saya udah nonton nggak lama setelah itu. But, well... yeah. Curse my laziness. Mungkin saya harus sering ngemutin tank biar rajin nulis review.

Setelah Strike Witches season 2, lama banget saya nggak pernah lagi perhatiin anime-anime berbau militer seperti ini, dan HaiFuri adalah satu yang saya tonton setelah sekian lama. Dalam season yang sama dengan Girls und Panzer pun saya inget cuma nonton Chuu2Koi sama Sakurasou. Otomatis, anime ini kelewat dari daftar tontonan.

Tapi saya bersyukur nggak nonton sewaktu ongoing karena ternyata anime ini kena delay, mengakibatkan 2 episode terakhirnya baru ditayangkan 3 bulan setelah episode 10. Nggak kebayang kadar nggak sabaran yang bakalan timbul jika saya nonton saat itu. Bisa kebawa mimpi mungkin. (@__@)

Oh ya, kali ini jadi satu sama OVA Anzio karena secara kronologis cerita adanya di tengah-tengah serial TVnya. Movie-nya nggak ikutan.





Sinopsis:

Senshadou - olahraga yang ditujukan bagi para remaja perempuan sebagai sarana untuk menempa mereka menjadi sosok wanita ideal di masa depan dengan... mengendarai tank.

Nishizumi Miho baru saja pindah sekolah ke Ooarai Girls High School demi menghindari senshadou. Usut punya usut, Miho punya kenangan tidak mengenakkan dengan olahraga tersebut sesaat sebelum pindah. Sialnya, sang ketua OSIS sekolah barunya malah memaksanya masuk ke dalam klub senshadou sekolah, dengan tujuan memenangkan Kejuaraan Nasional Senshadou.

NB: Senshadou (戦車道) artinya "way of the tank". Mirip-mirip dengan kendou (yang sering ditulis kendo) yang artinya "way of the sword".

Hormat kepada dedek komandan! <(≧∀≦)





Review:


Sebelum memulai review, saya mau mengatakan bahwa saya nggak setuju sama yang bilang kalo anime ini tergolong cute girls doing cute things (CGDCT). Cute girls-nya saya setuju. Tapi... cute things? Nembak pake tank pake acara ledakan plus bunyi menggelegar itu cute things? What the...? Juga ada tujuan akhir yang harus dicapai, sementara banyak anime CGDCT menampilkan cewek-cewek unyu yang kegiatannya seringkali random (GochiUsa, Non Non Biyori).

Maka dari itu, mindset yang saya pake sewaktu nonton ini bukan mindset untuk menikmati hal yang unyu-unyu, tapi yang seru dan penuh aksi. Dan dengan mindset tersebut, anime ini pun berhasil menunjukkan faktor-faktor kelebihan yang oke punya.

Our cute Afrika Korps. #digeplakRommel


Panzer #1 - Tactics!

Secara personality, Miho itu biasa-biasa aja (with bad naming sense...). TAPIIII... taktik yang dikeluarkannya seringkali edan, nekat, plus nggak biasa alias unorthodox, namun selalu berhasil dalam berbagai medan pertempuran. Kemampuannya membaca lingkungan disertai pikiran yang cepat menjadikannya komandan yang sangat efektif di lapangan. Tank-tank yang kurang mumpuni pun bisa menjadi senjata yang efektif di bawah komandonya. Honestly, I'm amazed. Seperti yang saya bilang di review sebelah, melihat para underdog bisa meraih hasil yang maksimal itu menggembirakan, dan itulah yang saya rasakan di sini. Hanya karena satu karakter semata, sang komandan Nishizumi Miho!

Yukari sedang mengamati sesuatu yang... gede (Panzer IV, maksudnya).


Panzer #2 - Sound!

Suara tembakan tank-tank itu... AAAAAAAAA!! Bener-bener nikmat di kuping! Saya belum pernah denger tank beneran menembak, tapi nuansa tembakan yang diberikan dalam anime ini sanggup memberikan image kalo begitulah suara tembakan tank yang sesungguhnya. Siapapun staf yang mengurusi bidang sound effect, saya harus kasih 2 jempol! d(≧∀≦)b

Selanjutnya, seiyuu. Mostly enak-enak, tapi favorit saya ada beberapa: Akiyama Yukari (Nakagami Ikumi), Takebe Saori (Kayano Ai), Reizei Mako (Iguchi Yuka), Kawashima Momo (Ueda Kana), dan tentunya Darjeeling (Kitamura Eri -- INI ENAK GILA). Saya juga suka penyusunan dialog antar karakter yang disusun saling bersahutan, misalnya saat anggota tim-tim tertentu melontarkan komentar secara berderet namun dengan kalimat yang bervariasi. Contoh paling greget ada di episode 12 ketika anak-anak dari Ooarai berlari menghampiri tim Anglerfish yang baru tiba di lokasi (antara 18:25 - 18:38). Temponya itu sedap banget di telinga!

Apalagi? BGM!

Aransemennya cadas. Jebret semua!

Banyak dari BGM yang jadi leitmotif di sini sebenernya adalah komposisi-komposisi lagu yang udah ada sejak jaman dulu. Battle Hymn of the RepublicU.S. Field Artillery March sebagai leitmotif-nya FREEDOOOMM Saunders, British Grenadiers untuk Churchill St. Gloriana, Funiculi Funicula untuk pizza dan LASAGNAAA Anzio, Katyusha + Polyushka Polye untuk CCCP Pravda, dan Panzerlied untuk Panzerwaffe Kuromorimine. Semua yang dipilih pas dan tepat banget buat nuansa anime tembak-tembakan berbau militer begini, dan sesuai dengan image sekolah masing-masing yang mewakili negara tertentu. (Dan sedikit informasi, yang disenandungkan Yukari di episode 2 itu When Johnny Comes Marching Home)

Dan tentu aja komposisi BGM originalnya! Kalo Anda punya album OST Girls und Panzer, Anda tentu hafal dengan track 1 dan 37-nya di CD 1, yang selalu diperdengarkan di saat-saat yang pas dan memegang peran kunci dalam memainkan suasana. Ada sedikit sensasi cute di melodinya (di track 1) dengan penggunaan banyak wind instrument berfrekuensi tinggi dan temponya yang sedikit lebih cepet, tapi ternyata bisa juga diaransemen menjadi majestic alias megah (track 37) dengan tempo yang diturunkan sedikit dengan diwarnai string instrument dan beberapa wind instrument berfrekuensi lebih rendah. Pemilihan melodinya juga asik banget buat kuping saya, gampang diinget dan cepet nancep di kepala. Susah lupanya! d(≧∀≦)b

"APA?! HARGA CABE 100 RIBU SEKILO??!!"


Panzer #3 - Historical References!

Saya nggak bisa mengatakan kalo saya ini ahli sejarah, hanya sekedar history enthusiast. Dengan demikian, saya suka kalo anime yang saya nikmati punya referensi-referensi dari apa yang ada di sejarah. Di Girls und Panzer ini pun ada beberapa. Biar rapi, saya kasih poin-poin.



  • Saunders di sini merupakan sekolah paling banyak duit. Tank seabreg, fasilitas nyaman dan lengkap. Nggak berbeda jauh dengan kondisi keuangan USA yang terbilang "mendingan" waktu itu dibanding negara-negara lain di Eropa sesaat sebelum Perang Dunia II meski sama-sama kena krisis ekonomi sebelum perang dimulai, bahkan sanggup memberi bantuan pada negara-negara Eropa setelah PD II berakhir ("Marshall Plan").
  • Kebalikannya, Anzio merupakan salah satu yang kesulitan ekonomi, beli tank pun harus pake acara berhemat. Italia ketika Perang Dunia II pun demikian, memiliki ekonomi dan industri paling lemah dibanding great power lainnya di Eropa.
  • Di episode 2, Erwin teringat tentang DD tanks di Normandy landing (a.k.a. Operation Neptune) sewaktu bersihin StuG III. Pendaratan tersebut berlangsung di pantai Prancis bagian utara, dan masih memegang rekor sebagai invasi garis pantai terbesar sepanjang sejarah manusia.
  • Lagi di episode 2, Caesar mengatakan "The die has been cast" alias "alea iacta est" dalam bahasa Latin. Konon, kalimat tersebut dikatakan Julius Caesar (yang asli) sebelum menyebrangi sungai Rubicon, menandakan kesiapan dirinya menghadai perang saudara jika menyebrangi sungai tersebut.
  • Di episode 6. M4 Sherman dikatakan sebagai true best seller karena diproduksi sekitar 50000 unit. Salah satu best seller, itu bener. Tapi secara jumlah yang diproduksi masih kalah sama T-34 dan variannya (80000++ unit)
  • "Italian and Latin are common knowledge," begitulah yang diucapkan Caesar di OVA. I don't agree about Italian, tapi Latin memang lingua franca di kekaisaran Romawi dan Eropa jaman dulu, bahkan terus digunakan hingga berabad-abad kemudian untuk cabang-cabang ilmu tertentu.
  • Saya melihat medan pertempuran melawan Pravda di musim dingin sebagai referensi sejarah kalo musim dingin membantu melindungi Rusia dari 2 serbuan besar. Pertama, dari Napoleon. Kedua, dari Jerman.
  • Di episode 8, para anggota tim Hippo teringat akan pertempuran Stalingrad, dan memutuskan untuk nggak bercanda soal itu karena... sekitar 2 juta orang tewas selama pertempuran 5 bulan lebih dari 23 Agustus 1942 - 2 Februari 1943. Memang nggak pantas untuk dijadikan lelucon.
  • Jawaban Kawashima Momo atas tawaran menyerah dari Pravda ("NUTS!") di episode 8 merupakan jawaban yang diberikan jendral USA Anthony McAuliffe kepada tawaran menyerah dari Jerman pada pertempuran Bulge Desember 1944 - Januari 1945.
  • Panzer 38(t) yang dikendarai tim Tortoise selalu menembak dalam jarak deket banget sewaktu menghadapi T-34 milik Pravda. Ini mencerminkan kenyataan kalo 38(t) nggak efektif melawan T-34 pada Operation Barbarossa karena kaliber meriamnya yang terlalu kecil (3,7 cm), nggak sanggup menembus armor T-34 dari jauh.
  • Porsche Tiger/Tiger (P) yang asli memang merupakan produk gagal. Cuma 1 unit yang turun perang, itu pun hancur dalam pertempuran nggak lama kemudian. 3 dari 5 dikonversi menjadi kendaraan recovery. Sisa-sisa chassis yang masih ada dikonversi menjadi Ferdinand (kemudian Elefant). Nggak heran kalo Yukari langsung terkesima bisa ngeliat tank tim Leopon tersebut karena kecil banget kemungkinannya untuk menemukannya di dunia nyata.
  • "Great Siege of Malta" yang disebut anggota tim Hippo ketika dikepung panzer Kuromorimine di episode 11 merupakan pengepungan di pulau Malta tahun 1565. Para Knight Hospitaller harus mempertahankan pulau dengan hanya 3500-6000 orang, melawan pasukan Ottoman Empire dengan jumlah antara 4-11 kali lipatnya. And the Knights were won. Agar punya sedikit bayangan, coba main game RTS lama Age of Empires III. Pengepungan tersebut merupakan skenario awal campaign Act I.
  • Saya melihat serangan awal Kuromorimine mencerminkan serangan Jerman ke Prancis melalui hutan Ardennes pada pertengahan Mei 1940, atau pertempuran Bulge di hutan yang sama.
  • Panzer VIII Maus (artinya "tikus") pada awalnya diberi nama Mammut ("Mammoth"). Entah siapa yang ngubah namanya jadi kontras sama ukurannya... Sodoko, I agree with you.
  • And for the last, Wittman yang sempat diserukan mendekati akhir episode 12 itu adalah Michael Wittman, seorang "panzer ace" yang konon katanya telah menghabisi total 100+ tank sepanjang karirnya sebagai komandan tank Jerman pada Perang Dunia II.

WOI INI KEREN BANGET DAH


Panzer #4 - Visual!

Desain karakternya tergolong nyaman di mata, nggak ada yang terlalu aneh sampai bikin dahi berkerut. Tapi yang lebih mantap lagi adalah... tank. TAAAANK! PANZER VORRRR

Ehem. I mean, look at those details! Secara tekstur permukaan armornya memang tergolong biasa di awal, meski makin dipoles detailnya seiring menuju episode akhir. Namun secara bentuk dan akurasi artwork untuk tank itu... wow. WOW! Saya nggak tahu berapa banyak penasihat sejarah militer yang dibayar untuk mengawasi pengerjaan artwork para kuda berjubah baja tersebut, yang jelas hasilnya MEMUASKAN.

Apalagi? Jelas battle animation-nya!

Terlepas dari masuk akal atau nggaknya segala manuver yang ada, yang jelas... seru.

SERU PARAH!

Panzer IV vs 2 Matilda + 1 Churchill di episode 4 itu oke. Frame demi frame saat Panzer IV ngebidik dan nembak Sherman flagtank sambil dibuntuti varian Sherman Firefly itu bikin deg-degan. Kejar-kejaran para CV 33 dan Type 89 itu bikin saya menjerit heboh. Duel Sturmgeschutz III vs Semovente 75 itu GILA. Tarian 38(t) di atas salju sambil menghindari amukan 3 T-34 + 1 JS-2 itu keren. Sewaktu menaklukkan Panzer VIII Maus berbekal kerjasama Hetzer, Type 89, dan Panzer IV, adrenalin sukses dibikin naik. Daaannn...! Duel Panzer IV vs Tiger I itu LUAR BIASAAAA!!!! d(≧∀≦)b

Tekstur bekas ngegendong Maus-nya boleh juga.
I AM THE DUCE AND NOW GIVE ME PASTA




Kelemahan? Masih ada. Bukan, bukan karena ceritanya yang simpel. Memang simpel, tapi lumayan enjoyable. Malah bisa saya katakan ini salah satu anime yang pernah saya tonton dengan nilai audiovisual yang melampaui nilai untuk cerita. Pacing-nya juga lumayan, cuma agak kecepetan di penyelesaian dramanya Isuzu. Sisanya no problem, tiap pertandingan berlangsung dalam durasi yang pas.

Lantas ada di mana kelemahannya?

Ada 2. Yang pertama just a litte problem tapi langsung saya skip dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Yang kedua tergolong kacau.

Bukan, bukan ini faktor negatifnya.


Pertama, lagu "Katyusha" di episode 8.

Faktor kecil dan subjektif, karena saya udah denger versi yang lebih keren dari Red Army Choir sebelumnya. Kalo dibandingin sama Nonna itu... jauh. BANGET. Bukan masalah pelafalannya karena saya nggak ngerti bahasanya Lenin itu. Masalahnya, di sini power suaranya nggak greget... Saya cuma butuh 3 detik untuk memutuskan skip bagian tersebut. Maksa dengerin anak-anak Pravda nyanyi bareng juga... duh. Saya tetep milih versinya Red Army Choir deh.

AWAS BAHAYA LATEN LOLICONISME #plak


Kedua, dan ini kacau. Suspension of disbelief failure!

Nggak perlu Googling atau nge-Wiki karena saya akan jelaskan secara sederhana. Suspension of disbelief adalah seberapa tinggi kadar toleransi pemirsa suatu media hiburan (novel, film, anime) akan kesalahan-kesalahan logika yang ada. Dalam bahasa berbeda, pengabaian logika dan realita demi menikmati hiburan yang tersaji.

Di sini? Gagal.

Sebenernya Girls und Panzer udah nyariiisss sanggup mengerem logika saya dengan aturan-aturan pertandingan dan keamanan yang bisa saya bilang, "Oh gitu. Ya udah, bisa lah ya." Saya pun masih nggak protes terhadap tank-tank yang dicat nyentrik itu karena protes saya udah diwakili Yukari di dalam anime. Juga karena "kamuflase" itu malah berbalik menjadi bumerang (I'm looking at you, Team Hippo), yang artinya ada konsekuensi masuk akal akibat tindakan tersebut. TAPI! Ada event dalam anime yang bikin suspension of disbelief itu runtuh total dan sukses bikin gatel otak. Masalahnya, hal itu nggak terjadi di akhir (no, not that super-strong Hetzer - let's assume it was the protection system doing its thing), namun malah berada di setengah bagian awal anime ini.

Bisa tebak?



Betul. Sewaktu melawan St. Gloriana!

Itu kan masih kota berpenghuni?! Tank-tank St. Gloriana nggak pake mikir langsung nembak di jalanan yang masih bagus, kemungkinan masih sering digunakan. Tank-tank juga melaju sewaktu masih ada para pejalan kaki di trotoar. Rumah orang juga kena tembak. Bahkan tank diperbolehkan nge-drift sampai nabrak toko orang! Dan yang bikin saya tepok jidat 2 tangan adalah... yang punya toko malah seneng! Come on, this is stupidity! Sumpah ini episode yang paling nggak bisa saya tolerir kesalahannya di sepanjang serial. Terserah lah kalo mau bikin sistem ekstrim atau gila sekalian selama konsistensi internalnya nggak dilanggar. Tapi! Plis deh, melangsungkan olahraga berbahaya di tengah-tengah warga sipil itu kayak nggak dipikir baik-baik sama yang bikin cerita, pokoknya asal seru aja. Manuver-manuver terakhir Panzer IV di episode 4 itu memang seru, tapi nggak seseru episode-episode berikutnya bukan karena kualitas visual melainkan hal yang miss dan nggak diperhatikan baik-baik tersebut.

Saya nggak bermasalah dengan medan tempur sewaktu melawan Saunders, Anzio, dan Pravda karena nggak berlangsung di daerah urban. Ketika versus Panzerwaffe Kuromorimine pun masih oke karena kalo diperhatikan dari kondisi bangunan dan jalan-jalannya, kota yang jadi medan tempur tampak seperti kota mati. Tapi untuk yang di atas itu... ERRRRGGGHH.

Itu aja sih masalahnya.

Masalahnya... basah. #what



---------------




Rating:

8.3/10 (B rank) untuk Girls und Panzer karena karakterisasi kemampuan sang komandan yang berhasil menyajikan enjoyment di sepanjang serial, top notch dalam hal audio, keren dalam animasi pertempuran, dan adanya referensi-referensi berdasarkan sejarah.

Direkomendasikan bagi yang menyukai tontonan berisi cewek-cewek lucu pengguna senjata ganas. Juga bagi para penyuka anime berbau militer.

HEIL PANZER IV AUSF. H!


***

9 comments:

  1. kalo gak salah salah satu studio spesialis delay, musim kemaren ada anime sepeda yg delay trus ama robot yg pilotnya loli mala ampe di dibikin dari awal lagi.

    salah satu anime favorit saya, filmnya juga enak bgt ditonton.
    cewek finlandia (kalo gak salah) best dah
    meskipun kabarnya tukang begal

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo cuma delay masih mending, lah kalo sampe reboot di tengah" musim itu gimana ceritanya (._.)

      Movienya saya jg dah nonton, cuma nggak dimasukin sini soalnya secara kronologis beda dan kualitas visualnya juga nggak bisa disamain XD

      Oh yang pake BT-42 itu ya
      Sumpah berani banget ngadepin Pershing, produk kepepet padahal itu tank (._.)

      Delete
  2. Saya sangat suka dengan cara reviewnya, kalau boleh minta saran. Cara review anime itu dari segi apanya ya min?, mohon bantuannya, soalnya saya mau buat review anime juga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Woah thanks. d(≧∀≦)

      Yang umum dinilai itu aspek cerita, visual, sama audionya. Jabarkan aja masing-masing aspek. Makin banyak yang ditonton ntar makin ngerti sendiri kok.

      Dan yang perlu diinget, nggak ada review yang 100% objektif, pasti ada unsur" subjektif yang nyelip entah sengaja ataupun nggak.

      Satu lagi, nulisnya jangan berantakan. Terserah gaya bahasanya gimana, pokoknya secara huruf kapital dan tanda baca masih bener sehingga dibaca pun enak.

      Selamat me-review d(≧∀≦)

      Delete
  3. jejak,masih jarang nonton anime military,padahal blog saya domain nya military (baby magnum).review pun masih berantakan jdi saya perlu belajar

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya juga jarang kok nonton yang berbau militer, ini juga karena penasaran dan nggak puas sama High School Fleet

      Delete
  4. Tarian ankou/Anglerfish Dance nya gk diceritain lebih lanjut min keren tuh kalau melakukannya gk bakal bisa nikah seumur hidup XD

    ReplyDelete
    Replies
    1. Karena saya nggak nangkep anime ini sebagai humor, jadi yang lucu"annya saya anggep biasa aja.
      YANG PENTING PANZER VOOOORRRR

      Delete
  5. Kenapa mereka malah senang? katanya sih gara-gara ada uang asuransi atau ganti rugi wkwkwk

    ReplyDelete