Thursday, July 17, 2014

[First Impression] Hanayamata





Official Website: http://hanayamata.com/



Kenapa Saya Tertarik Menonton:
  1. The all-girls promotional posters. Lima ekor cewek di dalam pic yang saya temui adalah pertanda baik buat saya~ Dan begitu menemukan kalo Σkarakter utama cowok = 0, dah... disikat deh. All girls + zero male protag = profit! (udah nggak terlalu doyan yang harem-harem akhir-akhir ini)
  2. Culture. Saya cukup suka kalo ada unsur-unsur budayanya (baik spiritual maupun material). Bahkan saya baru tahu apa itu yosakoi gara-gara nonton ini!
  3. Series composition: Yoshida Reiko. Berdasarkan hasil ekstrapolasi karya-karyanya + data nomor 1, saya bisa tebak ini pasti menjurus ke arah slice of life. Dan seperti yang bisa Anda simpulkan dari banyak review sebelumnya, I love SoL.



Kesan Awal:


Berhubung anime ini udah tayang 2 episode, maka first impression kali ini langsung mencakup 2 episode. Saya mulai dengan menceritakan sedikiiiitttt isi anime ini.

Kita punya seorang cewek biasa agak pemalu bernama Sekiya Naru. Di usianya yang udah 14 tahun, Naru masih suka segala sesuatu berbau dongeng a.k.a. fairy tale, dan selalu berharap suatu hari bisa masuk ke dalam dunia yang lain itu. Too damn adorable! Baru sampe sini aja saya nyaris mengglepar dan kejang-kejang. (@__@)

Dan keinginan Naru *setengah* terwujud!
ADA ALIEN! TANGKAP DIA! #lho

Hana N. Fountainstand ("dudukan aer mancur"? #plak), alien bule yang satu inilah yang menariknya ke dunia lain. Yup, ke dunia tarian yosakoi! Berbekal sifat Hana yang frontal dan hiperaktif, Naru pun berhasil terbujuk rayuan cinta yang menggelora awww yeaaahhh ajakannya.
Shoujo-ai detected. #duar

Selain satu sifat Naru yang bikin saya muntah pelangi tadi, ada satu faktor kuat yang bikin saya terus pengen nonton episode selanjutnya.

Untuk saya, anime ini bener-bener cute and beautiful tanpa modal moe semata! Dialog antar karakternya yang sesekali legit sesekali hangat sesekali manis (teh manis anget #eh), kelopak-kelopak sakura bertebaran di udara, terus blush on every occasion itu... ADOOOHHHH GGGHHH NNGGGHH HGGGNNHGGKKK HHKKKHHH!!!! Beneran, udah lama saya nggak ngerasain anime begini, yang dialognya pun bisa bikin mata sedikit berair karena terlalu manis... Sedikit kok, sedikit. Maklum, saya agak sensitif.

Bisa saya bilang itu adalah satu-satunya faktor yang bikin saya betah nonton. Memang terasa mistis dan samar-samar, tapi buat makhluk agak sensitif kayak saya... itu udah cukup. Lebih dari cukup.

Ekspresi seorang cewek ketika pertama kali melihat... (isi sendiri)

Opening sama ending theme-nya juga cukup bagus. Perpaduan melodi modern sama tradisionalnya terasa asik, menghasilkan lagu yang catchy di telinga~ :3

Love polygon! #ngaco

Nah, objectively speaking, sebenernya masih ada beberapa kekurangan.

Pertama, desain mata. Sumpah, itu mata apa berlian? Lancip banget ujung-ujungnya (=__=)"

Kedua, jokes-nya rada garing, kocaknya nanggung. Menurut saya malah ilangin aja elemen konyolnya dan jadikan anime ini full blown heartwarming series yang bertujuan menyembuhkan jiwa penonton dibanding melawak. Biarkan senyumku ini mengembang karena kehangatan, bukan jenaka paksaan (halah #plak).

Ketiga, Hana! Dia itu penari yosakoi apa kunoichi sih? (@__@) Hal ini kurang realistis, mengingat setting anime ini yang merupakan suasana kehidupan sehari-hari.

Keempat, Hana (lagi)! Buat saya yang udah pernah denger broken Japanese ala seiyuu Touyama Nao (Karen DESU. Kongou DESU NE! BURNIIIINNGGG LOOOOVEEE!!), maka suara Tanaka Minami ini... nggak ada rasa bule-bulenya sama sekali. Nama seiyuu yang saya sebut pertama tadi jauh lebih baik dalam memancarkan aura "bule yang amatir akan budaya Jepang".

Kelima, ini kacau. Berlalu sudah 2 episode, dan karakternya masih tampak GENERIC. Naru, oke lumayan. Tapi shy and timid girl yang kelakuannya kayak dia udah buanyaaaakkk ada di anime-anime. Untunglah yang saya bahas di awal tadi sedikit menutupi kekurangan karaterisasi Naru. Hana? Genki girl yang pushy begini udah amat sangat bertebaraaannnn. Tsundere ala Sasame Yaya juga... ya ampun... ini sih model tsundere dekade lalu! Tsundere line-nya berasa jadul abis. Bukannya saya benci mereka, nggak kok. Tapi udah terlalu biasa aja dan sayang banget nggak bisa melengkapi kelebihan anime ini. Well, saya harap Nishimikado Tami dan Tokiwa Machi akan membawa angin yuri segar nantinya. Atau saya harap, masih banyak sifat-sifat yang memang belum ditonjolkan.

Hue.


---------------



8.0/10 untuk episode 1 dan 7.4/10 untuk episode 2. Semoga tarian kehidupan mereka semakin menawan! :3

Hanayamata tayang setiap hari Selasa jam 01:35 JST (Japanese Standard Time) di channel TV Tokyo. Untuk English sub, saya ngikutin Vivid fansub (setengah langganan memang XD).

HUE.

***

1 comment: