Monday, October 7, 2013

[First Impression] Gingitsune




Official Website: http://gingitsune.net/



Kenapa Saya Tertarik Menonton:

Seperti yang kita (baca: otaku) tahu, season ini PENUH dengan anime-anime action. Sebagai seseorang yang jarang bisa menikmati anime action (dengan beberapa pengecualian), saya BUTUH dosis musiman anime bergenre slice-of-life yang pace-nya gak grusak grusuk.

Di tengah-tengah judul anime yang berderet, saya menemukan judul ini: Gingitsune.

Genre, check. Sinopsis, check. Latar, check. Maka jadilah anime ini di-download. :D



Kesan Awal:

Saeko Makoto, anak perempuan dari keluarga pengelola kuil Inari yang berdiri sejak periode Edo, ditinggal oleh ibunya saat berumur 4 tahun. Sejak hari kematian ibunya itu, dia bisa melihat messenger/herald dari dewa yang bersemayam di kuilnya, seekor/seorang (bingung saya juga =__=") rubah/kitsune antropomorfik bernama Gintarou. Usut punya usut, Makoto adalah keturunan ke-15 yang bisa melihat Gintarou.

Nah, anime ini bercerita mengenai kehidupan sehari-hari mereka berdua sebagai duet messenger-oracle. Dan... Gingitsune sudah meninggalkan kesan yang bagus di episode 1.

Heh, gua masih pengen ngaso neh!
Pertama, saya kagum sudah ada konflik kecil di episode pertama, menyebabkan adanya development dari karakter utama kita. Memang tergolong sederhana, tetapi dengan itu karakter dari Makoto sedikit terbentuk lebih baik. Friendship antara dia dan Gintarou pun menandakan sedikit kemajuan. Jarang-jarang ada anime yang sudah melakukan hal ini di episode 1! Biasanya episode 1 akan penuh dengan pengenalan karakter, apalagi kalo stok karakternya banyak. Tapi tidak dengan anime ini.

Kedua, flashback seperlunya. Kadarnya nggak berlebihan, tetapi cukup untuk memberikan informasi dasar mengenai karakternya. Informasi-informasi yang lebih advanced nggak dikeluarin *brek* semua gitu, sehingga saya nggak sabaran untuk nonton episode berikutnya. Personally, saya paling penasaran kenapa pasangannya Gintarou ilang begitu aja.

Ketiga, apalagi kalo bukan karakternya sendiri? Makoto sendiri masih belum nampak sifatnya secara 'menggigit', tapi tidak dengan Gintarou. Kitsune berwajah gahar ini bener-bener memberikan warna tersendiri bagi plot yang slow paced! Trait-nya rada badass, tapi bisa melankolis sekali-sekali.

Keempat... myth! Saya pribadi suka dengan cerita berbau mitos-religius yang nggak teralterasi jauh banget dari sumber aslinya. Inari tetap god of agriculture, kitsune tetap berfungsi sebagai messenger dari Inari, dan miko tetaplah seorang oracle penghubung dunia spiritual dan dunia material, nggak jadi warrior-maiden yang kerjanya gampar-gamparan.

Ada mikoooo \(≧∀≦)/
Ngomong-ngomong soal myth, saya jadi merasa perlu untuk menjelaskan beberapa hal di anime ini. Apalagi untuk anda yang gak begitu akrab dengan kultur Shinto.

Pertama, masalah guardian deity di kuil. Di anime diberitahu kalo messenger/herald selalu berpasangan. Ini disebabkan selalu ada dua patung makhluk penjaga kuil tersebut yang berdiri berhadap-hadapan. Nah, Inari sendiri punya messenger berupa rubah/kitsune yang patungnya selalu ada di halaman kuil, berbeda dengan kuil dewa/dewi lain. Misalnya makhluk yang muncul di sekitar menit 13-14, *mungkin* adalah komainu, menandakan kalo kuil yang ada di menit tersebut bukan kuil Inari.

Kedua, soal Inari. Jika anda sudah tahu dasarnya kalo Inari adalah dewa pertanian, maka mungkin anda akan merasa awkward ketika ada nama "Uka-no-Mitama" muncul sebagai god of agriculture pada monolog Makoto. Perlu saya beritahu kalo terkadang Inari adalah kumpulan 3 hingga 5 dewa. Di kuil-kuil Inari tertua, misal kuil Fushimi atau Takekoma, Uka-no-Mitama termasuk ke dalam kumpulan tersebut. Dan di Jepang sendiri, kuil Inari adalah yang jumlahnya terbanyak.

Kitsune bisa blushing... (=__=")
Animasi? Well, buat ukuran 2013 udah tergolong bagus. Saya pribadi paling suka sewaktu menampilkan pemandangan pegunungan gitu. Character design untuk manusia buat saya biasa aja, tetapi untuk makhluk-makhluk non-manusianya cukup membuat saya tertarik.

Sekarang, masalah suara. Opening theme-nya cukup catchy buat saya, tetapi bukan sesuatu yang akan saya dengerin rutin terus-terusan kayak Sparkling Daydream-nya Chuu2Koi atau Birth-nya Kaminai. Tapi... hei, seiyuu-nya tergolong bagus mengisi karakter! Miki Shinichirou (Gintarou) dan Kanemoto Hisako (Makoto) sukses menyatu dengan karakter masing-masing.

Nonton yah, nonton! Ntar aku kasih jeruk loh~

9/10 untuk Gingitsune! Meski slow paced dan gak ada bacok-bacokan kayak Kyoukai no Kanata, tetapi development, karakter, dan latar mitologisnya berhasil meyakinkan saya utuk mengikuti anime ini hingga tamat.

Gingitsune tayang setiap Senin pukul 01:05 JST (Japanese Standard Time) di channel Tokyo TV. Untuk sub English, saya ngikutin fansub Vivid.

2 comments:

  1. Warrior Maiden yang kerjanya gampar2an lol

    ReplyDelete
    Replies
    1. Awkawkakwka XD

      Kalo action kan gitu ntar... ada chara miko, dah pasti terlibat berantemnya :P

      Delete