Kiri - atas: Maho, bawah: Saki || Tengah: Tomoka || Kanan - atas: Hinata, bawah: Airi |
Basic Information:
2nd season (SS): http://anidb.net/perl-bin/animedb.pl?show=anime&aid=9485
Ngelantur Sebentar:
ロウきゅーぶ!; Ro-Kyu-Bu!
Konon katanya, judul anime merupakan gabungan dari kata "roukyuu" (basket) dan "kyuubu" (kegiatan klub yang berhenti). Jadi, Ro-Kyu-Bu dapat diartikan: suspended activity of basketball club.
Tapi itu tidaklah penting sodara-sodara! XD~ Karena inti dari segala inti anime ini adalah...
Konon katanya, judul anime merupakan gabungan dari kata "roukyuu" (basket) dan "kyuubu" (kegiatan klub yang berhenti). Jadi, Ro-Kyu-Bu dapat diartikan: suspended activity of basketball club.
Tapi itu tidaklah penting sodara-sodara! XD~ Karena inti dari segala inti anime ini adalah...
"Lolis everywhere!"
Jika poster promo atau trailernya dilihat sekilas, maka frasa itulah yang akan muncul di benak sebagian besar orang. Termasuk saya. :P
Biasanya *biasanya*, anime-anime sejenis begini akan diwarnai banyak fanservice dan punya plot yang amat renggang (atau parahnya, nyaris tak ada plot ataupun konklusi), sehingga lebih banyak berfungsi untuk sekedar 'menghibur' dan meregangkan otot-otot (atau sebaliknya, menegangkan yang lain-lain...).
Tapi...
...saya *sedikit* salah!
NB: Berhubung season 1-nya tayang jauh sebelum blog ini ada dan rasanya nanggung (+ setengah sulit) kalo nulis review season 2-nya aja, maka saya putuskan untuk menulis review 2 season sekaligus.
Sinopsis (1st + 2nd season compiled):
Hasegawa Subaru, seorang siswa SMA yang baru bergabung dengan klub basket di sekolahnya, mendadak ketiban masalah. Klub basketnya ditutup paksa sama sekolahan! Penyebabnya adalah sang ketua klub yang ternyata... jatuh cinta sama anak perempuan berumur 11 tahun yang nggak lain adalah anak dari pelatih klub basket itu.
Nah, lagi galau-galaunya karena klub basketnya ditutup, eh Subaru malah ditawarin sama tantenya untuk ngajar basket buat anak-anak cewek kelas 6 SD dari Keishin Private Academy. Anak-anak cewek itu terdiri dari Minato Tomoka, Misawa Maho, Nagatsuka Saki, Kashii Airi, dan Hakamada Hinata.
Meski sempat menolak, tetapi akhirnya Subaru takluk dan mau mengajar anak-anak SD tersebut. Hebatnya lagi, dia malah berubah jadi bener-bener niat ngajarin setelah tahu masalah yang dialami oleh mereka. Bahkan bersedia menjadi pelatih tetap hingga kelimanya lulus SD!
Seiring waktu berjalan, ikatan emosi yang kuat terbentuk antara Subaru dan mereka berlima. Sekarang kelimanya telah menjadi tim yang solid. Kemampuan mereka juga meningkat jauh dibandingkan pertama kali Subaru melatih.
Sampai... muncul ancaman dari anak-anak kelas 5, menantang mereka bermain basket. Maka dimulailah babak baru bagi Tomoka dan kawan-kawan.
Selamat datang di Klub Basket Sekali-sekali Maid Cafe! #plak #salahanime |
Review:
Kalo boleh jujur, sebenernya saya ngiler ketika pertama kali liat poster promo season 1-nya beberapa waktu yang lalu. I must admit that I have lolicon tendency. XD~ Apalagi isinya loli-loli cantik nan moe begitu... ugh... saya langsung takluk pada pandangan pertama! Download seketika, ikutin pas ongoing!
Tapi... ternyata anime ini memberikan sesuatu yang lebih baik dibanding apa yang saya harapkan. Don't be fooled by lolis!
Oke, saya langsung aja ke poin-poin positifnya.
Oke, saya langsung aja ke poin-poin positifnya.
Inilah poin positif pertama Ro-Kyu-Bu. It actually has a plot!
Meski disusun atas beberapa story arc, anime ini konsisten mengikuti satu benang merah. Betul, plotnya nggak bercabang terlalu menyimpang jauh. Konstan bercerita mengenai bagaimana anak-anak itu menjadi lebih baik dalam bermain basket, dengan episode terakhir (entah season 1 ataupun 2) yang dapat saya katakan memuaskan dan mengisi sempurna. Flashback di ujung episode terakhir season 2, buat saya bagus banget penempatannya dan HNGGGHHHH banget. (>__<) Pace-nya juga bagus. Saya gak merasa ada yang terlalu cepet atau terlalu lambat di sini.
Ace kelas 6 (Tomoka) vs Ace kelas 5 (Mimi) |
Yep, fokus ke basketnya juga nggak dilupakan! Kelimanya ditunjukkan bermain olahraga tersebut nyaris di setiap arc. Jika gak tanding, setidaknya scene latihannya juga ditunjukkan. Bagusnya lagi, taktik di lapangan dan teknik bermain juga sedikit diceritakan di sini meski nggak teknis-teknis banget. Saya sendiri heran gimana staff-staffnya bisa membuat balance yang cukup baik antara unsur moe dan basket... (o_o) Apakah di light novel-nya juga demikian, saya gak tahu. Tapi jika ya, maka saya juga harus angkat topi untuk penulis LN-nya, Aoyama Sagu. Well, he got Silver Prize for Dengeki Novel Prize 2008 after all...
Sekarang, poin ketiga.
Jujur, saya kurang bisa menikmati anime ber-genre sport yang beraura shounen. Kalopun harus nonton anime sport, saya bakal milih yang seperti Ro-Kyu-Bu ini. Kenapa? Karena kebanyakan isinya cewek. Kenapa saya seneng yang isinya banyak cewek? Karena...
...sudah pasti akan ada sweet moments yang anget-anget.
Nggak terkecuali untuk Ro-Kyu-Bu, dimana ada beberapa momen manis yang ditempatkan secara pas di episode-episode tertentu. Berhubung saya lemah *banget* terhadap hal itu, sesekali mata saya berkaca-kaca (meski nggak sampe jadi sungai Nil atau Amazon... #lebay) ketika scene tersebut mampir di layar. Sedikit bocoran, yang paling nonjok buat saya ada di season 1 episode 11 dan season 2 episode 12. Dan masih ada beberapa scene lain yang membuat saya merasa anget-anget di dalem dada. (>__<)
Sweet and heartwarming moments tersebut juga membuat saya lega. Lega karena... nggak berkembang menjadi sesuatu yang full romantis. Bukannya saya anti-romance (malah sebenernya doyan romantic scene), tetapi perlu diingat kalo karakter-karakter utama di sini adalah anak SD. Kalo mendadak ada adegan kisu yang passionate, jadinya nggak cocok. Saya lebih suka apa yang sudah diberikan di anime ini, yaitu sekedar blushing belaka karena perasaan suka yang polos dari seorang anak SD. Itu malah menambah cuteness level 100x lipat. :3~
"Ape lu liat-liat?!" - Airi, Hinata, Tomoka, Maho, Saki |
"Lu pada aja kali yang ke-ge'er-an!" - Tsubaki, Hiiragi, Mimi, Masami, Kagetsu |
Beralih ke poin keempat, poin yang krusial untuk menentukan baik buruknya Ro-Kyu-Bu series. Untunglah dapat diolah dengan baik dan bener-bener saya suka.
Apakah itu?
Karakter!
Set karakter yang variatif dan saling mengisi, plus development karakter-karakternya yang baik, sukses mendongkrak nilai Ro-Kyu-Bu di mata saya. Dan... sepertinya saya harus minta maaf karena terpaksa memberikan spoiler...
===SPOILER ALERT===
"A-Anu... A-A-ANUUUUUUU..." - Tomoka |
The ace, Minato Tomoka, favorit saya di anime ini. Sifatnya tergolong unyu-unyu moe gituh~ :3~ Apalagi kalo udah berurusan sama Subaru, pasti malu-malunya keliatan banget. Meski girly dan tipikal yamato nadeshiko, Tomoka adalah seorang hardworker dan juga talented (pantesan jadi paling jago!) dalam basket. Nggak heran kalo Subaru ngasih dia julukan "Shiny Gift".
Sebelum event di anime, Tomoka sempat bersekolah di sekolah lain dan mengikuti klub basket juga. Sayangnya, di sana dia hanya peduli 3 hal: menang, menang, dan menang. Itu membuat dirinya nggak disukai temen-temennya di sana, bahkan memaksanya untuk pindah (tekanan lingkungan, mungkin) ke Keishin Academy. Di sekolahnya yang baru dia *lagi-lagi* bergabung dengan klub basket. Nah, di sekolahnya yang baru inilah dia belajar bahwa bermain basket nggak selalu berurusan dengan kemenangan, tetapi ada 1 elemen yang lebih mendasar: harus fun bareng sama temen-temen!
"Mau ke mana kamohhh... HUEHUEHUEHUE..." - Maho |
Baterai dari anime ini, Misawa Maho. Loli super-kaya ini adalah yang paling energik serta hiperaktif di antara berlima, dan juga yang paling impulsif dan spontan. Meski egois, kepala batu, dan suka rada maksa, tetapi sifat itulah yang membuat klub basket perempuan di Keishin Academy berhasil dibentuk. Bisa dikatakan kalo dia adalah source of cheerful aura di anime ini. Berkat sifatnya itu, dia dijuluki "Fireworks". Meledak coy! XD~
Maho (bukan 'maho' yang itu!) ini tergolong jenius, bisa menguasai dengan cepat bidang apapun yang dijalani. Tetapi ada satu kelemahannya, yaitu cepet bosen. Kalo udah bisa, ya udah dia tinggalin bidang tersebut dan cari lagi sesuatu yang membuat dia tertarik. Dan... ternyata basket adalah satu-satunya hal yang sukses ditekuninya secara serius!
Mastermind, Nagatsuka Saki. Otak di lapangan dan tangan kanan Subaru kalo udah berurusan dengan taktik dan strategi permainan. Sifatnya tergolong tenang dan mampu menganalisis situasi meski dalam saat-saat kritis. Tanpa komandonya, mungkin keempat temennya yang lain akan acak-acakan di dalem lapangan. Nah, julukannya adalah "Ice Age".
Sifatnya itu nggak hanya berguna di lapangan. Sebagai temennya Maho dari kecil, Saki berfungsi sebagai neutralizer kalo temennya itu sedang berada dalam kondisi meledak-ledak. Bisa saya katakan kalo anak tukang okonomiyaki ini adalah yang paling dewasa di antara berlima, baik secara personality maupun wawasan... (if you know what i mean... wkakakakak XD~) Dan ternyata kalo kacamatanya dilepas... cakep juga. XP~
Center bongsor, Kashii Airi. Meski posturnya gede (termasuk 'itu'nya!) dan berguna dalam bermain basket, sayangnya dia amat sangat sensitif kalo udah membicarakan soal tinggi badan. Yep, she has complex about her height. Bahkan bisa sampe nangis termewek-mewek! Nggak cuma itu, dia juga phobia sama air yang dalem (kolam, danau, dan sejenisnya) karena sewaktu kecil pernah kecemplung dari perahu ke danau. Meski gak sampe cedera parah, tetapi hal itu membuatnya takut untuk berenang. Karena sifatnya yang pemalu itulah dia dijuluki "Prismatic Bud".
Airi memang bukan favorit saya. Tetapi jika bicara secara objektif, dialah yang development-nya paling menonjol. Segala macem ketakutannya berangsur-angsur lenyap (takut sama orang yang lagi dribbling sambil lari kenceng ke arahnya, takut sama air, bahkan takut sama kakaknya sendiri!) dan dia berhasil menjadi pribadi yang bener-bener kuat setelah setengah season 2 berjalan. Yeah, she becomes pillar of Keishin Girls' Basketball team!
Yang paling kecil, Hakamada Hinata, juga favorit saya di sini selain Tomoka. Wajah mungil dan innocence-nya berhasil merebut hati saya hanya dalam tempo sepersekian detik setelah karakternya muncul di season 1. Eits, tapi jangan salah. Kadang Hina-chan menunjukkan sesuatu yang berlawanan dengan tampang innocence itu. Bisa dibilang sedikit 'menjebak', termasuk Subaru yang pernah jadi korban. Gak heran kalo julukan "Innocent Charm" sangat cocok untuknya.
Bicara soal skill, Hina-chan adalah yang progress-nya paling luar biasa. Dari dribble nggak bener dan passing memble serta letoy (bolanya cuma maju sedikit sebelum nabrak lantai!), dia berkembang menjadi pemain super gesit memanfaatkan posturnya yang paling kecil di antara berlima, bahkan tergolong kecil *banget* untuk kebanyakan anak seusianya. Kalo udah melesat sambil dribbling, Hina-chan tinggal bungkuk sedikit dan... she's out of reach! Dan berhubung kondisi fisiknya adalah yang terlemah di antara berlima, saya harus memberikan applause untuk Hina-chan karena peningkatan skill-nya tersebut. Dapat saya katakan dia adalah karakter dengan niat dan semangat paling tinggi untuk mengasah diri!
The coach, Hasegawa Subaru. Meski dicurigai *agak* mesum, tapi cowok idaman para loli ini mampu bertindak sebagai pelatih yang baik bagi kelimanya. Dia juga nggak setengah-setengah dalam melatih, bener-bener pengen ngeliat anak-anaknya berkembang jadi lebih jago dalam bermain, dan nggak segan untuk membantu salah satu dari mereka seandainya terkena masalah selain urusan basket. Bisa saya bilang Subaru ini adalah coach, advisor, and friend sekaligus buat kelima anak itu.
Dia bukan orang yang udah sempurna dari awal sampai akhir. Di awal, niat bermain basketnya terjun bebas ke titik nadir sehingga dia sempet menolak untuk melatih. Tapi ngeliat semangat dan niat dari anak-anak itu, Subaru juga ikut bangkit. Ada timbal balik positif yang terjadi di sini. Di saat tertentu Subaru yang mendorong lima loli itu untuk maju, namun terkadang yang terjadi adalah sebaliknya, Subarulah yang mendapat pelajaran dari mereka berlima. Malah sesekali Subaru yang disemangatin sama anak-anak asuhnya itu! (disemangatin loli... aaaaa mauuuu (>__<) )
Racikan bumbu karakter-karakter ini sukses memberikan keterkaitan yang baik di antara keenamnya. Jangan dibandingkan dengan Kokoro Connect ataupun Tari Tari, keduanya berada di level yang berbeda jauh dengan Ro-Kyu-Bu. Tetapi mempertimbangkan usia mereka yang belom bisa dikatakan mature, maka yang demikian sudah cukup untuk memoles anime ini menjadi serial yang light-hearted.
Sekarang saya beralih ke faktor-faktor di luar plot dan karakter.
Pertama, animasi. Character design-nya bener-bener moe luarbinasa biasa. Sewaktu tanding di lapangan juga punya animasi yang terbilang baik meski nggak spesial-spesial--- bentar. Saya suka kalo bolanya dibikin slow motion sebelum masuk ke dalem ring! Sayangnya, di season 1 saya menemui banyak ketidakstabilan artwork disebabkan adanya 2 studio anime (Project No.9 + Studio Blanc) yang bekerja dalam season 1 tersebut. Season 2-nya jauh lebih stabil karena hanya 1 studio anime (Project No.9). Pewarnaannya juga colorful, saya suka warna-warni rambut sama matanya. (meski gak realistis jadinya XD)
Kedua... musik. MUSIK! Astaga, opening season 1 (SHOOT!) sama 2 (Get Goal!) itu keren! Style musiknya emang saya banget sih. Apalagi yang compose itu Satoshi Yaginuma (composer-nya fripSide sama ALTIMA), bikin saya gak bisa komplain apa-apa lagi. Ending season 1 (Party Love: Ookiku Naritai) sama season 2 (Rolling! Rolling!) juga lucu. (^o^) Kadang saya juga mendapati BGM-BGM ala techno/trance yang asik.
Ketiga, seiyuu. Segudang seiyuu cewek top notch hadir di anime ini. Hanazawa Kana, Hikasa Youko, Iguchi Yuka, Hidaka Rina, Ogura Yui, Itou Kanae, Itou Shizuka, Noto Mamiko, Kotobuki Minako... masih kurang? Rakus banget kalo masih kurang. XD~ Personally, saya suka suaranya Ogura Yui (Hina-chan) sama Kuno Misaki (Mimi-chan). Imut bangeeeeetttt... (>__<)
Di awal saya sudah bilang kalo saya hanya *sedikit* salah. Artinya, masih ada beberapa faktor yang membuat saya berpikir ada yang kurang di anime ini.
Pertama, filler episodes. Serial pendek 12 episode per season idealnya TIDAK PUNYA episode filler sama sekali karena akan memperpendek elemen-elemen penting dalam plot. Sayangnya tidak untuk Ro-Kyu-Bu. Beberapa episode di tengah-tengah season 1 dan 2 itu tidak penting, apalagi yang nggak ada unsur bermain basketnya. Oh ya, dan jangan mengharapkan sesuatu seperti yang ada di anime sport-shounen pada umumnya. Jika anda lebih suka yang demikian, saya sarankan untuk segera menyingkir dari anime ini. Kecuali, anda demen loli-moe juga.
Kedua, fanservice. Buat saya masih tergolong berbahaya di beberapa episode. Kalo sekedar adegan mandi atau berendam air hangat masih bisa saya toleransi. Tetapi kalo udah terlalu aktif dan agresif... it really ruined the show.
Ketiga, karakter. Mungkin ada di antara anda yang bertanya, "Lho, kok karakter juga?". Ya, tapi bukan kelima karakter utama melainkan 5 karakter baru (anak kelas 5 SD) yang muncul di season 2. Bukannya saya nggak suka dengan mereka (malah saya suka sama Mimi-chan, imut bangets :P), tetapi hal ini mengandung resiko tinggi. Apakah resikonya? Development kelima anak kelas 5 itu menjadi tidak ada atau sangat sedikit. Saya nggak bisa melihat perubahan berarti pada mereka selain *sedikit* lebih jago bermainnya, kecuali Mimi yang emang udah jago dari awal (in par with Tomoka). Perubahan sifat? Saya cuma mendapati pada Tsubaki-Hiiragi dan Masami. Kagetsu dan Mimi gak kebagian jatah untuk 'dibentuk' lebih jauh karena kapasitas episode yang minim. Hal itu juga membatasi penceritaan progress mereka sebagai tim, karena lima anak kelas 6 juga harus diceritakan. Idealnya anak-anak kelas 5 ini dibikinin anime sendiri...
Bicara soal skill, Hina-chan adalah yang progress-nya paling luar biasa. Dari dribble nggak bener dan passing memble serta letoy (bolanya cuma maju sedikit sebelum nabrak lantai!), dia berkembang menjadi pemain super gesit memanfaatkan posturnya yang paling kecil di antara berlima, bahkan tergolong kecil *banget* untuk kebanyakan anak seusianya. Kalo udah melesat sambil dribbling, Hina-chan tinggal bungkuk sedikit dan... she's out of reach! Dan berhubung kondisi fisiknya adalah yang terlemah di antara berlima, saya harus memberikan applause untuk Hina-chan karena peningkatan skill-nya tersebut. Dapat saya katakan dia adalah karakter dengan niat dan semangat paling tinggi untuk mengasah diri!
"Gue bangga punya loli-loli kayak kalian..." - Subaru |
Dia bukan orang yang udah sempurna dari awal sampai akhir. Di awal, niat bermain basketnya terjun bebas ke titik nadir sehingga dia sempet menolak untuk melatih. Tapi ngeliat semangat dan niat dari anak-anak itu, Subaru juga ikut bangkit. Ada timbal balik positif yang terjadi di sini. Di saat tertentu Subaru yang mendorong lima loli itu untuk maju, namun terkadang yang terjadi adalah sebaliknya, Subarulah yang mendapat pelajaran dari mereka berlima. Malah sesekali Subaru yang disemangatin sama anak-anak asuhnya itu! (disemangatin loli... aaaaa mauuuu (>__<) )
===SPOILER END===
Racikan bumbu karakter-karakter ini sukses memberikan keterkaitan yang baik di antara keenamnya. Jangan dibandingkan dengan Kokoro Connect ataupun Tari Tari, keduanya berada di level yang berbeda jauh dengan Ro-Kyu-Bu. Tetapi mempertimbangkan usia mereka yang belom bisa dikatakan mature, maka yang demikian sudah cukup untuk memoles anime ini menjadi serial yang light-hearted.
"Subaru-san, sepertinya kita harus menjalankan strategi 'Menjebol Ring dengan Anu' besok." - Saki |
Sekarang saya beralih ke faktor-faktor di luar plot dan karakter.
Pertama, animasi. Character design-nya bener-bener moe luar
Kedua... musik. MUSIK! Astaga, opening season 1 (SHOOT!) sama 2 (Get Goal!) itu keren! Style musiknya emang saya banget sih. Apalagi yang compose itu Satoshi Yaginuma (composer-nya fripSide sama ALTIMA), bikin saya gak bisa komplain apa-apa lagi. Ending season 1 (Party Love: Ookiku Naritai) sama season 2 (Rolling! Rolling!) juga lucu. (^o^) Kadang saya juga mendapati BGM-BGM ala techno/trance yang asik.
Ketiga, seiyuu. Segudang seiyuu cewek top notch hadir di anime ini. Hanazawa Kana, Hikasa Youko, Iguchi Yuka, Hidaka Rina, Ogura Yui, Itou Kanae, Itou Shizuka, Noto Mamiko, Kotobuki Minako... masih kurang? Rakus banget kalo masih kurang. XD~ Personally, saya suka suaranya Ogura Yui (Hina-chan) sama Kuno Misaki (Mimi-chan). Imut bangeeeeetttt... (>__<)
Hakamada Hinata = kloningnya Patchouli Knowledge dari game Touhou Project?! (O__O) |
Di awal saya sudah bilang kalo saya hanya *sedikit* salah. Artinya, masih ada beberapa faktor yang membuat saya berpikir ada yang kurang di anime ini.
Pertama, filler episodes. Serial pendek 12 episode per season idealnya TIDAK PUNYA episode filler sama sekali karena akan memperpendek elemen-elemen penting dalam plot. Sayangnya tidak untuk Ro-Kyu-Bu. Beberapa episode di tengah-tengah season 1 dan 2 itu tidak penting, apalagi yang nggak ada unsur bermain basketnya. Oh ya, dan jangan mengharapkan sesuatu seperti yang ada di anime sport-shounen pada umumnya. Jika anda lebih suka yang demikian, saya sarankan untuk segera menyingkir dari anime ini. Kecuali, anda demen loli-moe juga.
Kedua, fanservice. Buat saya masih tergolong berbahaya di beberapa episode. Kalo sekedar adegan mandi atau berendam air hangat masih bisa saya toleransi. Tetapi kalo udah terlalu aktif dan agresif... it really ruined the show.
Ketiga, karakter. Mungkin ada di antara anda yang bertanya, "Lho, kok karakter juga?". Ya, tapi bukan kelima karakter utama melainkan 5 karakter baru (anak kelas 5 SD) yang muncul di season 2. Bukannya saya nggak suka dengan mereka (malah saya suka sama Mimi-chan, imut bangets :P), tetapi hal ini mengandung resiko tinggi. Apakah resikonya? Development kelima anak kelas 5 itu menjadi tidak ada atau sangat sedikit. Saya nggak bisa melihat perubahan berarti pada mereka selain *sedikit* lebih jago bermainnya, kecuali Mimi yang emang udah jago dari awal (in par with Tomoka). Perubahan sifat? Saya cuma mendapati pada Tsubaki-Hiiragi dan Masami. Kagetsu dan Mimi gak kebagian jatah untuk 'dibentuk' lebih jauh karena kapasitas episode yang minim. Hal itu juga membatasi penceritaan progress mereka sebagai tim, karena lima anak kelas 6 juga harus diceritakan. Idealnya anak-anak kelas 5 ini dibikinin anime sendiri...
"J-J-Jangan pergi dari blog ini... Onegai..." - Tomoka |
---------------------
Rating:
Overall, saya memberikan 6.7/10 (C rank) sekaligus buat Ro-Kyu-Bu beserta Ro-Kyu-Bu SS untuk plotnya yang light-hearted dan sesekali sweet, konsistensi pada basket yang lumayan, lagu-lagunya yang oke punya, deretan seiyuu yang berhasil mewarnai karakter dengan baik, dan tentu saja... loli-lolinya yang moe luar biasa. d(≧∀≦)
Sangat direkomendasikan bagi para lolicon sejati atau penonton yang nggak begitu bermasalah dengan loli-moe.
No comments:
Post a Comment