Belakang: PPP Members (All Penguin) Depan: Raccoon - Fennec - Serval |
Basic Information: http://anidb.net/perl-bin/animedb.pl?show=anime&aid=12057
Ngelantur Sebentar:
LAH BUSET KENAPA SAYA BISA KEJEBAK NONTON TEMAN-TEMAN HEWAN NAN UNYU INI.
Oke cukup emosinya.
Sebelum ngomong lebih lanjut, saya WAJIB memberitahu kalo ada proper mindset yang harus dimiliki sebelum menonton anime ini. Pertama, jangan berharap tinggi-tinggi dalam aspek visual. Kedua, lapangkan hati untuk menerima cerita yang sederhana. Ketiga, bersiaplah dengan atmosfer yang sangat cocok untuk usia anak-anak.
Kenapa? Karena anime ini memang layak ditonton anak-anak!
Kemono Friends; けものフレンズ
Judul yang simpel, sesimpel artinya. Kemono = binatang/hewan. Friends... masa ndak tau? Tapi karena di judulnya sendiri pake katakana (which means, a loanword), jadi ya udah kita tinggalkan aja sebagai "Friends".
Ceritanya juga nggak kalah simpel dengan judulnya. Atau malah... nggak sesimpel keliatannya?
NB: Saya nggak nonton ini sewaktu ongoing tapi langsung kejar nonton di hari Jumat-Sabtu kemarin, sehingga saya nggak ngikutin diskusi dunia maya tentang berbagai teori atau spekulasi untuk anime ini per minggunya. Karena itu pula saya nggak sempet mikir terlalu keras tentang konten anime ini, dan... hasilnya bener-bener nggak terduga.
NB: Saya nggak nonton ini sewaktu ongoing tapi langsung kejar nonton di hari Jumat-Sabtu kemarin, sehingga saya nggak ngikutin diskusi dunia maya tentang berbagai teori atau spekulasi untuk anime ini per minggunya. Karena itu pula saya nggak sempet mikir terlalu keras tentang konten anime ini, dan... hasilnya bener-bener nggak terduga.
Sinopsis:
Seorang anak perempuan tiba-tiba saja berada di Japari Park, sebuah cagar alam dengan ekosistem buatan yang dihuni oleh berbagai makhluk antropmorfik yang disebut "Friend". Dia juga mendadak bertemu Friend bernama Serval, dengan basis genetik dari kucing serval. Merujuk pada tas yang dibawa, Serval menamai anak itu "Kaban" (secara literal: tas) berhubung anak tersebut tidak ingat tentang identitas dirinya.
Lewat petualangan yang lucu dan menyenangkan, keduanya menyelidiki asal-usul eksistensi Kaban sambil menjelajahi area-area yang ada di Japari Park, serta bertemu dengan para Friend baru yang unik dan beragam.
Review:
Jujur, saya bener-bener nggak nyangka bisa nonton anime ini. Awalnya sama sekali nggak tertarik...
...wait. Masih terlalu halus bahasanya.
Akan lebih tepat dikatakan kalo saya sama sekali nggak menganggap anime ini ada sewaktu ngecek kalender Winter 2017. Pasti sih keliatan sama mata sendiri, tapi filter kognitif saya seakan masuk ke dalam mode auto-reject sehingga boro-boro tertarik, inget aja nggak.
Tapi sekali lagi, seperti yang saya katakan di review sebelah, don't judge a book by its cover. Untuk anime ini, kayaknya lebih nonjok lagi tingkat keabsahannya. Bahkan berbeda dengan kebanyakan orang yang mulai tertarik di episode 4, saya udah tertarik sejak episode 1!
Lantas apa aja faktor yang bikin saya bisa "terjerat" teman-teman satwa yang lucu ini?
Kelebihan!
Friend #1 - Clean and Safe!
Ini awal dari kepuasan saya setelah menonton 12 episode. Semuanya aman terkendali dan, IMO, layak ditonton segala umur. Well, di awal tadi saya memang mengatakan kalo anime ini layak ditonton anak-anak kan? :P Mungkin akan ada sedikit yang questionable bagi yang super-konservatif, tapi sisanya oke-oke aja.
Friend #2 - Simplicity!
Garis besar plotnya nggak rumit, sederhana banget. Saya pun jadi inget kata Kafuu Chino di anime GochiUsa, yaitu "Simple is best". Dan itu terbukti di sini! Kesederhanaan garis besar cerita sanggup membawa saya untuk tetap fokus kepada petualangan Kaban dan Serval tanpa harus ada pengalihan isu ke hal-hal yang nggak penting-penting amat. Storytelling-nya juga nggak kompleks dan super intensif, kebanyakan hanya digambarkan melalui interaksi-interaksi yang sangat sugoooiii dan tanoshiii~ #waaaaiii
Oh ya, perlu diinget, cerita yang baik selalu dapat disimpulkan dalam 1 kalimat yang simpel dan mudah dipahami. Untuk Kemono Friends bisa saya deskripsikan begini: "Petualangan Kaban di Japari Park untuk menemukan asal-usul dirinya, ditemani Serval dan Friend lainnya." Cuma 1 kalimat majemuk yang pas 15 kata!
(Boleh tolong dikoreksi, "asal-usul" itu 1 kata atau 2 kata ya kalo menurut EYD? Kalo 1 kata, jadinya cuma 14)
Friend #3 - Music!
Opening theme-nya enak banget! Youkoso Japari Park e yang dibawakan para seiyuu dalam animenya kedengeran catchy dan semacam ada hypnotizing effect, nggak puas didengerin sekali. Tingkat keunyuannya mungkin nggak sekelas Yumeji Labyrinth di anime sebelah, tapi punya charm tersendiri yang susah dilupakan.
Satu lagi ada di BGM. Ada yang notable bagi saya, yaitu yang diputer setiap ada konfrontasi dengan Cerulean. Komposisi musik di bagian tersebut semacam memperkuat nuansa "makhluk asing" yang dimiliki para Cerulean. Juga karena pada dasarnya kuping saya memang bisa menerima musik elektronik. :P
Friend #4 - Composition!
TOLONGLAH. Kenapa saya bisa ketemu struktur cerita SEBAGUS INI di anime yang bungkusnya bikin sakit mata?! Dari episode 1 udah ada misteri-misteri yang seketika berhasil bikin saya penasaran!
Awal-awalnya serba mendadak. Tiba-tiba muncul Kaban-chan yang "amnesia", tiba-tiba muncul Serval yang nyebut diri sebagai Friend, tiba-tiba kesebut Starsand, tiba-tiba ngebahas perpustakaan, tiba-tiba muncul Cerulean, tiba-tiba robot yang nggak bisa ngomong jadi bisa ngomong... ARGH. Sebagai penonton dengan kadar penasaran yang nggak kalah dengan Chitanda Eru, yang beginian sukses membuang segala niatan saya untuk drop animenya. Menggunakan bahasa rada ekonomi sedikit, komposisi cerita di anime ini kayak bayar DP premis cerita sekian persen di episode 1, kemudian ngebayar cicilannya secara rutin dalam jangka 11 episode berikutnya tanpa ada bunga yang nggak profit bagi penonton. Teknik "melunasi cicilan"nya pun keren banget. Nggak ada di satu episode langsung diungkap semua nggak bersisa, pasti ada jatah yang pas untuk diungkap di episode berikutnya.
Cliffhanger-nya juga nggak main-main. Saya nggak habis pikir bisa-bisanya anime beraura santai begini bisa memotong cerita dengan tepat sehingga saya yang nonton MAU NGGAK MAU harus nonton episode berikutnya untuk tahu lebih lanjut.... lalu keterusan sampe episode terakhir.
Dan... hei, episode terakhirnya keren! Cukup baik menjadi klimaks. Juga sukses menceritakan kalo pertemuan Kaban dan Serval dengan para Friend dalam perjalanannya nggak sia-sia. Pokoknya refleks bikin saya tersenyum bahagia. :)
Friend #5 - Worldbuilding!
Ini faktor yang paling mengagetkan buat saya. SUMPAH bikin histeriiissss!!
Sekilas, keliatannya faktor ini dengan kelebihan nomor 2 ibarat pasangan elektron-positron yang akan saling memusnahkan dan menghasilkan sinar gamma kalo ketemu. Tapi ternyata... tidak (dan tentu ada pengecualian lainnya selain ini). Worldbuilding Kemono Friends HARUS saya acungi 4 jempol (2 tangan 2 kaki), bahkan nggak berlebihan rasanya kalo saya katakan levelnya mengalahkan anime-anime isekai ataupun murni fantasi belakangan ini.
Pertama, ekologi dan iklim. Amat sangat jelas dengan penggambaran area-area yang ada, plus perbedaan iklim antar area yang sesuai dengan apa yang ada di dunia nyata. Iklim tropik padang rumput? Ada. Tropik hutan hujan? Ada. Subtropik? Ada. Gurun? Ada juga. Yang dingin-dingin bersalju? Ada banget! Nggak lupa juga dengan penceritaan munculnya Friend yang berbeda untuk area yang berbeda pula, sesuai dengan habitat aslinya di dunia nyata untuk jenis hewan yang diwakili. Perilaku dan ciri-ciri para Friend yang ada pun dirancang mirip dengan hewan aslinya (kecuali yang udah punah kayak Aurochs atau cryptid kayak Tsuchinoko yang nggak ketauan mirip apa nggak).
Kedua, underlying system. Penonton nggak dibiarkan menerima begitu aja keberadaan makhluk-makhluk antropomorfik berdasarkan hewan-hewan tertentu tersebut, tapi ada pemaparan yang solid kenapa bisa ada sesuatu yang demikian. Hal kecil seperti kenapa Lucky Beast selalu bisu sebelum ada Kaban-chan punya alasan yang sangat rasional. Pengungkapan nature dari Cerulean pun bener-bener nggak terduga. Siapa sangka kalo "bahan dasar" Cerulean di episode terakhir berhubungan dengan salah satu episode yang keliatannya seolah-olah nggak nyambung... #inginmenjerit
Ketiga, pre-story timeline. Ini favorit saya, karena mengungkap apa yang pernah terjadi di Japari Park serta korelasinya dengan alur cerita Kaban dan Serval. Semacam ada timeline paralel yang membimbing Kaban dan teman-teman satwa unyu itu dalam mencapai ending. Adanya eksplorasi ke titik-titik peninggalan masa lalu juga menguatkan kentalnya fondasi misterius berjubahkan nuansa kepolosan. Penggambaran peninggalan benda-benda buatan yang ada juga tampak berkarat, roboh sebagian, ataupun punya bentuk degradasi lainnya, yang sukses besar menunjukkan secara samar-samar kalo ada sesuatu yang pernah terjadi di Japari Park. Anehnya, keberadaan segala benda tersebut nggak pernah dipertanyakan oleh para Friend yang tinggal di situ.................
Lewat pengisahan worldbuilding, segudang hal sukses digali dan dikorek-korek hingga pada akhirnya... saya nggak nyadar di episode terakhir udah memahami BUANYAK hal tentang Japari Park dan segala isinya! Hebatnya lagi, teknik show don't tell digunakan dengan AMAT SANGAT BAIK sehingga kebanyakan penonton nggak perlu pusing dengan eksposisi verbal super panjang (itulah kenapa saya nggak menggunakan kata "penjelasan" satu pun sejak tadi). Cukup nonton, amati dan pahami apapun yang ada di layar, lalu... Anda akan terhipnotis dan seolah-olah nyemplung ke dalam Japari Park!
Kemono Friends ini bisa saya katakan anime yang nggak terduga dengan segala konten abstraknya yang gila banget (segala aspek cerita), namun punya kelemahan yang AMAT SANGAT JELAS.
Dalam hal apa?
Visual!
Seperti yang saya katakan di kelebihan nomor 4, "bungkus" anime ini bikin sakit mata. Saya yakin, fans garis keras Kemono Friends pun nggak bisa menyangkal kalo anime ini diproduksi dengan 3D CG yang sangat mengganggu penglihatan (hanya mungkin mereka akan mengabaikan faktor visualnya). Frame rate-nya juga di bawah anime normal, mengakibatkan segala gerakan tampak kaku. Saya denger budget untuk anime ini memang tergolong kecil. Bahkan saking kecilnya, roda bus di video klip opening nggak pernah muter di 6 episode pertama. Kesimpulannya, berharap pada visual layaknya keluaran studio-studio besar itu bagaikan Kaban-chan merindukan bulan. #apasih #plak
Mohon maaf bagi Anda yang menilai anime ini dengan angka yang tingginya kebangetan atau malah 10/100/5 bintang, tapi saya amat sangat nggak setuju. Elemen ceritanya menutupi nilai? Saya setengah setuju. Tapi! Kalo sampe 10 itu ekstrimnya luar biasa. Nilai 9 pun saya masih agak-agak gimana gitu. Kalo Anda hanya menganggap elemen cerita cukup untuk membuat nilai suatu anime berada di angka maksimum, kenapa nggak baca novel aja sekalian? Kan murni cerita tuh, nggak perlu memandang faktor visual sama sekali. Well, tapi sebaliknya juga saya nggak setuju. Visual sempurna pun kalo ceritanya nggak komprehensif ya buat apaan juga. Mending sekalian liat-liat artbook berisi cewek-cewek menyegarkan atau animasi-animasi cerah bersinar tanpa cerita. Inget, anime adalah suatu karya kolaboratif antara audiovisual dan storyline. Menganggap salah satunya aja udah cukup untuk membuat satu anime dikatakan masterpiece adalah anggapan yang sangat nggak masuk akal.
Tapi kalo sekitar 7 atau 8 saya setuju kok. Saya memang tipe penonton yang lebih condong ke cerita daripada audiovisual. (≧∀≦)
Berapapun nilainya serta segala anggapan orang yang pro dan kontra, saya nggak bisa membantah kenyataan kalo anime ini SANGAT MELEDAK di Jepang. Bahkan director-nya aja bingung kenapa anime yang dia arahkan bisa meledak............
Itu artinya, bersiaplah untuk season 2! Soalnya saya masih penasaran isi tasnya Kaban! Dan semoga visualnya dibagusin!
Rating:
8.1/10 (B rank) untuk Kemono Friends karena segala aspek dalam cerita yang top notch dan nggak bisa diduga sama sekali hanya dengan memandang luarnya. Juga untuk opening theme-nya yang asik~
Direkomendasikan untuk semua umur dan khususnya bagi penonton yang menggemari anime dengan worldbuilding solid.
Akan lebih tepat dikatakan kalo saya sama sekali nggak menganggap anime ini ada sewaktu ngecek kalender Winter 2017. Pasti sih keliatan sama mata sendiri, tapi filter kognitif saya seakan masuk ke dalam mode auto-reject sehingga boro-boro tertarik, inget aja nggak.
Tapi sekali lagi, seperti yang saya katakan di review sebelah, don't judge a book by its cover. Untuk anime ini, kayaknya lebih nonjok lagi tingkat keabsahannya. Bahkan berbeda dengan kebanyakan orang yang mulai tertarik di episode 4, saya udah tertarik sejak episode 1!
Lantas apa aja faktor yang bikin saya bisa "terjerat" teman-teman satwa yang lucu ini?
Kelebihan!
Kaban anak yang sebatang karaaa~ Pergi mencari ibunyaaa~ |
Friend #1 - Clean and Safe!
Ini awal dari kepuasan saya setelah menonton 12 episode. Semuanya aman terkendali dan, IMO, layak ditonton segala umur. Well, di awal tadi saya memang mengatakan kalo anime ini layak ditonton anak-anak kan? :P Mungkin akan ada sedikit yang questionable bagi yang super-konservatif, tapi sisanya oke-oke aja.
Friend #2 - Simplicity!
Garis besar plotnya nggak rumit, sederhana banget. Saya pun jadi inget kata Kafuu Chino di anime GochiUsa, yaitu "Simple is best". Dan itu terbukti di sini! Kesederhanaan garis besar cerita sanggup membawa saya untuk tetap fokus kepada petualangan Kaban dan Serval tanpa harus ada pengalihan isu ke hal-hal yang nggak penting-penting amat. Storytelling-nya juga nggak kompleks dan super intensif, kebanyakan hanya digambarkan melalui interaksi-interaksi yang sangat sugoooiii dan tanoshiii~ #waaaaiii
Oh ya, perlu diinget, cerita yang baik selalu dapat disimpulkan dalam 1 kalimat yang simpel dan mudah dipahami. Untuk Kemono Friends bisa saya deskripsikan begini: "Petualangan Kaban di Japari Park untuk menemukan asal-usul dirinya, ditemani Serval dan Friend lainnya." Cuma 1 kalimat majemuk yang pas 15 kata!
(Boleh tolong dikoreksi, "asal-usul" itu 1 kata atau 2 kata ya kalo menurut EYD? Kalo 1 kata, jadinya cuma 14)
Kayaknya Tsuchinoko ini yang level kognitifnya paling bagus di antara Friend yang ada...... |
Friend #3 - Music!
Opening theme-nya enak banget! Youkoso Japari Park e yang dibawakan para seiyuu dalam animenya kedengeran catchy dan semacam ada hypnotizing effect, nggak puas didengerin sekali. Tingkat keunyuannya mungkin nggak sekelas Yumeji Labyrinth di anime sebelah, tapi punya charm tersendiri yang susah dilupakan.
Satu lagi ada di BGM. Ada yang notable bagi saya, yaitu yang diputer setiap ada konfrontasi dengan Cerulean. Komposisi musik di bagian tersebut semacam memperkuat nuansa "makhluk asing" yang dimiliki para Cerulean. Juga karena pada dasarnya kuping saya memang bisa menerima musik elektronik. :P
Friend #4 - Composition!
TOLONGLAH. Kenapa saya bisa ketemu struktur cerita SEBAGUS INI di anime yang bungkusnya bikin sakit mata?! Dari episode 1 udah ada misteri-misteri yang seketika berhasil bikin saya penasaran!
Awal-awalnya serba mendadak. Tiba-tiba muncul Kaban-chan yang "amnesia", tiba-tiba muncul Serval yang nyebut diri sebagai Friend, tiba-tiba kesebut Starsand, tiba-tiba ngebahas perpustakaan, tiba-tiba muncul Cerulean, tiba-tiba robot yang nggak bisa ngomong jadi bisa ngomong... ARGH. Sebagai penonton dengan kadar penasaran yang nggak kalah dengan Chitanda Eru, yang beginian sukses membuang segala niatan saya untuk drop animenya. Menggunakan bahasa rada ekonomi sedikit, komposisi cerita di anime ini kayak bayar DP premis cerita sekian persen di episode 1, kemudian ngebayar cicilannya secara rutin dalam jangka 11 episode berikutnya tanpa ada bunga yang nggak profit bagi penonton. Teknik "melunasi cicilan"nya pun keren banget. Nggak ada di satu episode langsung diungkap semua nggak bersisa, pasti ada jatah yang pas untuk diungkap di episode berikutnya.
Cliffhanger-nya juga nggak main-main. Saya nggak habis pikir bisa-bisanya anime beraura santai begini bisa memotong cerita dengan tepat sehingga saya yang nonton MAU NGGAK MAU harus nonton episode berikutnya untuk tahu lebih lanjut.... lalu keterusan sampe episode terakhir.
Dan... hei, episode terakhirnya keren! Cukup baik menjadi klimaks. Juga sukses menceritakan kalo pertemuan Kaban dan Serval dengan para Friend dalam perjalanannya nggak sia-sia. Pokoknya refleks bikin saya tersenyum bahagia. :)
Yang kemampuan kognitifnya bagusan lagi, duet burung hantu ini. |
Friend #5 - Worldbuilding!
Ini faktor yang paling mengagetkan buat saya. SUMPAH bikin histeriiissss!!
Sekilas, keliatannya faktor ini dengan kelebihan nomor 2 ibarat pasangan elektron-positron yang akan saling memusnahkan dan menghasilkan sinar gamma kalo ketemu. Tapi ternyata... tidak (dan tentu ada pengecualian lainnya selain ini). Worldbuilding Kemono Friends HARUS saya acungi 4 jempol (2 tangan 2 kaki), bahkan nggak berlebihan rasanya kalo saya katakan levelnya mengalahkan anime-anime isekai ataupun murni fantasi belakangan ini.
Pertama, ekologi dan iklim. Amat sangat jelas dengan penggambaran area-area yang ada, plus perbedaan iklim antar area yang sesuai dengan apa yang ada di dunia nyata. Iklim tropik padang rumput? Ada. Tropik hutan hujan? Ada. Subtropik? Ada. Gurun? Ada juga. Yang dingin-dingin bersalju? Ada banget! Nggak lupa juga dengan penceritaan munculnya Friend yang berbeda untuk area yang berbeda pula, sesuai dengan habitat aslinya di dunia nyata untuk jenis hewan yang diwakili. Perilaku dan ciri-ciri para Friend yang ada pun dirancang mirip dengan hewan aslinya (kecuali yang udah punah kayak Aurochs atau cryptid kayak Tsuchinoko yang nggak ketauan mirip apa nggak).
Kedua, underlying system. Penonton nggak dibiarkan menerima begitu aja keberadaan makhluk-makhluk antropomorfik berdasarkan hewan-hewan tertentu tersebut, tapi ada pemaparan yang solid kenapa bisa ada sesuatu yang demikian. Hal kecil seperti kenapa Lucky Beast selalu bisu sebelum ada Kaban-chan punya alasan yang sangat rasional. Pengungkapan nature dari Cerulean pun bener-bener nggak terduga. Siapa sangka kalo "bahan dasar" Cerulean di episode terakhir berhubungan dengan salah satu episode yang keliatannya seolah-olah nggak nyambung... #inginmenjerit
Ketiga, pre-story timeline. Ini favorit saya, karena mengungkap apa yang pernah terjadi di Japari Park serta korelasinya dengan alur cerita Kaban dan Serval. Semacam ada timeline paralel yang membimbing Kaban dan teman-teman satwa unyu itu dalam mencapai ending. Adanya eksplorasi ke titik-titik peninggalan masa lalu juga menguatkan kentalnya fondasi misterius berjubahkan nuansa kepolosan. Penggambaran peninggalan benda-benda buatan yang ada juga tampak berkarat, roboh sebagian, ataupun punya bentuk degradasi lainnya, yang sukses besar menunjukkan secara samar-samar kalo ada sesuatu yang pernah terjadi di Japari Park. Anehnya, keberadaan segala benda tersebut nggak pernah dipertanyakan oleh para Friend yang tinggal di situ.................
Lewat pengisahan worldbuilding, segudang hal sukses digali dan dikorek-korek hingga pada akhirnya... saya nggak nyadar di episode terakhir udah memahami BUANYAK hal tentang Japari Park dan segala isinya! Hebatnya lagi, teknik show don't tell digunakan dengan AMAT SANGAT BAIK sehingga kebanyakan penonton nggak perlu pusing dengan eksposisi verbal super panjang (itulah kenapa saya nggak menggunakan kata "penjelasan" satu pun sejak tadi). Cukup nonton, amati dan pahami apapun yang ada di layar, lalu... Anda akan terhipnotis dan seolah-olah nyemplung ke dalam Japari Park!
Shoebill, serem-serem unyu. |
Kemono Friends ini bisa saya katakan anime yang nggak terduga dengan segala konten abstraknya yang gila banget (segala aspek cerita), namun punya kelemahan yang AMAT SANGAT JELAS.
Dalam hal apa?
Visual!
Seperti yang saya katakan di kelebihan nomor 4, "bungkus" anime ini bikin sakit mata. Saya yakin, fans garis keras Kemono Friends pun nggak bisa menyangkal kalo anime ini diproduksi dengan 3D CG yang sangat mengganggu penglihatan (hanya mungkin mereka akan mengabaikan faktor visualnya). Frame rate-nya juga di bawah anime normal, mengakibatkan segala gerakan tampak kaku. Saya denger budget untuk anime ini memang tergolong kecil. Bahkan saking kecilnya, roda bus di video klip opening nggak pernah muter di 6 episode pertama. Kesimpulannya, berharap pada visual layaknya keluaran studio-studio besar itu bagaikan Kaban-chan merindukan bulan. #apasih #plak
Mohon maaf bagi Anda yang menilai anime ini dengan angka yang tingginya kebangetan atau malah 10/100/5 bintang, tapi saya amat sangat nggak setuju. Elemen ceritanya menutupi nilai? Saya setengah setuju. Tapi! Kalo sampe 10 itu ekstrimnya luar biasa. Nilai 9 pun saya masih agak-agak gimana gitu. Kalo Anda hanya menganggap elemen cerita cukup untuk membuat nilai suatu anime berada di angka maksimum, kenapa nggak baca novel aja sekalian? Kan murni cerita tuh, nggak perlu memandang faktor visual sama sekali. Well, tapi sebaliknya juga saya nggak setuju. Visual sempurna pun kalo ceritanya nggak komprehensif ya buat apaan juga. Mending sekalian liat-liat artbook berisi cewek-cewek menyegarkan atau animasi-animasi cerah bersinar tanpa cerita. Inget, anime adalah suatu karya kolaboratif antara audiovisual dan storyline. Menganggap salah satunya aja udah cukup untuk membuat satu anime dikatakan masterpiece adalah anggapan yang sangat nggak masuk akal.
Tapi kalo sekitar 7 atau 8 saya setuju kok. Saya memang tipe penonton yang lebih condong ke cerita daripada audiovisual. (≧∀≦)
Pohon baobab yang begitu asalnya dari Madagaskar. |
Berapapun nilainya serta segala anggapan orang yang pro dan kontra, saya nggak bisa membantah kenyataan kalo anime ini SANGAT MELEDAK di Jepang. Bahkan director-nya aja bingung kenapa anime yang dia arahkan bisa meledak............
Itu artinya, bersiaplah untuk season 2! Soalnya saya masih penasaran isi tasnya Kaban! Dan semoga visualnya dibagusin!
Sambil nunggu season 2, ngopi dulu gan. |
---------------
Rating:
8.1/10 (B rank) untuk Kemono Friends karena segala aspek dalam cerita yang top notch dan nggak bisa diduga sama sekali hanya dengan memandang luarnya. Juga untuk opening theme-nya yang asik~
Direkomendasikan untuk semua umur dan khususnya bagi penonton yang menggemari anime dengan worldbuilding solid.
Pic terakhir fanart aja deh. |
***
anj tinggi amat nilainya :v
ReplyDeletesaya drop waktu episode 1, mungkin emang harus saya ulang tonton saking hebohnya :v
Lagian casingnya nggak meyakinkan, begitu ditonton malah keren.
DeleteBeneran nggak nyesel saya nonton beginian. Daripada yang pas liat luarnya udah terkesima, eh ceritanya biasa aja atau malah nggak bagus... (-__-)
FYI abis ep 1 tayang, rating MAL jatoh sampe ke 3.
Deletedi pertengahan stay di 4.
abis beres animenya, langsung lompat ke 7++
ya monggo ditafsirkan kehebohannya.
^ nah ini pelakunya yang bikin bisa kejebak nonton beginian XD
Delete"Daripada yang pas liat luarnya udah terkesima, eh ceritanya biasa aja atau malah nggak bagus... (-__-)"
Deleteseketiika keinget Musaigen :v
Itu salah satu contoh. Luarnya nggak usah ditanya (KyoAni gitu), enak lah diliatnya. Tapi konten ceritanya... tolonglah.
Deletepunya akun MAL senpai?
ReplyDeletehttps://myanimelist.net/profile/LunarCrusade
DeleteBuat kepentingan listing aja sih itu, seumur" cuma pernah nimbrung ngobrol di thread ttg Haifuri XD
thx :))
Deletehanjerr...reviewnya bikin betah dibaca... Good work dude (y)
ReplyDeleteBTW saya juga mulai agak DROP di Eps 1, tapi pas ane PAKSAIN nonton sampek eps 12, jadi terkesan bagus dan sangat keren. Bener kata agan, komposisi cerita di Kemono Friends ini sangat baik :D . BEST ANIME STORY COMPOSITION EVER SEEN ;)
Makasih Mas d(≧∀≦)
DeleteSetidaknya secara komposisi cerita masih JAUH lebih bagus dibanding cerita anime" harem kebanyakan, yang baru nonton 1-2 episode aja udah nggak penasaran lagi wkawkakakwka XD
Tadinya mau ngasih nilai skor rendah karena animasi 3D nya yang kaki karakternya ga napak ke permukaan dan ceritanya rada kurang cocok ke gwe sih. DUlu juga nonton penasaran ama meme nya doang
ReplyDeleteBut hey, setelah ditonton koq lumayan juga, ceritanya yang enjoy dan simple ini bisa dikomposisi sedememikian rupa, permasalahan dengan cerulean dan joke nya boleh juga
sayangnya opening japari park engga bisa menghipnotis telinga gwe ='
Karena staff-nya memang udah nggak bisa berharap apa" lagi dari visualnya gara" budget yang kekecilan. Jadinya ya sekuat tenaga di ceritanya deh.
DeleteTapi ya... gara" kasus kmaren antara director Tatsuki sama Kadokawa, saya jadi pesimis season 2-nya bakal semenarik season 1 :(
saya gak nyangka cerita bagus dan enak bgt ditonton marathon
ReplyDeletelagunya enak2. saya sih sukanya lagu yang idol penguin
Kalo nggak nonton maraton bisa nggak bisa tidur buat nunggu kelanjutannya kayak apa XD
DeleteSaya malah lupa sama sekali itu penguin" nyanyi apa wkakakakkak
Anime yang bagus buat semua umur
ReplyDeletegimana kalau review dr stone?
ReplyDeleteDibanding Dr. Stone, saya malah lebih tertarik Hataraku Saibou
Delete