Belakang: Rudy - Isuzu - Minori - Touya Tengah: Naotsugu - Nyanta Depan: Akatsuki - Shiroe |
Basic Information: http://anidb.net/perl-bin/animedb.pl?show=anime&aid=9677
Ngelantur Sebentar:
Berangkat dari ketidakpuasan saya akan Re: Zero, saya memutuskan untuk mencari anime yang sanggup menyajikan dunia dengan detail yang lebih dalem sehingga sanggup membawa saya masuk secara imajiner untuk merasakan tempat, suasana, latar, budaya, dan lainnya di suatu anime.
Dan pilihan saya jatuh kepada...!
Log Horizon.
Judulnya ini merupakan... eits, spoiler. Saya juga nggak menyesal telah memilih anime yang satu ini. Langsung ke review!
Note: Review ini HANYA untuk SEASON PERTAMA. Saya belum ada niatan untuk nonton season 2-nya.
Sinopsis:
30000 pemain game MMORPG "Elder Tale" di Jepang mendadak masuk ke dalam game yang mereka mainkan setelah update-nya ke patch terbaru. Masalahnya, tidak ada seorang pun yang dapat melakukan logout.
Shiroe adalah pemain Elder Tale yang ikut tersedot masuk ke dalam game. Dia pun berusaha memikirkan bagaimana caranya bertahan hidup di dunia yang baru ini bersama temannya, Naotsugu dan Akatsuki.
Review:
Mungkin dibanding Anda sekalian, online game yang saya pernah mainkan tidaklah banyak. Yang MMORPG apalagi, cuma pernah 3: Ragnarok Online sewaktu 2 SMP, Emil Chronicle Online sewaktu awal-awal kuliah, dan baru-baru ini udah stop main Aura Kingdom. Tapi... seperti sifat protagonis kali ini, saya nggak bergabung dalam guild manapun. Untuk AK sih join, tapi berhubung guild-nya udah mati, ya udah berarti sama aja nggak join manapun (tapi kan lumayan guild hall-nya serasa milik sendiri :P). Semuanya di official server. Saya nggak pernah main di private server.
Kenapa ini jadi curhat wkawkakwka XD
Terlepas dari kuantitas yang pernah dimainkan, saya tetap bisa menikmati anime bertema MMORPG ini. Yup, lumayan untuk menyembuhkan kekecewaan akan anime sebelah sehingga saya malah bersyukur nggak nonton pas ongoing.
Iya, saya tahu ini nggak akan bisa lepas dari image "dibanding-bandingin sama SAO (Sword Art Online)". Tapi sebodo amat karena saya nggak nonton SAO, setidaknya sampai review ini ditulis.
Daripada makin nggak jelas omongan saya... Kelebihan!
Log #1 - Music!
Database, database!
Yang dimaksud tentulah bukan database dalam dunia IT karena Log Horizon nggak ada hubungannya dengan SQL dan temen-temennya. Itu adalah judul dari opening theme-nya yang dibawakan oleh band Man with a Mission feat. Takuma. Asik dan rame banget dengan keseluruhan lirik setengah English-nya yang nggak jadi EngRish.
Yang jelas kalo Anda stres, jerit-jeritlah dengan lagu ini! Database, database! Just living in the database! WO~OOOO!!
Apalagi?
BGM! Bener-bener epic dan berasa "RPG banget"! Semuanya juga diletakkan secara pas dan tepat guna. Favorit saya sendiri ada beberapa. Yang pertama... contohnya ada di episode 2 bagian ujung-ujung sekitar 21:30an sewaktu griffon milik Shiroe dan Naotsugu lepas landas. Entah kenapa aransemen itu rasanya nostalgic. Kemudian BGM-BGM yang biasa dimainkan kalo adegan sedang berada di aula Palace of Eternal Ice itu... enyak enyak enyak. d(≧∀≦)b
Log #2 - Main Character!
Shiroe sebagai protagonis nggak bisa saya katakan kompleks, bahkan bisa didefinisikan hanya oleh satu frasa: benevolent mastermind. Tapi! Yang membuat saya terkagum-kagum dengan makhluk yang satu ini adalah... kecerdasannya bukan kecerdasan palsu!
Saya nggak bicara strategi pertempuran karena sebagian besar battle di anime ini sebenernya cuma sarana untuk penjelasan skill, job, event, dan dungeon yang ada di Elder Tale. Yang saya maksud di sini adalah cara Shiroe menyelesaikan problem-problem sosiokultural dengan observasi yang tajam dan pengambilan keputusan yang tepat sasaran. Susah menjabarkan hal tersebut tanpa spoiler, maka dari itu saya tumpahin sekalian.
Nggak cuma itu, Shiroe juga ahli dalam teamwork dan people management. Di tangannya, noob yang cupu nggak karuan pun bisa jadi aset yang menentukan. Decak kagum nggak bisa saya tahan ketika Serara yang masih level belasan sanggup diberdayakan secara maksimal. Bocah-bocah korban trafficking pun nggak sekedar disuruh menunggu, tapi tetap harus melakukan bagiannya agar segala rencana berjalan lancar. Bahkan salah satunya (Minori) berkembang menjadi "mini-Shiroe" yang sanggup menjadi field commander yang efektif!
Dan satu hal lagi yang membuat Shiroe menjadi sosok yang amat sangat keren di mata saya adalah... dia nggak nge-cheat! Nggak punya skill yang overpowered, nggak punya senjata spesial aneh-aneh, bukan gamemaster (GM), dan nggak berusaha dengan segala cara untuk menjadi makhluk terkuat sejagat Elder Tale. Lantas apa yang membuatnya bisa outwitting semua yang menghalangi tujuannya? Cuma satu hal: paradigmanya. Sementara orang lain masih memandang Elder Tale sebagai sekedar game, Shiroe sudah mulai memandangnya sebagai dunia yang berbeda dari Elder Tale yang dia tahu. Itulah kenapa dirinya selalu selangkah di depan.
Damn you, Shiroe! Why you must be so cool?! Jadi laki tuh begini!
Log #3 - Worldbuilding!
"When Elder Tale was a game..."
Kenapa ini jadi curhat wkawkakwka XD
Terlepas dari kuantitas yang pernah dimainkan, saya tetap bisa menikmati anime bertema MMORPG ini. Yup, lumayan untuk menyembuhkan kekecewaan akan anime sebelah sehingga saya malah bersyukur nggak nonton pas ongoing.
Iya, saya tahu ini nggak akan bisa lepas dari image "dibanding-bandingin sama SAO (Sword Art Online)". Tapi sebodo amat karena saya nggak nonton SAO, setidaknya sampai review ini ditulis.
Daripada makin nggak jelas omongan saya... Kelebihan!
Yang kebetulan lagi rajin, tolong itungin berapa kali adegan nyentuh kacamata ada di sepanjang 25 episode.... |
Log #1 - Music!
Database, database!
Yang dimaksud tentulah bukan database dalam dunia IT karena Log Horizon nggak ada hubungannya dengan SQL dan temen-temennya. Itu adalah judul dari opening theme-nya yang dibawakan oleh band Man with a Mission feat. Takuma. Asik dan rame banget dengan keseluruhan lirik setengah English-nya yang nggak jadi EngRish.
Yang jelas kalo Anda stres, jerit-jeritlah dengan lagu ini! Database, database! Just living in the database! WO~OOOO!!
Apalagi?
BGM! Bener-bener epic dan berasa "RPG banget"! Semuanya juga diletakkan secara pas dan tepat guna. Favorit saya sendiri ada beberapa. Yang pertama... contohnya ada di episode 2 bagian ujung-ujung sekitar 21:30an sewaktu griffon milik Shiroe dan Naotsugu lepas landas. Entah kenapa aransemen itu rasanya nostalgic. Kemudian BGM-BGM yang biasa dimainkan kalo adegan sedang berada di aula Palace of Eternal Ice itu... enyak enyak enyak. d(≧∀≦)b
LOLIBASE! LOLIBASE! #inilegal #mustahildipenjara |
Log #2 - Main Character!
Shiroe sebagai protagonis nggak bisa saya katakan kompleks, bahkan bisa didefinisikan hanya oleh satu frasa: benevolent mastermind. Tapi! Yang membuat saya terkagum-kagum dengan makhluk yang satu ini adalah... kecerdasannya bukan kecerdasan palsu!
Saya nggak bicara strategi pertempuran karena sebagian besar battle di anime ini sebenernya cuma sarana untuk penjelasan skill, job, event, dan dungeon yang ada di Elder Tale. Yang saya maksud di sini adalah cara Shiroe menyelesaikan problem-problem sosiokultural dengan observasi yang tajam dan pengambilan keputusan yang tepat sasaran. Susah menjabarkan hal tersebut tanpa spoiler, maka dari itu saya tumpahin sekalian.
Nggak cuma itu, Shiroe juga ahli dalam teamwork dan people management. Di tangannya, noob yang cupu nggak karuan pun bisa jadi aset yang menentukan. Decak kagum nggak bisa saya tahan ketika Serara yang masih level belasan sanggup diberdayakan secara maksimal. Bocah-bocah korban trafficking pun nggak sekedar disuruh menunggu, tapi tetap harus melakukan bagiannya agar segala rencana berjalan lancar. Bahkan salah satunya (Minori) berkembang menjadi "mini-Shiroe" yang sanggup menjadi field commander yang efektif!
Dan satu hal lagi yang membuat Shiroe menjadi sosok yang amat sangat keren di mata saya adalah... dia nggak nge-cheat! Nggak punya skill yang overpowered, nggak punya senjata spesial aneh-aneh, bukan gamemaster (GM), dan nggak berusaha dengan segala cara untuk menjadi makhluk terkuat sejagat Elder Tale. Lantas apa yang membuatnya bisa outwitting semua yang menghalangi tujuannya? Cuma satu hal: paradigmanya. Sementara orang lain masih memandang Elder Tale sebagai sekedar game, Shiroe sudah mulai memandangnya sebagai dunia yang berbeda dari Elder Tale yang dia tahu. Itulah kenapa dirinya selalu selangkah di depan.
Damn you, Shiroe! Why you must be so cool?! Jadi laki tuh begini!
OM TELOLET OM |
Log #3 - Worldbuilding!
"When Elder Tale was a game..."
Potongan kalimat itu menjadi ciri khas setiap kali ada aspek dalam game Elder Tale yang ingin dijelaskan. Meski saya agak keberatan kalo eksposisinya dilakukan di tengah-tengah pertarungan, tapi untuk yang lainnya nggak masalah.
Nggak bisa disangkal lagi, sang author Log Horizon tergolong niat dalam membangun dunia yang akan dijadikan sebagai latar. Ada beberapa aspek yang dibangun.
Hebatnya lagi, hanya dalam 25 episode saya udah mendapatkan itu semua! Dasar-dasar tentang dunia Elder Tale pun bisa saya pahami dalam 1 season. Great job, Mr. Author!
Hmm... what else? Oh, seiyuu! Yang paling enak buat saya jelas suaranya Serara (Kuno Misaki). Sisanya boleh lah, dan Terashima Takuma cukup berhasil membawakan sosok Shiroe yang manipulatif tapi nggak berdarah dingin dengan warna suara agak datarnya itu. Cocok dengan protagonis kita yang nggak emosional dan meledak-ledak.
Sayangnya, worldbuilding yang sangat kaya seperti itu memiliki harga yang harus dibayar. Kelemahan!
Pertama, karakter.
Yang paling oke cuma Minori karena development-nya keliatan banget, tampak sebagai buah kerja keras dan ketekunannya mengikuti teladan Shiroe. Shiroe is fine, saya melihat perubahan pandangan dia yang anti-guild menjadi memandang guild sebagai sebuah rumah. Tapi sisanya... gitu deh.
Mungkin karena anime ini bertujuan untuk "menceritakan perkembangan masyarakat", sosok per individunya jadi kurang menarik, banyak yang nggak dapet development, serta hanya sekedar one-dimensional character. Contoh, Naotsugu. Hilangkan kecenderungan becanda melencengnya, maka dia nggak jadi apa-apa lagi. Akatsuki pun demikian. Hapus sifat devoted-nya, maka karakterisasinya turun jauh. Sisanya banyak yang hanya semacam "pajangan", cuma didefinisikan dengan keunikan tertentu tanpa digali lebih dalam.
Kedua, no real ending.
Tadi saya sempet sebut kalo anime ini "menceritakan perkembangan masyarakat". Sayangnya...! Nggak ada ending yang *klik*. Saya nggak ngerti arc terakhir itu untuk apa, nggak ada klimaks-klimaksnya. Iya, saya tahu ini adaptasi LN yang masih lanjut. Masalahnya nggak balance banget penempatannya. Arc di awal-awal itu jebret langit ketujuh, sementara arc terakhirnya... gregetnya amblas alias jatuh bebas. #tepokjidat
Ketiga, visual.
Satelight, please. Pewarnaan nggak tajam dan detailnya kurang banget.
Serius, secara visual nggak bisa bersanding dengan anime-anime di musim yang sama (Fall 2013 - Winter 2014). Mau bandingin sama apa? Background alam Non Non Biyori yang sejuk dan desain karakternya yang unyu? Penggambaran lautan super cantik di Nagi no Asukara? Sintingnya jebret-jebretan di Kyoukai no Kanata? Heck, cewek-cewek di Mikakunin de Shinkoukei pun masih tampak lebih cute dan cerah. Apalagi bandingin sama Chuu2Koi Ren, battle alam transendennya no brainer banget buat dibilang bagus.
Saya juga mau protes untuk desain kostumnya. Terlalu polos untuk sesuatu ber-genre fantasi, KHUSUSNYA desain armor buat job Guardian. Di sini... kurang seru untuk dilihat. Satu-satunya yang menarik buat mata saya cuma desain armornya Lenessia. Well, ini mungkin bias saya juga sih. Soalnya setiap main MMORPG, seringnya pegang char tanker alias badak. :P
Rating:
8.2/10 (B rank) untuk Log Horizon karena opening theme-nya yang cadas, BGM-BGM yang enak, karakter utama yang keren abis, dan tentu saja untuk worldbuilding yang kaya dan detail.
Direkomendasikan bagi yang menyukai anime berlatar belakang MMORPG dan... sebentar. Mungkin ada yang mau menulis skripsi berdasarkan evolusi sosiokultural yang ada di anime ini? :)
Nggak bisa disangkal lagi, sang author Log Horizon tergolong niat dalam membangun dunia yang akan dijadikan sebagai latar. Ada beberapa aspek yang dibangun.
Hebatnya lagi, hanya dalam 25 episode saya udah mendapatkan itu semua! Dasar-dasar tentang dunia Elder Tale pun bisa saya pahami dalam 1 season. Great job, Mr. Author!
Nasib job full support. Mata meleng sedikit, temen satu party bisa tewas. |
Hmm... what else? Oh, seiyuu! Yang paling enak buat saya jelas suaranya Serara (Kuno Misaki). Sisanya boleh lah, dan Terashima Takuma cukup berhasil membawakan sosok Shiroe yang manipulatif tapi nggak berdarah dingin dengan warna suara agak datarnya itu. Cocok dengan protagonis kita yang nggak emosional dan meledak-ledak.
Ingat, punya pasangan lebih dari 1 itu menyeramkan...... |
......karena dapat menyebabkan obesitas. #disumpel |
Sayangnya, worldbuilding yang sangat kaya seperti itu memiliki harga yang harus dibayar. Kelemahan!
DUEL OF THE MEGANE. |
Pertama, karakter.
Yang paling oke cuma Minori karena development-nya keliatan banget, tampak sebagai buah kerja keras dan ketekunannya mengikuti teladan Shiroe. Shiroe is fine, saya melihat perubahan pandangan dia yang anti-guild menjadi memandang guild sebagai sebuah rumah. Tapi sisanya... gitu deh.
Mungkin karena anime ini bertujuan untuk "menceritakan perkembangan masyarakat", sosok per individunya jadi kurang menarik, banyak yang nggak dapet development, serta hanya sekedar one-dimensional character. Contoh, Naotsugu. Hilangkan kecenderungan becanda melencengnya, maka dia nggak jadi apa-apa lagi. Akatsuki pun demikian. Hapus sifat devoted-nya, maka karakterisasinya turun jauh. Sisanya banyak yang hanya semacam "pajangan", cuma didefinisikan dengan keunikan tertentu tanpa digali lebih dalam.
Minori, mini-Shiroe. |
Kedua, no real ending.
Tadi saya sempet sebut kalo anime ini "menceritakan perkembangan masyarakat". Sayangnya...! Nggak ada ending yang *klik*. Saya nggak ngerti arc terakhir itu untuk apa, nggak ada klimaks-klimaksnya. Iya, saya tahu ini adaptasi LN yang masih lanjut. Masalahnya nggak balance banget penempatannya. Arc di awal-awal itu jebret langit ketujuh, sementara arc terakhirnya... gregetnya amblas alias jatuh bebas. #tepokjidat
Sekali lagi, ini legal. |
Ketiga, visual.
Satelight, please. Pewarnaan nggak tajam dan detailnya kurang banget.
Serius, secara visual nggak bisa bersanding dengan anime-anime di musim yang sama (Fall 2013 - Winter 2014). Mau bandingin sama apa? Background alam Non Non Biyori yang sejuk dan desain karakternya yang unyu? Penggambaran lautan super cantik di Nagi no Asukara? Sintingnya jebret-jebretan di Kyoukai no Kanata? Heck, cewek-cewek di Mikakunin de Shinkoukei pun masih tampak lebih cute dan cerah. Apalagi bandingin sama Chuu2Koi Ren, battle alam transendennya no brainer banget buat dibilang bagus.
Saya juga mau protes untuk desain kostumnya. Terlalu polos untuk sesuatu ber-genre fantasi, KHUSUSNYA desain armor buat job Guardian. Di sini... kurang seru untuk dilihat. Satu-satunya yang menarik buat mata saya cuma desain armornya Lenessia. Well, ini mungkin bias saya juga sih. Soalnya setiap main MMORPG, seringnya pegang char tanker alias badak. :P
HIME-SAMAAAA #diinjek |
---------------
Rating:
8.2/10 (B rank) untuk Log Horizon karena opening theme-nya yang cadas, BGM-BGM yang enak, karakter utama yang keren abis, dan tentu saja untuk worldbuilding yang kaya dan detail.
Direkomendasikan bagi yang menyukai anime berlatar belakang MMORPG dan... sebentar. Mungkin ada yang mau menulis skripsi berdasarkan evolusi sosiokultural yang ada di anime ini? :)
Together as one, the Log Horizon. |
***
Kapan2 review anime kuzu no honkai ya bray! Btw, gua suka sama gaya bahasa tulisan lo yg menarik
ReplyDeleteMakasih d(≧∀≦)
DeleteHmm... Kuzu no Honkai ya... nggak masuk radar saya musim ini sih. Kayaknya realistis banget, saya harus siap mental nontonnya XD
Request Guilty Crown kalau bisa
ReplyDeleteNdak nonton, maaf.
Deleterequest monogatari series
ReplyDeleteJuga ndak nonton, maaf.
DeleteDari dulu mau nonton lupa melulu wakwkakwa XD
code geass min
ReplyDeleteIdem dengan reply di atas-atas, saya nggak nonton. XD
DeleteWhy gak nonton SAO?
ReplyDeletePadahal setema sama anime ini dan Re Zero
Saya nonton ep.1-nya doang pas pertama kali tayang taun 2012.
DeleteSempet sih simpen sampe episode terakhir, tapi ternyata saya nggak tertarik lanjutin gara"... kenapa ya? Saya juga nggak ngerti, tiba" nggak ada niatan lanjut aja XD
Behhh mantevv bangett minn review nya tepatt bangett pertamanya w kira nich anime bkalan kek sao padahal
ReplyDeleteTrading and bikin negara