Banyak. Nggak usah disebut satu-satu ya? |
Basic Information: http://anidb.net/perl-bin/animedb.pl?show=anime&aid=11964
Ngelantur Sebentar:
Sewaktu ngeliat anime ini muncul di kalender Fall 2016, saya kembali teringat akan Yoshika dan kawan-kawan dalam menghajar 2 sarang Neuroi melalui Operation Overlord dan Operation Grapeshot di Gallia dan Venezia. Dan tentu juga dengan kadar fanservice yang... memberikan cognitive dissonance pada saat itu (antara menikmati dan gregetan karena ceritanya jadi ngalor ngidul di tengah-tengah).
Dari plot summary-nya saya nangkep kalo Brave Witches ini menceritakan front pertempuran yang lain. Saya pun jadi tertarik nonton, sekedar untuk ganti suasana dari latar tempat dan karakter yang ada di Strike Witches.
Dari plot summary-nya saya nangkep kalo Brave Witches ini menceritakan front pertempuran yang lain. Saya pun jadi tertarik nonton, sekedar untuk ganti suasana dari latar tempat dan karakter yang ada di Strike Witches.
Nah, apakah enjoyment yang diberikan 501st Joint Fighter Wing itu dapat diikuti oleh 502nd Joint Fighter Wing? Atau lebih bagus? Atau lebih jelek?
Spoiler sedikit, skornya nggak akan lebih dari 7,5.
Sinopsis:
Keberhasilan 501st Joint Fighter Wing dalam memusnahkan sarang Neuroi di Gallia membuat para petinggi militer segera mengambil keputusan untuk melancarkan serangan di bagian timur Eropa yang masih dikuasai 2 sarang Neuroi, "Anna" dan "Vzsily".
502nd Joint Fighter Wing, yang juga dikenal dengan julukan "Brave Witches", pun dibentuk di St. Petersburg untuk menjalankan misi tersebut. Namun, masalah baru timbul dengan kemunculan satu lagi sarang Neuroi... dan anggota baru yang tak terduga dengan kemampuan magis yang tidak seberapa, Karibuchi Hikari.
Review:
Berhubung Brave Witches ini merupakan spin-off dari Strike Witches (berada dalam satu setting waktu), maka sulit bagi saya untuk sama sekali tidak membanding-bandingkan keduanya. Tapi apakah Brave Witches memiliki keunikan-keunikannya tersendiri?
Jelas ada. Kelebihan!
1st Squadron - Better Insignia!
Insignia 501st JWF itu... gimana ya nyebutnya. Aneh? Konyol? Nggak pas? Lame? Ya pokoknya itulah. Tapi! Insignia 502nd JWF itu keren banget! Bener-bener terasa kalo skuad tersebut dibentuk semata-mata untuk operasi anti-Neuroi dengan simbol core Neuroi retak yang dihajar petir dan burung elang. Nice!
2nd Squadron - Opening Theme!
Ashita no Tsubasa dari Ishida Youko bisa saya katakan sebagai best opening theme di antara opening serial Witches lainnya. Dan secara keseluruhan soundtrack, buat saya sama bagusnya dengan ending theme Strike Witches season 2, Over Sky.
3rd Squadron - Innovative Neuroi!
Sumpah saya bosen dengan Neuroi yang ada di Strike Witches season 1 dan 2. Cuma bentuknya aja yang beda-beda, atau paling banter bisa membelah diri. Di Brave Witches, Neuroi-nya sedikit lebih pinter karena memiliki kapabilitas strategis yang lebih kreatif seperti memanipulasi cuaca dan membentuk tim artillery - spotter sehingga strategi yang digunakan untuk menghadapinya pun harus lebih kreatif.
4th Squadron - Seiyuu!
Nipaaaaaaaaaaa...! Suara seiyuu-nya, Takamori Natsumi, kedengeran unik-unik enyak buat kuping saya. Agak susah deskripsi detailnya, pokoknya kuping saya nangkep sensasi yang mirip seperti saat denger suaranya Eila (Oohashi Ayuru/Nakai Erika) di Strike Witches. Nggak over-pitch alias melengking nggak wajar, nggak "dijantan-jantanin" ataupun "diimut-imutin", juga nggak selow-selow nyantai. Pokoknya... gitu deh, sensasi tersendiri yang enyak enyak enyak. d(≧∀≦)b
Satu lagi, kali ini bikin saya kaget. Seiyuu-nya Kanno Naoe, Murakawa Rie! Sedikit bocoran, sebelumnya dia ngisi suara Hotaru di Non Non Biyori dan Megu di GochiUsa. Bagi yang pernah denger, pasti inget kalo di kedua anime tersebut suaranya lebih ke arah lucuk-lucuk minta dipeluk. Kali ini? 180 derajat berbeda, bahkan juga beda jauh dengan ketika dia mengisi suara Ram di Re: Zero! Di sini agak-agak ganas karena Kanno punya kepribadiantampan dan berani rada gahar dan "pokoknya hajar", plus berasa banget garangnya di sepanjang anime melalui voice acting-nya. Keren! d(≧∀≦)
Menunggu telolet.jpg |
4th Squadron - Seiyuu!
Nipaaaaaaaaaaa...! Suara seiyuu-nya, Takamori Natsumi, kedengeran unik-unik enyak buat kuping saya. Agak susah deskripsi detailnya, pokoknya kuping saya nangkep sensasi yang mirip seperti saat denger suaranya Eila (Oohashi Ayuru/Nakai Erika) di Strike Witches. Nggak over-pitch alias melengking nggak wajar, nggak "dijantan-jantanin" ataupun "diimut-imutin", juga nggak selow-selow nyantai. Pokoknya... gitu deh, sensasi tersendiri yang enyak enyak enyak. d(≧∀≦)b
Satu lagi, kali ini bikin saya kaget. Seiyuu-nya Kanno Naoe, Murakawa Rie! Sedikit bocoran, sebelumnya dia ngisi suara Hotaru di Non Non Biyori dan Megu di GochiUsa. Bagi yang pernah denger, pasti inget kalo di kedua anime tersebut suaranya lebih ke arah lucuk-lucuk minta dipeluk. Kali ini? 180 derajat berbeda, bahkan juga beda jauh dengan ketika dia mengisi suara Ram di Re: Zero! Di sini agak-agak ganas karena Kanno punya kepribadian
5th Squadron - Chekov's Gun!
Nggak perlu repot-repot buka Wikipedia untuk mencari definisinya karena akan saya jelaskan secara sederhana. Chekov's gun adalah teknik literatur yang mengatakan bahwa jika ada suatu benda/elemen cerita yang diceritakan di chapter 1, maka benda/elemen cerita tersebut harus berguna/relevan di chapter setelah-setelahnya. Kalo nggak berguna/relevan di waktu-waktu selanjutnya, jangan diceritakan.
Well, sepertinya saya harus spoiler sedikit.
6th Squadron - Character Set!
Secara individu, anggota 501st itu lebih charming. Setelah sekitar 8 tahun berselang sejak nonton season pertamanya pun saya masih inget mereka-mereka (meski lupa detail karakterisasinya) dan juga saya masih doyan Eila dan Sanya. Tapi! Secara paket karakter, 502nd jauh lebih menarik. Saya kasih perbandingannya.
Di 501st, isinya banyak orang penting dan berkemampuan mengerikan.
Sementara 502nd... mengenaskan.
Sekali lagi, ini malah menarik. Melihat karakter-karakter sakti menghajar lawan-lawannya itu seru, tapi melihat para underdog bisa meraih hasil yang sama itu menggembirakan. Selain itu, set karakter dengan kelemahan-kelemahan (dan beberapa nggak efisien untuk pertempuran) seperti ini mampu menunjukkan kalo perang nggak hanya urusan gebukin Neuroi sampai pecah, tapi hal-hal seperti recon, support, supply line, escort, sampai makanan enak pun nggak kalah penting bagi para prajurit bahkan menentukan.
7th Squadron - Reduced Fanservice!
Ada Strike Witches, ada fanservice. Siapapun yang pernah menonton serial tersebut pasti tidak bisa menyangkalnya, karena nyatanya bisa ada sudut-sudut kamera pada "bagian tertentu" setiap beberapa menit, serta tradisi episode khusus fanservice setiap episode 7.
Brave Witches? Nggak demikian! Saya sangat setuju dengan orang-orang yang mengatakan kalo fanservice di sini "lebih jinak". Cuma satu hal dalam fanservice yang nggak mungkin lenyap, yaitu hilangnya eksistensi potongan garmen yang menutupi bagian pinggang ke bawah. #plak
Memang ada sesekali angle kamera yang "ke situ", tapi jauuuuhhh berkurang dibanding pendahulunya. Yang menggembirakan lagi, episode 7 nggak lagi merupakan episode khusus fanservice, tapi malah menjadi episode kejutan! Kejutan apa? Pokoknya tonton sajah~ Saya aja sampe kaget-kaget seneng kok. :3
Seperti di bagian Ngelantur Sebentar tadi, skor untuk Brave Witches nggak akan sampai 7,5 karena adanya kelemahan-kelemahan yang mengganggu. Juga karena... secara esensi plot nggak ada yang spesial di mata saya.
Pertama, more story, less detail.
Jelas banget kelihatan kalo ada detail-detail yang hilang dan harus dicek ke materi-materi suplemen dari franchise Witches series dalam berbagai media. Artinya, kalo Anda cuma nonton animenya, akan ada banyak hal yang nggak dijelaskan. Ini memang merupakan mekanisme franchise Witches yang... saya nggak suka.
Penasaran seperti apa peristiwa yang terjadi di Libau, tempat Takami sempat beraksi? Sama sekali nggak ada flashback-nya. Penyebab cedera Rall, komandan 502nd? Nggak ada di anime. Rossmann dan Krupinski sempat membahas "Hispania" di episode 8. Ada sarang Neuroikah di sana? Atau sekedar Neuroi deployment? Nggak ketauan di anime. Siapa sih cewek di bagian akhir episode 12? Namanya pun nggak disebut di anime! (spoiler: Aurora, kakaknya Eila - with her glorious hairrrrr)
Kedua, visual.
Kelemahan yang satu ini berasa banget karena saya nonton satu season sama Hibike! Euphonium 2 yang visualnya tingkat dewa, sehingga Brave Witches kebanting keliatannya. Tapi kalo membandingkan dengan 2 studio lain yang pernah terlibat dalam produksi serial Witches (Gonzo dan AIC), kali ini Silver Link... memang di bawah rata-rata. Entah karena kualitas RAW atau beneran nggak tajem, pewarnaannya nggak setajam Strike Witches season 2. Secara keseluruhan pun saya katakan masih di bawah dibanding pendahulunya itu. Heck, masih kalah sama anime 6 tahun yang lalu! Saya nggak ngerti apa yang terjadi dengan studio Silver Link kali ini (sampai ada production delay segala), padahal sewaktu memproduksi OVA Operation Victory Arrow udah oke untuk diliat.
Satu lagi, 3D CG-nya. Well, 3D Neuroi memang hampir selalu biasa aja, tapi kali ini... 3D model buat karakter sewaktu terbang itu maksa. Bahkan ada satu frame di mana saya sampe tepok jidat karena bener-bener berasa awkward sewaktu muncul (pake acara close-up pula). Padahal pake model karakter 2D juga udah bagus sewaktu di OVA Operation Victory Arrow. Tapi kenapa Silver Link saat handle Brave Witches... oh whyyyy (.__.)
Mungkin bisa diliat contohnya di spoiler button di bawah.
Yah, semoga kekurangan dalam visual bisa diperbaiki di versi Blu-Ray. #ngarep
Setelah nonton Brave Witches, saya jadi ngebayangin sesuatu. Kira-kira tiap Joint Fighter Wing bakal dibikinin anime nggak ya (503rd - 508th)? Soalnya keren juga kalo semua diceritain, terus diakhiri dengan movie super epic tentang invasi gede-gedean dari berbagai front pertempuran ke 3 sarang Neuroi di Karlsland, kayak hari-hari terakhir Perang Dunia II di Eropa. Well... ngimpi dulu deh. Kalo kejadian pun bisa belasan tahun baru kelar. :P
Rating:
6.7/10 (C rank) untuk Brave Witches karena memberikan suasana baru dalam serial Witches baik dari segi setting maupun karakter, beberapa seiyuu yang notable, dan fanservice yang jauh direduksi.
Direkomendasikan bagi para fans serial Witches, serta yang menggemari kombinasi militer dan cewek-cewek moe.
Ini legal lho. #plak |
Seperti di bagian Ngelantur Sebentar tadi, skor untuk Brave Witches nggak akan sampai 7,5 karena adanya kelemahan-kelemahan yang mengganggu. Juga karena... secara esensi plot nggak ada yang spesial di mata saya.
Not the best, but they give nice dynamics to the overall story. |
Pertama, more story, less detail.
Jelas banget kelihatan kalo ada detail-detail yang hilang dan harus dicek ke materi-materi suplemen dari franchise Witches series dalam berbagai media. Artinya, kalo Anda cuma nonton animenya, akan ada banyak hal yang nggak dijelaskan. Ini memang merupakan mekanisme franchise Witches yang... saya nggak suka.
Penasaran seperti apa peristiwa yang terjadi di Libau, tempat Takami sempat beraksi? Sama sekali nggak ada flashback-nya. Penyebab cedera Rall, komandan 502nd? Nggak ada di anime. Rossmann dan Krupinski sempat membahas "Hispania" di episode 8. Ada sarang Neuroikah di sana? Atau sekedar Neuroi deployment? Nggak ketauan di anime. Siapa sih cewek di bagian akhir episode 12? Namanya pun nggak disebut di anime! (spoiler: Aurora, kakaknya Eila - with her glorious hairrrrr)
Kedua, visual.
Kelemahan yang satu ini berasa banget karena saya nonton satu season sama Hibike! Euphonium 2 yang visualnya tingkat dewa, sehingga Brave Witches kebanting keliatannya. Tapi kalo membandingkan dengan 2 studio lain yang pernah terlibat dalam produksi serial Witches (Gonzo dan AIC), kali ini Silver Link... memang di bawah rata-rata. Entah karena kualitas RAW atau beneran nggak tajem, pewarnaannya nggak setajam Strike Witches season 2. Secara keseluruhan pun saya katakan masih di bawah dibanding pendahulunya itu. Heck, masih kalah sama anime 6 tahun yang lalu! Saya nggak ngerti apa yang terjadi dengan studio Silver Link kali ini (sampai ada production delay segala), padahal sewaktu memproduksi OVA Operation Victory Arrow udah oke untuk diliat.
Satu lagi, 3D CG-nya. Well, 3D Neuroi memang hampir selalu biasa aja, tapi kali ini... 3D model buat karakter sewaktu terbang itu maksa. Bahkan ada satu frame di mana saya sampe tepok jidat karena bener-bener berasa awkward sewaktu muncul (pake acara close-up pula). Padahal pake model karakter 2D juga udah bagus sewaktu di OVA Operation Victory Arrow. Tapi kenapa Silver Link saat handle Brave Witches... oh whyyyy (.__.)
Mungkin bisa diliat contohnya di spoiler button di bawah.
Yah, semoga kekurangan dalam visual bisa diperbaiki di versi Blu-Ray. #ngarep
BREAK WITCHES #eeehh |
Setelah nonton Brave Witches, saya jadi ngebayangin sesuatu. Kira-kira tiap Joint Fighter Wing bakal dibikinin anime nggak ya (503rd - 508th)? Soalnya keren juga kalo semua diceritain, terus diakhiri dengan movie super epic tentang invasi gede-gedean dari berbagai front pertempuran ke 3 sarang Neuroi di Karlsland, kayak hari-hari terakhir Perang Dunia II di Eropa. Well... ngimpi dulu deh. Kalo kejadian pun bisa belasan tahun baru kelar. :P
Spoiler: pistol aslinya ditujukan untuk penggunaan jarak dekat sekitar 1-4 meter, maksimum 7 meter. |
---------------
Rating:
6.7/10 (C rank) untuk Brave Witches karena memberikan suasana baru dalam serial Witches baik dari segi setting maupun karakter, beberapa seiyuu yang notable, dan fanservice yang jauh direduksi.
Direkomendasikan bagi para fans serial Witches, serta yang menggemari kombinasi militer dan cewek-cewek moe.
Yak reviewnya abis, sekarang mari kita tidorrr~ |
***
Nice,dari review nya ini anime genre utama military dengan para loli sebagai karakter utamanya ^_^
ReplyDeleteTergantung definisi lolinya, jadi "para loli" ini relatif.
DeleteKalo patokannya umur (under 17?), Rall sama Rossmann nggak kena. Shimohara, Krupinski, sama Karibuchi onee-san pas di batas umur.
Kalo patokannya "ukuran", ini agak rancu. Tapi kalo buat mata saya, Nipa (jelaaassss), Shimohara, Krupinski, Rall, sama Karibuchi onee-san nggak kena. Hikari, Georgette, sama Sasha masih normal-normal aja.
Yang nggak terelakkan cuma Kanno. XD
Mantep nie sempai sempai pad ngumpul hehehehe
DeleteLagi arisan #plak
DeleteHahahahaha ikutan dong arisanya 😀
DeleteOh gitu,cukup detail menjelaskan tentang anime.saya buat review tidak dapat begitu terperinci,cuma menonjolkan pengalaman nonton ^_^
ReplyDeleteoh ya min,kayaknya kurang update review nih,padahal tulisan nya berkualitas dan fun saat dibaca
ReplyDeleteNah itu dia... pengen rajin nulis review, tapi kemalasan iniiii agrahegraehgrehg
Deletenah itu dia penyakit males bener2 susah deh.
Deletesaya aja kadang buat bikin 1 post aja niatnya susah amit
tetep cuma pake sempak doang ya? kaga pake celana atau rok
ReplyDeletegahahahaaa
Hikari sama Shimohara pake mizugi kok, nggak sempak ( ͡° ͜Ê– ͡°)
Deletebaru beres nontonnya dan yah gitu aja sih menurut saya biasa aja
Deletemasih berharap 501 ama 502 tugas bareng2 semuanya
Saya juga nonton biar ada beda suasana aja, cerita mah nggak ngarep tinggi". Kalo ngarep ketinggian bisa saya kasih nilai 5 ke bawah kali XD
DeleteKurang kalo cuma 2 squadron... 503 - 508 ceritain semuanya baru ada bertempur bareng (Typhoon, Ardor, Mirage, Noble, Silent, sama Mighty Witches). Dijamin rusuh layarnya XD
entar malah duitnya abis buat bayar seiyuu
DeleteNontonnya dmana ya? Ada berapa season? Bedanya brave witches sm strike witches?
ReplyDelete